Helping Hand

223 41 14
                                    

Ketika bel pulang sekolah berbunyi, kakinya berlari menuju kelas yang berada dalam daftar target sasarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Ketika bel pulang sekolah berbunyi, kakinya berlari menuju kelas yang berada dalam daftar target sasarannya.

Mina tidak peduli berapa banyak orang yang tersenggol sikunya selama dia mampu meraih kelas-kelas yang harus dia hampiri.

Dari kelas terjauh, kelas Jisung.

Mina sudah tidak peduli seberantakan apa wajahnya kini, dengan mulut menganga meraih oksigen dengan rakus, rambutnya berantakan karena mengikuti gerak tubuhnya yang liar, dan tasnya yang menggantung malas disisi tubuhnya—bahkan nyaris lepas dari gendongannya apabila Jisung tidak menyadarkannya.

"Aku tidak punya waktu." Mina meraih tangan Jisung dan menarik tubuh lelaki jangkung itu untuk mengikuti langkah besarnya menuju target selanjutnya.

Kelas Jaemin.

"Sepertinya kamu tidak makan banyak tadi. Dari mana semua tenagamu itu," desis Jisung, dengan nafas berantakan dibalik punggungnya.

Mina meletakan telunjuk pada bibirnya, memberi gestur yang meminta Jisung untuk diam dan mengikuti apa yang dia inginkan.

Hal yang terjadi pada Jisung, terulang pada Jaemin. Mereka membelah kerumunan dengan jarak yang cukup besar agar tubuh mereka bertiga bisa tembus ke seberang koridor. Mereka bisa mendengar jelas teriakan-teriakan protes teman-teman yang terganggu jalannya, namun bukan hal yang penting ditanggapi untuk sekarang.

Mina punya agenda yang lebih penting.

Sampai akhirnya kelas terakhir berada tepat didepan batang hidungnya. Kelas yang paling pertama keluar karena guru mata pelajaran terakhir mereka mempunyai tingkat pengertian yang tinggi untuk tidak bikin kuis dan mengizinkan anak-anak muridnya keluar kelas dan pulang lebih dulu.

Kelas itu adalah kelas Mina. Kelas kosong itu hanya diisi satu orang yang menunggu mereka bertiga sejak tadi, dengan tangan saling bertautan dan mengepal untuk menyangga dagu, lelaki di dalam sana terlihat tersenyum kala matanya menangkap tiga manusia yang dia nanti sejak tadi akhirnya datang.

Mina melambaikan tangannya, dengan Jaemin dan Jisung dibalik punggungnya. Dimana gadis itu persilakan dua manusia yang kelelahan karena diajak lari-larian sebelumnya untuk duduk di kursi yang bebas mereka pilih

"Ada apa?" Jaemin mengatur nafas, meraih tempat duduk dekat tembok agar mampu bersandar.

"Sebentar- akan kujelaskan," jawab Mina, juga dengan nafas yang tengah gadis itu atur dan duduk di meja seberang Harchan.

"Omong-omong," Jaemin menarik nafasnya dalam-dalam, untuk memudahkan dia melafalkan banyak kata yang hendak dia ucapkan, "Apakah kamu mau mengajak kami untuk pesta karena kamu pindah rumah?"

"Main," ralat Mina, "Bukan pesta."

"Apapun kamu menamainya," Jaemin melambaikan tangan didepan wajahnya, "Benar begitu?"

KNOCK KNOCK | Mark Lee X Kang MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang