Kamar inap Jaemin nampak sepi setelah seorang Suster mengantar nampan sarapan. Mama Yoona yang bertugas menemani Jaemin sedang pergi ke kantin Rumah Sakit, sedangkan Papa Siwon berada di kantor untuk pekerjaan. Begitupun Jaehyun yang masih harus ke kampus untuk mengkonsultasikan skripsinya.
Untuk keluarga Lee, mereka juga cukup sibuk. Jeno sedang sekolah dan Mama Qian sibuk mengurusi Mayleen dan rumahnya sebelum nanti siang kembali ke rumah Sakit bersama Mayleen. Sedangkan Donghae masih mengurusi pekerjaannya; ia baru akan berkunjung setelah pulang dari kantor.
Si pemuda manis; Ibu muda baru yang telah bangun dari istirahatnya itu tengah terbaring di atas brankar luasnya. Wajahnya masih sedikit pucat setelah mengalami perdarahan yang cukup banyak kemarin. Namun keadaannya semakin membaik dengan salah satu infusnya sudah terlepas; menyisakan satu infus lainnya yang masih terpasang di tangan kiri.
Nampan makanan di nakas belum Jaemin sentuh sama sekali. Ia sibuk memandangi baju bayi di tangannya yang nampak lucu dengan warna biru cerah. Ia membayangkan betapa lucunya jika bayinya memakai ini nanti.
"Mama pengen liat kamu." Gumam Jaemin pelan seraya mengelus baju kecil di tangannya.
Cklek!
Jaemin mengalihkan pandangannya pada pintu kamar, disana Ibunya baru saja masuk sembari menenteng tas plastik transparan. Menunjukkan isinya yang ternyata satu kotak donat.
"Maaf ya Mama agak lama." Ucap Mama Yoona seraya meletakkan tas plastik tadi ke atas nakas.
"Gak papa kok Ma."
Yoona menekan tombol di dekatnya untuk menaikkan bagian atas brankar, lalu mengambil tempat duduk di samping kanan Jaemin serta meraih nampan sarapan di atas nakas.
"Makan dulu ya."
"Abis sarapan aku boleh ke ruang NICU?" Tanya Jaemin, menghiraukan Yoona yang telah mengangkat sendok.
"Nanti aja kalau Jeno kesini."
Jaemin merengut; hatinya merasa gelisah sejak bangun tadi. Ia ingin segera bertemu bayinya, melihat bagaimana keadaannya sekarang.
"Gak boleh sekarang aja?"
Yoona menghela nafas dan meletakkan kembali sendoknya, "Sama Jeno aja ya? Lagian belum waktunya jam besuk."
"Tapi.., dia baik-baik aja kan?" Jaemin menatap Ibunya berharap, sekaligus ingin menghibur diri.
"Nana..." Yoona mengelus lengan putranya. "Sarapan dulu ya? Kamu bisa liat sendiri nanti."
Jawaban Yoona membuat Jaemin semakin penasaran. Ia hanya diberitahu jenis kelamin bayinya dan ruang dimana si bayi di rawat tadi pagi. Tanpa ada penjelasan apapun lagi.
Jaemin terpaksa membuka mulutnya; menerima suapan dari Ibunya dengan perasaan berkecamuk. Ia yakin bayinya tidak baik-baik saja. Bayi prematur mana yang akan sehat tanpa masalah. Bahkan sampai masuk ruang NICU dan sulit ditemui.
"Semuanya pasti bakalan baik-baik aja sayang. Percaya sama Tuhan." Yoona mengelus kepala Jaemin dengan sayang. "Kamu jangan lupa berdoa."
Jaemin mengangguk pelan, lalu menerima kembali suapan Yoona.
****
Siang menjelang sore, Jeno datang bersama Mama Qian dan Mayleen. Pemuda berhidung mancung itu tampak lebih segar dengan pakaian santainya, meski kantung mata hitam masih tercetak jelas disana.
Mama Qian memeluk Mama Yoona dan menyerahkan bingkisan berisi buah dan beberapa makanan sehat untuk Jaemin. Lalu duduk di sofa sembari berbincang; membiarkan tiga anak mereka mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship [NOMIN]
FanfictionCOMPLETE✔ [School life] [Romance] [Drama] JENO X JAEMIN "Terakhir kali kita berhubungan lo keluarin dimana?" "Diluar." "Masaa?" "Lo pasti tau kapan gua boong yang." Yah, Jaemin tau Jeno sedikit berbohong. Kekasih kurang ajar, batin Jaemin. WARNING! ...