3.3 mango fruit

2.3K 436 105
                                    

"Kalian lihat Jaehyun?" Tanya Suho kepada Mingyu dan kawan lainnya.

"Katanya keluar cari udara seger." Jawab Mingyu singkat.

Suho mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia takut Jaehyun melukai dirinya sendiri seperti yang sebelumnya sering dilakukan. Mengingat Jaehyun yang sudah pasti menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi dengan Jisoo.

"Yang cowok bisa bantuin cari Jaehyun? Gua takut dia kenapa-kenapa."

"Kenapa?" Tanya Chanyeol yang baru saja datang bersama Irene.

Suho bahkan tak sempat untuk sekedar melirik perempuan yang ia cintai. Pikirannya hanya tertuju pada sang adik, Jaehyun.

"Bantu gua cari Jaehyun."

Akhirnya Eunwoo dan Mingyu pun membantu Suho dan Chanyeol mencari Jaehyun di setiap suut rumah sakit. Tersisa Irene, Lisa dan Seulgi yang duduk di kursi rumah sakit sambil terdiam.

Mata keduanya sembab, Irene tau bahwa kedua sahabat Jisoo ini banyak menangis.

"Kita berdoa ya supaya Jisoo cepet sadar dan pulih lagi."

Seulgi dan Lisa mengangguk lemah.

"Gue gak nyangka kalau Mina ikut andil bantuin Dyo untuk ketemu Jisoo." Ujar Lisa marah. Ia masih sangat emosi. Semuanya marah dengan Mina, tak ada yang ingin bertemu dengan Mina. Bahkan Mingyu sekalipun. Mingyu bahkan meminta agar Mina tak boleh muncul selamanya di hadapan mereka.

Sedangkan Suho dan yang lainnya masih terus mencari Jaehyun.

"Ponselnya gak aktif." Ujar Eunwoo kepada Suho.

"Jangan bodoh Jaehyun, please." Ujar Suho pelan. Raut wajahnya frustasi dengan masih terus menelusuri setiap sudut rumah sakit.

Chanyeol dan Mingyu pun sama. Keduanya kini saling berpencar. Chanyeol berjalan cepat ke atap rumah sakit, tempat yang paling mungkin untuk Jaehyun singgahi.

Sayangnya, Chanyeol tak temukan Jaehyun disana. Atap rumah sakit terlihat sepi. Hanya terdengar suara semilir angin sore dengan cahaya matahari yang nyaris pekat.

Chanyeol hendak berbalik, tetapi urung ketika ia mendengar suara tangis pelan yang terdengar di sudut atap sana.

"Ada Jaehyun?" Tanya Suho yang baru saja muncul di balik pintu atap. Nafasnya tersengal, keringatnya mengucur dari pelipisnya. Chanyeol mengangguk lalu menunjuk kearah kanannya.

Mingyu dan Eunwoo pun sama. Keduanya dengan cepat menyusul Chanyeol dan Suho yang sudah terlebih dahulu menghampiri Jaehyun.

Lalu langkah mereka terpaku.

Jaehyun ada disana. Sedang duduk dengan tangan yang memar. Sedangkan pelipisnya telah mengucur darah yang bahkan sudah mengering.

Jaehyun mendongakkan kepalanya, melihat kearah Suho, lalu kepada Chanyeol cukup lama. Ia tersenyum tipis, menggigit bibirnya kuat-kuat sebelum akhirnya mengeluarkan kalimat dari mulutnya tersebut.

"Maaf. Harusnya dari awal emang enggak."

Suho berjalan pelan kearah Jaehyun. Selama beberapa tahun Suho hidup dengan Jaehyun, Suho tak pernah melihat Jaehyun sekacau ini. Ini adalah kali pertama dan Suho berharap ini juga yang terakhir untuk Jaehyun.

Jaehyun menangis tersedu kala Suho memeluknya erat.

Chanyeol terjatuh pelan pada aspal atap rumah sakit yang dingin. Entah karena udaranya, atau karena keadaan yang sedang ia lalui.

Mingyu dan Eunwoo tertunduk lemah. Semuanya menangis karena perempuan yang sama.

Jisoo, aku kangen. Lirih Jaehyun.

punch// jaehyun ft jisoo ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang