2.2 laugh

2.2K 481 74
                                    

Deru nafas Jaehyun semakin tak terkendali saja. Meskipun sejak tadi Jaehyun berusaha mengatur nafasnya. Menariknya lalu mengeluarkan nafasnya dengan perlahan. Seperti yang pernah Jisoo bilang waktu itu.

Sesampainya di parkiran apartemen, Jaehyun mengambil langkah lebar menuju flat Suho.

Perasaan Jaehyun benar-benar kacau. Mengingat saat Chanyeol memaksa Jisoo turun, saat Jaehyun melihat Irene, perempuan yang selama ini Suho sukai.

Pintu flat Suho terbuka hanya dengan satu kali bunyi bel saja.

Awalnya Suho tersenyum ketika Jaehyun datang, lalu perlahan sirna ketika sadar bahwa ada suatu hal serius yang akan disampaikan Jaehyun.

Meskipun Jaehyun masih terlihat tenang, Suho dapat menangkap kekhawatiran Jaehyun bahkan dari sorot matanya saja.

"Kakak kenal Kak Chanyeol?" Tanya Jaehyun, langsung ke point setelah Suho menutup kembali pintu flatnya.

"Temen sekampus Kakak. Kamu kenal dia darimana?"

"Dia Kakaknya Jisoo, pacar Aku." Jawab Jaehyun. Prasangkanya semakin kuat saja, dan hal itu yang membuat emosinya semakin susah untuk dikendalikan.

"Kak Chanyeol tau tentang Kakak atau keluarga kita?"

Suho menggidikkan bahunya, terlihat tak terlalu peduli.

"Selain keluarga kita yang kaya dan Kakak yang ganteng dia gak tau apa-apa lagi." Ujar Suho, sedikit terkekeh. Berusaha mencairkan suasana walaupun kelihatannya tak berhasil.

"Kalau Kak Irene?"

Suho terdiam ketika Jaehyun menyebut nama Irene. Sorot matanya berubah. Dapat Jaehyun lihat keterkejutan Suho ketika Jaehyun menyebut nama Irene lagi.

"Dia tau apa tentang Kakak?" Tatapan Jaehyun benar-benar serius. Nada bicaranya tak lagi sama seperti sebelumnya. Terdengar memaksa, mengintimidasi Suho yang sejak tadi masih memilih diam.

Suho pun membuka suara,

"Semuanya, Irene tau semuanya."

Jaehyun memejamkan matanya kuat-kuat. Irene tau semuanya seperti Jisoo. Semuanya persis seperti apa yang Jaehyun sangka diawal. Ia sudah mengerti mengapa Chanyeol tadi bisa berbuat demikian.

Jaehyun menghela nafas panjang. Ia hanya perlu meyakini Chanyeol bahwa ia sedang berusaha untuk sembuh. Untuk dapat menahan emosinya yang mudah meletup. Untuk dapat mencintai seseorang dengan sewajarnya.

Meskipun itu memang sulit. Tapi Jaehyun selalu berusaha untuk itu.

Namun, suara parau Suho menyadarkan Jaehyun. Ia mendekati Jaehyun, memegang pundak Jaehyun dengan sorot matanya yang terlihat frustasi.

"Irene pasti udah ceritain semuanya.. Yang Kamu bahkan gak tau itu."

Jaehyun tau bahwa Suho lebih gila dari dirinya. Jaehyun sudah beritahu itu diawal. Bagaimana Suho bahkan tak bisa untuk tak memukul teman-teman Jaehyun, merusak sepeda Jaehyun atau apapun itu yang bisa melukai Jaehyun.

Suho adalah anak pertama, pengaruh dari orang tuanya lebih besar dan lama ketimbang Jaehyun.

Dan lebih susah untuk dikendalikan.

Suho yang tempramen, yang beberapa kali nyaris menyakiti Irene.

"Kakak pernah nyakitin Irene, Hyun. Kayak apa yang mamah papah lakuin dulu." Suara Suho pelan, begitu serak hingga nyaris seperti bisikan.

Suho masih gila, sulit sekali untuk Kakaknya bisa sembuh. Dan Jaehyun merasa kehilangan harapan untuk sembuh juga. Rasanya nyaris mustahil.

Lantas Jaehyun melepas pegangan tangan Suho di pundaknya dengan kasar. Ia menatap nanar wajah Suho. Rasa amarahnya naik begitu cepat. Tubuhnya bahkan bergetar karena sengatan emosi tersebut.

punch// jaehyun ft jisoo ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang