Aware

287 44 2
                                    

Kala flash menembak matanya, dia hanya akan bertingkah layaknya tidak ada hal lain yang mengganggunya; melakukan pose terbaik yang dia miliki sampai si fotografer puas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




























Kala flash menembak matanya, dia hanya akan bertingkah layaknya tidak ada hal lain yang mengganggunya; melakukan pose terbaik yang dia miliki sampai si fotografer puas.

Dia sedang pemotretan, bersama clothing brand TY Street, untuk majalah Arena edisi musim gugur.

Yap, musim gugur akan segera dimulai dan dia tidak sabar berhenti merasakan panas yang tanpa ampun membakar tubuhnya—terima kasih untuk siapapun penemu sun screen atau sun block, apapun kalian menyebutnya, mereka adalah pahlawan yang sebenarnya.

Tas, baju, aksesoris, yang dia kenakan adalah sentuhan orang yang paling dia kagumi sepanjang masa; Lee Taeyong. Bagaimana lelaki iti berdiri dengan pakaian serba hitam, hanya rambutnya yang merah muda mencuat begitu mencolok. Tatapannya tajam, mengevaluasi setiap gambar yang terambil, berdiri di sisi ruangan dengan tangan terlipat, sesekali berjalan kearahnya untuk memperbaiki arah topi yang dia kenakan, atau letak jatuh kain baju yang ada ditubuhnya; sekedar mengenyangkan sisi perfeksionisnya, sampai matanya tidak mampu menangkap barang satu kecacatan dalam pengambilan gambar. Dia turut memberikan arahan untuk fotografer, sangat vocal atas apa yang dia mau dan tidak mau, sampai ikut campur dari segala hal teknis dari yang terbesar sampai yang terkecil; dari turut melakukan setting lighting sampai memastikan properti yang ada ditangan Mina benar-benar menunjang dan membuat kecantikan Mina mencolok diatas kertas.

Itulah yang membuat orang-orang yang bekerja dengan Taeyong begitu dilema; tidak siap dengan betapa perfeksionisnya lelaki itu, namun sangat terbantu dengan arahan Taeyong, dimana sering mereka temukan Taeyong akan minta tolong dengan sangat-sangat sopan kala sabarnya masih memuncak, namun kala dia begitu terganggu karena kesempurnaan yang dia inginkan belum terpenuhi, maka dia akan menghardik siapapun dengan telunjuknya.

Walaupun pada akhirnya, seharusnya tim yang Taeyong bawa berterima kasih karena berkat Taeyong, semuanya berhasil maksimal tanpa cela.

Taeyong tepuk tangan; dan untuk mendapatkan tepuk tangan lebih tiga kali perlu usaha yang sangat besar.

Mina hari ini dapat tiga tepuk tangan, sebelum Taeyong berjalan kearahnya, "Ayo istirahat dulu." kemudian menepuk bahunya.

Sekedar menepuk bahunya, sebelum meninggalkannya, beralih pada fotografer dan menyusun konsep untuk pemotretan selanjutnya.

"Well done." dan, lelaki tinggi dibelakang Taeyong menyapanya—sejauh yang Mina kenal, Jaehyun hanya manajer Taeyong, dia tidak tahu jika keduanya mengonfirmasin rumor akan adanya 'hal lebih' diantara keduanya.

"Did I?" sayangnya, Mina ragu jika kata itu hanya diperuntukan untuk memperbaiki suasana hatinya yang agak tegang, bukan karena dia benar-benar melakukannya dengan benar.

"Dia banyak memujimu," kata Jaehyun, cukup untuk membuat Mina menggulung senyum, "Semangat! Aku harus menyusul Taeyong dulu."

Mina mengangguk, menggunakan sisa jam istirahatnya untuk duduk dengan Wendy di ruang tunggunya. Membiarkan make up artist untuk memperbaiki riasannya, sebelum Taeyong kembali memanggilnya.

KNOCK KNOCK | Mark Lee X Kang MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang