1.1 radio sekolah: matahari sore

3.7K 719 241
                                    

"Kalau kamu suka, kenapa Kamu nolak Aku waktu itu?"

Pertanyaan itu lolos begitu saja dari Jisoo. Ekspresi Jisoo nampak tenang, nada bicaranya pun biasa saja.

Padahal, suasana hatinya bergemuruh, ramai karena sorakan kegembiraan.

Bagaimana Jisoo menjelaskannya, saat Jaehyun mengatakan Aku suka Kamu, tatapannya, suaranya, semuanya yang ada pada dirinya begitu tulus.

"Karena—"

"Jis, bantuin mas mu dulu angkat jemuran, sayang." Ujar Bunda dari balik tembok. Kali ini memakai apron dapur dan memegang sodet di tangannya.

"Iya, Bun." Ujar Jisoo cepat, lalu melihat lagi kearah Jaehyun.

"Bersambung dulu ya, kamu disini aja."

"Iya."

Jisoo berjalan ke dalam rumah. Baru beberapa detik, Jisoo berbalik arah lalu menengok dari balik dinding dan berbicara kepada Jaehyun lagi.

"Bener lho ya, jangan kemana-mana. Jangan kabur."

"Kabur gimana, kan hujan, Jis."

Jisoo menggidikkan bahunya,

"Kali aja Kamu hilang kayak Dilan."

"Aku Jaehyun, bukan Dilan. Gak ada niatan buat hilang dari Kamu."

Mampus, Jisoo. Merah sekali pipinya, panas hingga mendidih. Buru-buru ia kabur dari sana diikuti tawa ringan dari Jaehyun.

Berselang sepuluh menit, Jisoo kembali lagi dengan membawa cemilan-cemilan lain di dalam toples. Niatnya sederhana, kue ini harus berhasil membuat Jaehyun betah berlama-lama di rumahnya.

"Maaf ya, lama. Mas Chanyeol tuh emang, angkat barbel aja kuat, angkat jemuran cemen." Ujar Jisoo, di bagian akhir sengaja berteriak.

"Jaehyun, jangan mau deket-deket Jisoo! Nanti diomelin kayak gua!" Teriak Chanyeol dari dalam. Jisoo baru ingin menjawab tapi mulutnya keburu di dekap oleh Jaehyun dengan tangannya.

"Jangan teriak mulu, nanti sakit tenggorokannya." Ujar Jaehyun, tertawa. Atau tepatnya, telinga Jaehyun yang sakit karena teriakan nyaring Jisoo.

Mau berusaha terlihat kalem di depan gebetan? Jisoo bukan orangnya. Beruntung Jaehyun terima-terima saja Jisoo yang begini, padahal sifatnya berbanding terbalik dengan Jisoo.

"Bisa di lanjut?" Tanya Jaehyun.

"Bisa. Kenapa?"

"Karena—"

"Dek, buatin dalgona dong buat—"

"Mas yang Aku jadiin dalgona, mau?" Tanya Jisoo kalem, tapi matanya mengancam. Chanyeol mundur sambil nyengir. Jaehyun pun juga. Lucu melihat Jisoo yang sedang kesal setengah mati.

"Kenapa?" Tanya Jisoo lagi, melanjutkan.

Doain, mudah-mudahan gak ada yang ganggu lagi setelah ini!

"Aku takut nyakitin Kamu."

Ucapan Jaehyun pelan. Wajahnya juga serius.

Jujur Jisoo tak habis pikir, Jaehyun yang teramat baik ini takut menyakitinya?

"Kamu baik kok. Selama kita temenan gak ada tuh Kamu nyakitin Aku. Kalau bikin kesel iya sih, karena kan Kamu suka ngisengin bercanda gitu."

Jaehyun tersenyum mendengar balasan Jisoo. Jaehyun juga membatin, kok bisa ya ada makhluk segemas ini?

Jaehyun menaruh tangannya diatas kepala Jisoo, mengelusnya pelan sambil berujar,

"Aku gak mau dan berusaha untuk gak nyakitin Kamu, Jis."

punch// jaehyun ft jisoo ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang