Smokes

331 42 3
                                    

"HAPPY BIRTHDAY MARK!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

































"HAPPY BIRTHDAY MARK!"

"MAARRRKKK HAPPY BIRTHDAAAAYY!"

Mark merasakan tubuhnya ditumbuk. Dia mendapat pelukan dari belakang, Lucas membungkus punggungnya erat, kemudian Jaemin dan Jeno disampingnya, Sisanya ikut bertumbukkan diatas satu sama lain sampai dia mengerang karena berat.

Hyunjin berdiri di sisi ruangan, tidak ikut-ikutan.

Yeri membawakan kue tart, dengan beberapa lilin menancap diatasnya.

"Selamat ulang tahun, Mark!" seru Yeri, dilanjut Naeun yang berdiri disamping Yeri, tangan terlipat di dada, dan Mina di sisi lainnya, hanya berdiri memandangnya dengan senyum tanpa sepatah kata.

"A-apakah aku berlebihan untuk membuatmu- marah? Maaf," Naeun mengusap tengkuknya, "Aku hanya asal menyebutnya, maaf kalau kamu tidak suka dengan bercandaanku."

Gadis itu memang memasang wajah bersalah, namun-

Mark ragu apabila itu hanya 'asal sebut' dan 'bercanda'.

"Nanti dulu maaf-maafannya. Ayo tiup lilin dulu!" seru Lucas.

Kepalanya diusak dan dia meloloskan kekehan, sebelum meniup lilin diatas kue yang Yeri pegang.

Mereka tepuk tangan, sementara dia mencoba menenangkan dirinya. Dia senang, jika bisa dia katakan demikian, dia menghargai bagaimana mereka membawanya kemari dengan paksa, mencoba mengganggunya untuk memberikan kue tart coklat untuknya, merayakan detik terakhir ulang tahunnya untuk dia.

Jaemin bahkan memberikan dia sebungkus kado yang hanya boleh dia buka sampai ketika di apartemennya.

Setidaknya, mereka mencoba memperbaiki suasana yang sempat turun drastis karena pertanyaan Mina dengan ucapan ulang tahun—oh ya, kalian harus dengar bagaimana mereka bernyanyi lagu selamat ulang tahun dengan sangat sangat extraordinary—exaggerating every pitch dan Mark yakin gendang telinganya nyaris pecah karena itu.

Apakah acara mereka sukses?

Bisa dikatakan begitu.

"Cha! Sudah jam 12 malam ya teman-teman, mari kita tidur karena besok kita harus sekolah."

Jaemin menggiring yang lain untuk masuk kedalam.

Ruangan sudah disiapkan, dua kamar untuk anak laki-laki dan satu kamar untuk anak perempuan.

"Aku akan menyusul," kata Mark. Jaemin mengernyit kearahnya, sampai dia jelaskan bahwa, "Aku perlu hubungi kakakku dulu. Tadi dia nelfon," kemudian, dia biarkan Mark lolos dan menghabiskan waktu lebih lama di teras rumahnya.

Dengan satu catatan, "Jangan lupa kunci pintu."





















🍉
























KNOCK KNOCK | Mark Lee X Kang MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang