@ClayCaroline
Suara bersahut-sahutan terdengar sangat jelas di dalam kelas dua belas IPS tiga. Jam ke empat dinyatakan kosong karena guru Sosiologi mereka sedang sibuk mengurus suaminya di rumah sakit. Alhasil, kelas yang semula tenang menjadi ramai. Ada yang keluar untuk mengisi perut di kantin sekolah, ada yang bergosip ria, ada yang tertidur, dan juga bermain game dengan volume yang cukup keras.
Lee Jeno, salah satu murid dari kelas dua belas IPS 3 ini sedang duduk bersandar pada bangkunya. Kedua kakinya ia naikkan ke atas meja dengan kedua tangan yang sibuk memainkan game pada ponsel terbarunya.
"Anjing! Jangan curang dong!" Pemuda di sebelah Jeno protes sambil menendang bangku milik Jeno.
"Gua nggak curang sat! Lu nya aja yang lemot."
"Lo ngatain gue?!"
Jeno menoleh cepat pada teman sebangkunya, menaikkan sebelah alis dengan tatapan heran. "Ngapa sih lu? Pms?"
"Iya. Nih liat aja ampe tembus ke celana."
"Goblok." Memutar bola matanya malas, Jeno memilih untuk menyimpan ponselnya ke dalam saku. Mood nya untuk bermain game lenyap begitu saja.
Teman sebangku Jeno ikut menyimpan ponselnya ke dalam saku. Menghela nafas cukup keras sebelum menyandarkan punggungnya pada sandaran bangku. "Lagi bete gua."
"Udah tau. Berantem lagi kan sama Haechan?"
"Iya njir."
"Makanya, jangan selingkuh mulu lo. Kek lebih ganteng aja dari gua."
"Emang gua lebih ganteng dari elu kali. Mark Lee itu pangerannya sekolah."
"Babi." Dengus Jeno seraya menggeplak kepala belakang Mark.
"Jangan main kekerasan dong dude. Gue tikung lo!"
"Tikung aja. Jaemin gak bakalan mau sama lo."
"Bangsat!"
.
.
.
Keadaan kantin tidak seramai biasanya, mungkin karena seluruh murid kelas sebelas sedang study tour, membuat penghuni kantin berkurang cukup banyak.
Jaemin mendudukkan dirinya pada salah satu meja di bagian ujung kantin, dengan segelas milkshake cokelat dan juga dua novel tebal pada kedua tangannya. Ia menyeruput sedikit minumannya, berencana untuk membuka salah satu novel sebelum sebuah suara menginterupsinya.
"Hai Jaemin."
Jaemin mengangkat wajahnya, "Oh, hai Hyunjin."
"Sendirian aja?"
"Yah, kayak yang lo liat sekarang." Jawab Jaemin santai kemudian melanjutkan niat untuk membuka novelnya.
"Heran deh, kenapa sih lo mau pacaran sama Jeno."
Jaemin mengernyit, menutup kembali novelnya kemudian menatap Hyunjin. "Ya karena gue sayang."
"Sayang doang? Berarti cintanya ke gue dong." Hyunjin menaik turunkan alisnya; menggoda Jaemin.
Mengendikkan bahu dengan wajah datarnya; Jaemin lebih memilih menghiraukan Hyunjin, mengeluarkan ponselnya dari saku dan membuka aplikasi instagram. Sepertinya menstalker akun Park Chanyeol lebih menyegarkan pikirannya daripada meladeni Hyunjin.
Hyunjin mendengus, lagi-lagi di acuhkan. Ia menopang sisi kiri wajahnya dengan tangan, memandang raut manis sekaligus cantik milik Jaemin. "Coba aja lu jadi pacar gue Jaem.." gumam Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship [NOMIN]
FanfictionCOMPLETE✔ [School life] [Romance] [Drama] JENO X JAEMIN "Terakhir kali kita berhubungan lo keluarin dimana?" "Diluar." "Masaa?" "Lo pasti tau kapan gua boong yang." Yah, Jaemin tau Jeno sedikit berbohong. Kekasih kurang ajar, batin Jaemin. WARNING! ...