🐰🐰🐰
3. Pulang
"Good. Sekarang yang harus kalian berdua lakukan adalah..." Sehun dengan sengaja menggantungkan ucapannya. Mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya didepan dagu, lebih tepatnya seperti orang yang sedang mencari ide.
Kai yang habis minum pun ikut berpikir membantu Sehun, tapi beberapa detik kemudian---"Hei, kalian?!" teriak Suho membuyarkan pikiran kedua sahabatnya.
"Apa-apaan ini hah?! Kalian mengatur hidupku? Iya?" ups, Suho lupa dengan isi surat perjanjian itu.
Keduanya saling tatap setelah Suho membentak mereka. Tidak ada rasa bersalah atau takut, keduanya malah cengengesan. Lagi.
"sudahkan?" tanya wanita yang sempat diam tadi pada Suho.
"Belum lah!" saat Suho hendak bersuara, kedua manusia celamitan ini sudah mendahuluinya. Suho dan Irene mentap dua lelaki tak tahu malu itu dengan tatapan bingung nya.
Kemudian Irene menoleh kearah lelaki disamping nya yakni Kim Suho. Pas sekali, pria itu juga menoleh kearahnya membuat tatapan mata mereka bertemu.
"Kalian berdua belum menandatangani surat ini!" ujar Kai yang langsung menyadarkan mereka yang sedang saling tatap menatap.
Tak banyak bicara, perempuan itu segera menandatangani surat abal-abalan yang dibuat oleh Kai dan Sehun, ralat--- maksudnya yang dibuat oleh Kai seorang. Kan Sehun nya sedang bab saat itu.
"Sudahkan? Permisi, aku mau pulang." setelah berpamitan, wanita itu pergi melangkahkan kaki nya keluar dari Cafe.
Melihat sahabatnya yang tak kunjung menyusul perempuan yang bernama Irene itu membuat Kai dan Sehun memijat pelipis saja.
"Kim Suho, Kim Suho. Antarkan dia! Dan jangan lupa, kalian berdua besok harus berkencan, awas saja kalau tidak, habislah dirimu." suruhnya. Suho yang bingung atau memang tidak peka ini menaikkan sebelah alisnya.
"Ini hampir jam sepuluh malam, Suho! Bagaimana jika calon kekasihmu itu kenapa-kenapa? Ini sudah malam, tidak baik kau membiarkannya pulang sendirian. Cepat susul dia!"
"Biarkan saja. Jika aku mengantarkannya pulang, kalian berdua bagaimana?" Ya, mereka berdua datang ke sini bersama menggunakan mobil Suho.
"gampang, yang terpenting kamu antarkan dia pulang. Menurut Kakek ku, lelaki yang hebat itu adalah lelaki yang mau bertanggung jawab." kata Kai. Lelaki itu mengelabui Suho, padahal Kakeknya tidak pernah berkata seperti itu. Tapi apa yang diucapkannya itu memang benar.
Suho menatap Kai sedikit ragu. Beberapa detik kemudian ia menghela napasnya, pergi dari hadapan Kai dan Sehun. Kedua manusia yang masih stay di Cafe ini meyakini jika Suho akan menyusul dan mengantarkan Irene pulang.
Dengan langkah terburu-buru, pria berkulit putih ini mencari-cari keberadaan wanita yang kini telah berstatus calon kekasih kontraknya.
Suho berpikir, mungkin wanita itu telah pergi sedari tadi, makannya ia cari-cari tidak ada. Sudahlah, lagipula ia sebenarnya malas mengantarkan wanita itu. Jika bukan karena Kai yang mempengaruhi pikirannya tadi mungkin dirinya tak akan mau.
Percuma juga Suho kembali masuk kedalam sana, yang ada dia malah kena bully dari kedua sahabat nya yang celamitan itu karena membiarkan seorang wanita pulang sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
RandomBerawal dari permainan truth or dare yang membuatnya harus mengencani seorang perempuan yang pertamakali ia lihat saat sedang berada di Cafe selama dua bulan. Padahal dirinya telah mempunyai seorang kekasih yang sangat ia cintai. Penasaran? Langsung...