Mobil Jeno baru saja berhenti di depan gerbang rumah Jaemin. Ia menggerakkan tuas transmisinya pada huruf P kemudian mematikan mesin. Sepasang kekasih itu turun dari mobil bersamaan kemudian masuk ke dalam rumah.
"Yakin gak di masukin aja mobil lo?" Tanya Jaemin lagi, ia hanya takut ada penjahat atau pencuri yang membobol mobil Jeno dan membawanya lari.
"Biarin aja diluar, gua gak lama kok mampirnya."
"Kalo ilang gue gak tanggung jawab ya?"
Jeno menurunkan jari Jaemin yang menunjuk wajahnya, "Ilang tinggal beli lagi. Jangan kek orang susah deh."
"Sombong." Jaemin mencibir, ia membuka pintu rumahnya tanpa mengetuk dan berjalan ke arah ruang tengah. Disana Ibu dan Kakaknya yang duduk di sofa; menonton sinetron.
"Ma." Panggil Jaemin duduk di sisi kiri Ibunya.
"Eh sayang." Mama Na mengecup pipi anak bungsunya dan memperbaiki posisi duduknya sebelum menatap Jeno. "Udah makan kalian?"
"Udah Ma, tadi Jaemin yang masak." Jawab Jeno.
Mama Na mencubit gemas paha anaknya sambil tersenyum lebar, "Cie masakin Jeno."
"Apa sih Mama!" Jaemin memajukan bibirnya dan langsung menerima tendangan dari Kakaknya.
"Gak usah sok imut, muka lo kek undur-undur."
"Jaehyun bangsat!"
"Heh mulutnya!" Peringat Mama Na menepuk bibir Jaemin.
"Abang tuh ngeselin."
"Lu juga ngeselin kek Dora." Jaehyun mengejek dengan wajah konyolnya.
"Jangan gangguin adeknya mulu atuh Bang."
"Ya ya ya.."
Mama Na menggelengkan kepalanya pelan. Sebenarnya sudah biasa melihat dua putranya yang saling mengejek dan mengganggu. Hanya saja Mama Na trauma, tidak mau mereka berdua menjadi benar-benar bertengkar seperti tiga tahun yang lalu.
Saat itu Jaehyun dan Jaemin bermain ular tangga di teras lantai dua. Siapa yang kalah, harus memakai baju dan berdandan seperti perempuan. Kebetulan sekali Jaemin kalah, membuatnya mau tak mau menjalankan hukumannya, dan Mama Na ikut tertawa sekaligus gemas. Begitu pula Jaehyun, putra Sulung Na itu terlampau gemas hingga tanpa jeda mencubiti pipi, lengan, dan paha adiknya.
Acara mencubit gemas itu berlangsung cukup lama membuat Jaemin geram dan berakhir keduanya saling memukul. Waktu itu Mama Na tak menganggap serius hingga ia melihat Jaehyun mendorong adiknya terlalu kuat. Tak sengaja memang, namun Mama Na jantungan seketika saat anak bungsunya nyaris terlempar dari lantai dua.
"Jangan bikin kisah suram lagi." Ujar Mama Na menghela nafas, melihat Jaehyun dan Jaemin bergantian.
"Kok masih diinget aja sih Ma." Jaehyun mendecak, dia kan jadi merasa bersalah.
"Abang durhaka emang." Jaemin mengomel sambil menunjuk-nunjuk Jaehyun.
"Udah-udah. Malu tuh diliatin Jeno."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship [NOMIN]
FanfictionCOMPLETE✔ [School life] [Romance] [Drama] JENO X JAEMIN "Terakhir kali kita berhubungan lo keluarin dimana?" "Diluar." "Masaa?" "Lo pasti tau kapan gua boong yang." Yah, Jaemin tau Jeno sedikit berbohong. Kekasih kurang ajar, batin Jaemin. WARNING! ...