Mobil Jaehyun berhenti tepat di depan rumah Jisoo.
Ada perasaan gak rela. Jaehyun masih mau berlama-lama dengan Jisoo, begitupun sebaliknya.
"Besok berangkat sama Aku ya." Ujar Jaehyun membuka percakapan. Jisoo tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
"Sama Mingyu aja. Kamu kejauhan jemput Aku." Jawab Jisoo, kalem. Jaehyun masih menatap Jisoo gak setuju.
Mungkin dipikirnya Jisoo mau mengerti Jaehyun yang over ini. Tapi, sayangnya pikiran Jisoo gak demikian.
Bagi Jisoo, menuruti semua keinginan Jaehyun justru memperparah penyakitnya.
"Searah, Jis. Aku gak tinggal di rumah papah. Di apartemen."
"Hah? Karena Aku Kamu pindah ke apartemen?"
Jaehyun terkekeh.
"Enggak. Emang udah pindah dari kelas 11 awal kok."
Jisoo mengelus dadanya, bernafas lega.
"Dikirain. Kalau iya Kamu bucin banget!"
Jisoo, Kamu pasti gak sadar betapa bucinnya Kamu di awal pendekatan kepada Jaehyun.
Jaehyun tertawa renyah. Ia mencubit pipi Jisoo gemas hingga bibir Jisoo melebar. Tak mau kalah, Jisoo juga melakukan hal yang sama kepada Jaehyun.
Jaehyun kelihatan lucu banget. Karena pipi Jaehyun lebih berisi dibanding Jisoo.
"Oke bareng. Tapi besok jemput Aku pakai motor ya?" Tanya Jisoo, semangat. Jaehyun melepas cubitannya pada Jisoo. Lalu menggeleng pelan.
"Aku kangen di bonceng motor sama Kamu."
"Enggak. Naik mobil aja ya?"
"Kenapa emangnya? Kalau karena hujan kan kita bisa pakai jas hujan. Yang ponco sekalian. Malah bisa so sweet?" Ujar Jisoo yang juga tertawa. Lucu juga membayangkan mereka memakai jas hujan ponco.
Tapi, Jaehyun gak tertawa. Jaehyun benar-benar gak senang dengan ide membawa motor lagi.
Jisoo melihat Jaehyun yang mengepalkan tangannya. Kepalannya gak terlalu kencang, tapi kelihatan sekali Jaehyun sedang menahan kesal.
Jisoo memegang kepalan tangan Jaehyun, lalu tersenyum kearah Jaehyun.
"Coba tarik nafas... keluarin.."
Jaehyun mengikuti ucapan Jisoo. Mengatur nafas yang rasanya memang sesak di dadanya.
Jisoo melanjutkan kembali,
"Tarik nafas... nah tahan."
Jisoo tertawa lebar ketika Jaehyun menurut begitu saja kepada Jisoo. Tangan kanan Jisoo menyentuh wajah Jaehyun, sedangkan satu lagi lagi masih menggenggam tangan kanan Jaehyun.
"A-ku gak bisa na-fas dong, Jis."
"Hahahaha Aku bercanda tapi kamu nurut banget. Keluarin nafasnya, cepet!"
Jaehyun segera mengeluarkan nafasnya, lalu ikut tertawa bersama Jisoo.
Melihat Jisoo senang, Jaehyun ikut senang. Sepertinya seluruh beban hidupnya bisa menghilang dalam sekejap.
Jisoo sudah bersiap-siap untuk keluar dari mobil. Saat tiba-tiba Jaehyun memajukan tubuhnya hingga wajah Jaehyun mendekati wajah Jisoo.
Jantung Jisoo berdetak gak normal dari biasanya. Rasanya seperti jantungnya mau copot dari tempatnya, seperti bom yang bisa meledak kapan saja.
Wajah Jisoo memerah.
Jaehyun, dari jauh aja Kamu udah sanggup membuat perasaan Jisoo meledak.
Bagaimanalah sekarang ini, Jaehyun benar-benar dekat. Entah apa yang ingin Jaehyun incar. Mengecup matanya? hidung, pipi atau bi—
KAMU SEDANG MEMBACA
punch// jaehyun ft jisoo ✔︎
Storie brevi𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘴𝘵𝘢𝘳𝘭𝘪𝘨𝘩𝘵 𝘮𝘺 𝘦𝘮𝘰𝘵𝘪𝘰𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘧𝘦𝘦𝘭 𝘮𝘦?