Chapter 27

17.2K 1.8K 344
                                    

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

Jaemin disambut Haechan, Chenle, dan Felix saat keluar dari ruang NICU. Tiga sahabat Jaemin itu memberi pandangan sedih dan segera menghambur pada tubuh Jaemin. Saling memeluk dan menguatkan.

"Jaemin-ah." Ucap Haechan pelan.

"Lo pasti kuat Na." Sahut Felix

"Kita disini sama lo Kak." Tambah Chenle.

Jeno tersenyum seraya memasukkan kedua tangannya pada saku celana. Pemandangan di depannya tampak lucu dan manis secara bersamaan. Ia bersyukur teman-teman Jaemin tidak menjauh setelah ia menjelaskan kabar Jaemin saat sekolah tadi. Mereka bertiga bahkan dengan heboh mencaci makinya yang terlambat bercerita.

"Bro." Jisung menepuk bahu Jeno, membuat lelaki berhidung mancung itu segera menoleh.

Jeno tersenyum tipis, mendapati empat sahabatnya yang ternyata juga mau meluangkan waktu untuk mengunjunginya. Bahkan masing-masing dari mereka membawa bingkisan.

"Selamat ya bro." Bangchan ikut menepuk bahu Jeno dan merematnya pelan, sedikit memberi semangat. "Yang sabar juga."

"Thanks." Balas Jeno singkat.

"Gak nyangka lu udah jadi bapak." Mark bersidekap dengan senyum gelinya.

"Anjirr Jen, lu Top banget dah." Sahut Hyunjin seraya mengangkat jempolnya, "Bukan nikah cepet. Tapi punya anak cepet. Edan.. salut gua bro!"

"Congor lo gak usah bacot deh memble." Sela Mark menghalangi Hyunjin dengan tubuhnya.

"Dih, ngapain lu berdiri di depan gua? Mau nyembunyiin badan gua?" Cibir Hyunjin menggeser tubuh Mark dengan kuat. "Gak bisa ya bangsat."

"Lu berdua napa sih." Jisung merasa jengah. "Kalau gak Hyunjin Bangchan, jadi Hyunjin Mark. Trisam aja lah kelean."

"Najis bangsat!" Bangchan menggeplak kepala Jisung.

Jeno hanya tertawa kecil melihat keributan empat sahabatnya. Memang terdengar berisik, namun menghibur juga.

"Masih kurang ributnya?" Tanya Jeno pura-pura kesal.

"Enggak Jen." Jawab keempatnya bersamaan, mirip anak sekolah dasar yang di gertak Ibunya.

Jeno menahan senyumnya sembari berdehem, "Ya udah kita ke kamar Jaemin aja."

Jeno membiarkan Haechan yang mendorong kursi roda Jaemin dengan Chenle dan Felix di samping kiri kanannya. Sedangkan ia mengikuti di belakang bersama empat sahabatnya.

****

Kamar inap Jaemin menjadi ramai berkat teman-teman dari sekolah yang datang. Mereka membawa begitu banyak makanan dan membuat suasana menjadi riang. Cukup untuk menghibur Jaemin dan Jeno.

Crazy Relationship [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang