"Jis, gapapa nih gak ditungguin?" Tanya Mingyu melalui jendela mobil yang sengaja di turunkan.
Jisoo sudah berdiri di depan gerbang sekolah. Sedangkan yang lainnya masih berada di mobil Mingyu.
Kai yang akan mengantar semua kawanan Jisoo sampai rumah. Kata Mingyu, tugas supir memang seperti itu. Benar-benar gak kapok, padahal sudah ribuan kali tangan Kai melayang ke kepalanya.
Sedangkan Jisoo menunggu Jaehyun sampai. Jaehyun ingin pulang bersama Jisoo katanya.
Jisoo pikir itulah yang diinginkan Jaehyun darinya, tapi sayangnya enggak. Jaehyun akan mengutarakan permintaannya sewaktu mereka di mobil saja, perjalanan pulang.
"Gapapa. Makasih ya Bang Kai udah jadi supir hari ini. Sering-sering dong Bang, anter jemput sekolah misalnya." Ujar Jisoo terkekeh. Yang lainnya mengiyakan dengan semangat. Apalagi Lisa dan Yuqi, lumayan irit ongkos.
"Emang enggak Mingyu, enggak temennya sama-sama gak tau diri." Jawab Kai sambil geleng-geleng.
Kai masih kesal, sewaktu pertandingan basket di lapangan indoor, Kai seperti anak hilang yang mencari keberadaan Mingyu dan kawan-kawan. Di telepon gak diangkat, semuanya sudah sibuk dengan sorakan SMA Matahari.
Mereka baru mengingat Kai sewaktu ingin pulang ke Bandung. Kan sialan, batin Kai.
Mobil Kai pun menghilang di perempatan jalan. Menyisakan Jisoo seorang diri di depan gerbang sekolah.
Bus yang membawa Jaehyun belum sampai juga, sehingga Jisoo memutuskan untuk masuk ke sekolah dan duduk di depan Masjid sambil memainkan ponselnya.
Sekolah gak terlalu sepi. Ada beberapa motor yang terparkir di parkiran. Beberapa ekskul masih melakukan kegiatan di hari libur.
Dari arah belakang, Jisoo mengamati Kak Dyo yang baru saja keluar dari pintu Masjid. Matanya agak merah, mungkin tertidur di ubin Masjid yang super adem itu.
Jisoo tersenyum menyapa Dyo, begitupun Dyo yang membalas senyuman Jisoo. Keduanya duduk sejajar dengan jarak gak terlalu dekat.
"Maaf ya Kak Dyo." Ujar Jisoo, membuka percakapan.
Dyo melihat kearah Jisoo kebingungan. Dyo hanya memandang Jisoo, menunggu kalimat selanjutnya.
"Seminggu yang lalu di perpus, Jaehyun nyamperin Kakak ya? Jaehyun emang gitu, mungkin panik takut Saya kenapa-kenapa."
Jisoo menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bingung bagaimana menjelaskannya kepada Dyo. Mudah-mudahan Dyo akan paham dan memaafkan Jaehyun.
"Saya ngewakilin Jaehyun, maaf ya Kak." Tutup Jisoo sambil tersenyum kearah Dyo.
Dyo tersenyum cukup lama lalu mengangguk.
Setelah memakai sepatunya, Dyo pun beranjak pergi, berjalan masuk menuju perpustakaan tempatnya bekerja.
Kak Dyo baru setahun ini menjadi petugas di perpustakaan. Kebetulan saat itu Dyo yang bertugas. Dan menjadi sasaran kekesalan Jaehyun dengan memeringatkan Dyo agar lebih memerhatikan kerapihan rak buku dan sebagainya.
Setidaknya hari itu Jaehyun berhasil meredam amarahnya hingga gak melayangkan pukulan pada Dyo.
Bus yang dinaiki tim basket SMA Matahari pun sampai. Berhenti di depan gerbang sekolah.
Gak perlu waktu lama untuk Jisoo dapat melihat Jaehyun. Jaehyun keluar paling pertama dari pintu bus. Berjalan terburu-buru menghampiri Jisoo yang sedang duduk sendiri di depan Masjid.
"Maaf ya buat kamu nunggu." Ujar Jaehyun. Ekspresinya datar nyaris terlihat kesal. Ia menarik tangan Jisoo pelan untuk berdiri. Sempat berhadapan beberapa detik hingga Jaehyun menarik Jisoo lagi menuju parkiran mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
punch// jaehyun ft jisoo ✔︎
Historia Corta𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘴𝘵𝘢𝘳𝘭𝘪𝘨𝘩𝘵 𝘮𝘺 𝘦𝘮𝘰𝘵𝘪𝘰𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘧𝘦𝘦𝘭 𝘮𝘦?