1.5 ekspektasi

2.6K 467 69
                                    

Hari itu, Jaehyun dan Jisoo diceramahi oleh Chanyeol.

Keduanya berdiri tertunduk, sedangkan Chanyeol masih nafsu sekali untuk memberi petuah.

Terkadang Jisoo dan Jaehyun saling mencuri pandang lalu berusaha menahan senyum. Lucu saja, seperti sedang dipergoki melakukan hal tak senonoh di dalam mobil.

Padahal, Jaehyun sepertinya hanya berniat mencium puncak kepala Jisoo. Tak lebih.

Belum selesai sampai situ,

Di dalam rumah, Chanyeol masih menasihati Jisoo ini dan itu.

"Kan demi kebaikan Kamu, Jis. Jangan terlalu percaya sama laki-laki sebaik apapun dia. Jangan kelewat bates juga."

"Maaf Mas, Jisoo juga gak bisa percaya sama Mas sebaik apapun Mas. Karena Mas adalah laki-laki." Jawab Jisoo membalikkan ucapan Chanyeol.

"Khusus Mas mah beda lah!"

"Ya kan Mas laki-laki! Kecuali kalau mas setengah-setengah."

Chanyeol menghela nafas. Susah ngomong sama Jisoo. Susah bicara sama orang bucin, semua yang benar di mata Jisoo adalah Jaehyun.

Lupa siapa yang sedari kecil menjaganya sewaktu Ayah dan Bunda gak ada di rumah.

Bukan Chanyeol sih, pembantu rumah tangganya.

"Pokoknya tetep waspada sama laki-laki. Jangan terlalu percaya. Laki-laki itu berbahaya, jangan di anggap remeh. Walaupun Jaehyun sekalipun."

"Maaf Mas, kalau gitu Jisoo ke kamar dulu. Takut. soalnya Mas berbahaya!" Teriak Jisoo lalu berjalan cepat menuju anak tangga. Saat berpapasan dengan Ayah dan Bunda, Jisoo ikut bergidik ngeri.

"Bunda harus hati-hati ya. Ayah berbahaya!"

"Hah? Iya Yah?" Tanya Bunda Taeyeon kepada Ayah Yunho di sampingnya. Ayah sampai bingung, Chanyeol sampai menggelengkan kepala melihat tingkah laku Jisoo.

Beberapa hari berlalu begitu saja.

Jaehyun dan Jisoo masih sama, bertingkah laku seperti orang-orang kasmaran pada umumnya. Hanya saja, tak ada lagi ciuman di puncak kepala atau lain sebagainya.

Jisoo juga gak mengharapkan itu kok. Ya, walaupun Jisoo kangen juga sensasi seperti itu.

Apa Jisoo harus menjedotkan kepalanya supaya Jaehyun melakukan hal yang sama lagi?

Cari perhatian sekali Kamu Jisoo.

Ujian akhir berlalu begitu saja. Memasuki semester dua dan gak terasa akan masuk ke kelas 3 SMA.

"Jisooooooo." Teriak Mingyu di depan rumah Jisoo.

Jisoo keluar santai, tak memedulikan Mingyu yang sibuk ngomel karena Jisoo yang lelet seperti siput.

Bukannya Jaehyun gak bisa jemput Jisoo. Jisoo sendiri yang menolak tawaran Jaehyun. Alasannya benar-benar sederhana, rumah Jaehyun gak searah dengan Jisoo.

Seringkali Jaehyun harus berangkat lebih awal, dan Jisoo gak mau ngerepotin Jaehyun.

Toh mereka masih bisa bertemu di kelas seperti biasanya.

Jisoo juga bukan tipe perempuan yang harus di jemput. Jaehyun ada bukan untuk itu. Hubungannya bukan tentang ojek dan sang penumpang.

"Jangan ngebut-ngebut Ming!"

"Udah telat, Jis!" Teriak Mingyu sambil menggas motornya seperti orang kesetanan.

Jisoo memukul helm yang dipakai Mingyu, lalu memegang pundak Mingyu kencang-kencang.

punch// jaehyun ft jisoo ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang