Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan mengiyakan Mark saat jam makan siang, dia pikir Mark akan menjadikan itu angin lalu dan tidak menanggapinya dengan serius.
Dia salah.
Entah sejak kapan Mark tahu dimana letak kelasnya—atau kemungkinan dia bertanya pada Lucas, yah, kemungkinan yang sangat mungkin—sampai kini dia bisa lihat Mark dari jendela kelasnya, bersandar pada tembok dengan melakukan sesuatu di ponselnya.
Mina menggendong tasnya, turut keluar dari kelas, dan dia harap Mark tidak sadar kalau dia melewati lelaki itu tanpa berniat menyapa.
Karena, Hyunjin sudah menunggunya di lobi! Dia tidak bisa meminta Hyunjin menunggunya hanya karena—
"Kamu mau kemana? Bukankah kamu bilang ada sesuatu yang ingin kamu katakan padaku?"
Well-
Entah hari apa ini namun dia merasa begitu sial.
"Aku harus pulang."
"Ok, kalau begitu," Mark mengedikkan bahunya, melesakkan tangan kedalam sakunya, "Bisakah aku ikut denganmu?"
"Tidak."
💅🏼
"Bagaimana menurutmu?"
Naeun berjalan di sisi Yeri.
Berhubung Yeri menggunakan mobil Mina tadi pagi dan sekarang sedang menunggu temannya itu untuk keluar kelas dan pulang, Naeun tiba-tiba memecah hening diantara mereka dengan satu pertanyaan yang berhasil membuat Yeri mengernyitkan keningnya. Bertanya apa maksud lebih lanjut dari pertanyaan singkat, tidak padat, dan tidak jelas milik Naeun.
"Mark. Bagaimana menurutmu?"
"Apanya? Orangnya? Kurasa dia pintar berteman, asik, aku suka." jawab Yeri acuh tak acuh, "Kenapa?"
"Bukan itu," desah Naeun, "Apakah Mina dan Mark sebelumnya pernah kenal satu sama lain?"
"Mereka bilang tidak."
"Tidakkah terlihat aneh menurutmu?"
"Apanya?"
"Mereka tidak kenal tapi terlihat begitu akrab."
"Akrab apanya? Mark hanya tahu apa yang orang-orang bicarakan tentang Mina."
Naeun memutar matanya, "Ah, sudahlah. Kamu memang tidak sensitif." desisnya, "Telfon Mina, sampai berapa lama kita akan disini menunggunya?"
"Kenapa kamu tidak melakukannya sendiri?"
"Kamu lebih muda dariku?"
"Stop using that card over me, that's super lame, oldie." Yeri menarik ponselnya, menekan nomor Mina, melakukan hal sesuai morning permintaan Naeun.
