17. Mengetahui
Young Mi malam ini berdandan sangat cantik, tidak seperti biasa nya. Ia mengoleskan liptint merahnya di bibir dia yang cukup seksi. Ia dan Suho akan dinner sekitar satu jam lagi.
Setelah kemarin lusa ia berhasil ikut Suho ke pantai bermesraan, akhirnya malam ini juga ia akan kembali bermesraan dengan lelaki itu. Tentunya bukan hanya untuk itu, ia akan meminta uang dari Suho.
Oke cukup. Ia menyimpan liptint nya lalu bersiap untuk pergi ke tempat tujuan yaitu restoran mewah nan romantis yang jarak nya cukup jauh dari rumah Young Mi.
Jika ia akan ketemuan dengan Suho pasti mereka berdua akan berangkat sendiri-sendiri. Young Mi tidak pernah memberitahukan alamat rumahnya pada Suho karena ia tidak mau Suho tau jika dirinya hanya dari golongan sederhana, gengsi.
Pernah waktu itu Suho memaksanya untuk bertemu dengan ibu nya, tentunya itu membuat Young Mi panik sendiri. Untungnya ia mempunya ide cemerlang dengan memberitahukan bahwa ibunya sedang berada di Hotel, alhasil waktu itu Suho mengantarkan nya ke Hotel dan tidak jadi bertemu dengan ibunya.
Ya walaupun Young Mi harus naik taxi untuk bisa pulang ke rumah nya, setidaknya Suho tidak bertemu dengan ibunya.
Setelah sampai di tempat tujuan ia mengeluarkan uang sebesar lima puluh ribu lalu memberikannya pada sopir taxi.
"Maaf Non, ini uangnya kurang." ujar sopir itu.
"Bukannya itu sudah cukup, aku sudah biasa pergi ke sini loh, pak."
"Tapi kali ini ada kenaikan tarif, Non."
"Berapa memangnya?"
"Tujuh puluh ribu. Non, kurang dua puluh ribu."
"Dua puluh ribu saja masih ditagih, huh."
"Bagi kami para pekerja kecil, uang dua puluh ribu itu besar Non."
"Iya aku tau, tapi bagiku itu kecil. Sudah lah bapak malah menceramahiku. Ini nih." Young Mi mengeluarkan uang dua puluh ribu pada sopir tersebut.
"Terimakasih." sopir taxi itu menancapkan gas dan meninggalkan tempat.
Young Mi pun berbalik dan melangkah memasuki restoran yang mewah dan lumayan ramai. Saat ia akan memasuki pintu utama restoran tiba-tiba ada yang meneriaki namanya.
"Young Mi." perempuan itu langsung menoleh ke arah sumber suara. Tak jauh dari keberadaan nya ia melihat ada Suho yang sedang berjalan mendekatinya.
Young Mi langsung menyembunyikan raut kesal nya karena sopir tadi dan langsung memasang wajah berseri.
"Hai sayang." seperti biasa, Young Mi mengecup pipi kiri Suho.
"Kamu tadi kenapa?"
"Why?" perempuan itu malah balik bertanya.
"Sopir taxi tadi kenapa?"
Oh, rupanya Suho tadi sudah ada di sini ya. Oke, Young Mi harus mencari alasan yang baik. "Tadi, sopir itu menolak tips dariku. Tapi aku memaksanya untuk menerima itu, aku kasihan dengan dia."
Awal nya sih Suho tidak percaya, tapi ya sudahlah ia yakin kekasih nya itu orang baik, Suho kenal ia lama.
"Masuk?"
Suho menagngguk dan segera melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti dengan Young Mi yang bergelayut manja di tangan kirinya.
Mereka berdua duduk di meja yang dihiasi lilin-lilin besar dan dipenuhi mawar merah yang cukup harum.
Selanjutnya mereka memesan makan pada pelayan restoran.
"Suho, kapan kamu mau menikahiku?" tanya Young Mi saat pelayan restoran telah pergi.
Lelaki itu meletakkan handphonenya yang barusan ia genggam. Ia tidak tau harus menjawab apa, ia belum sempat memikirkan ini semua.
"Aku tidak tahu Young Mi." lagi-lagi jawaban itu yang keluar, membuat Young Mi bosan mendengarnya.
Hening. Suasana kini menjadi hening, bukannya romantis tetapi ini malah begini. Young Mi kesal, dan Suho bingung.
Young Mi tau semua yang terjadi belakangan ini. Ia telah mencari tahu ini dari dua minggu yang lalu, ia tau rahasia Suho dan Irene bahkan ia tau tentang surat perjanjian dan surat kontrak abal-abal itu.
Tapi, Young Mi tidak segegabah itu untuk langsung melabrak Irene atau pun Kai dan Sehun. Ia kesal, tapi ia tidak akan gegabah dalam hal ini.
Datanglah seorang pelayan meletakkan pesanan Suho dan Young Mi di meja. Tapi tunggu, pelayan ini sepertinya rambutnya tidak asing dan wajah nya yang terlihat memyamping.
Saat ia mendongakkan kepalanya setelah selesai meletakkan pesanan akhirnya wajah itu terlihat jelas, pelayan itu tersenyum manis dan mengatakan, "Selamat menikmati."
Itu Irene?!
Kenapa perempuan itu berada di sini dan mengenakan baju pelayan? Apa ia bekerja di restoran ini?
Suho terkejut tapi ia sadar di sini masih ada Young Mi. Ia pun memasang wajah biasa saja dan membalas senyuman Irene.
"Loh Irene? Kamu bekerja di sini?" percayalah itu hanya basa basi dari seorang Young Mi. Perempuan itu sudah tau dan sering melihat Irene bolak balik ke restoran ini.
"Iya Young Mi." Irene tersenyum. Tapi sebenarnya hatinya malah bersedih melihat Suho dan Young Mi sedang dinner di Restoran tempat kerjanya.
"Kalau begitu, aku pamit kebelakang. Sekali lagi, selamat menikmati." Irene cepat-cepat pergi, ia tidak ingin melihat mereka lagi.
Jujur Irene cemburu. Ia cemburu melihat Suho yang membawa Young Mi ke tempat seromantis dan semewah ini. Andai saja dirinya yang di seperti ini kan oleh Suho. Ah, tapi itu hanyalah angan-angan Irene saja.
Hi...
Maaf ya jarang update, banyak kesibukan, banyak tugas sekolah juga numpuk, semoga kalian ngerti ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
RandomBerawal dari permainan truth or dare yang membuatnya harus mengencani seorang perempuan yang pertamakali ia lihat saat sedang berada di Cafe selama dua bulan. Padahal dirinya telah mempunyai seorang kekasih yang sangat ia cintai. Penasaran? Langsung...