Tolong kalau ada typo atau kesalahan nama kasih tau aku ya💚
."Cece!!"
Lee Mayleen, adik perempuan Jeno yang berusia dua belas tahun itu memekik bahagia. Ia bangkit dari sofa ruang tengah dan berlari ke arah Jaemin yang baru saja datang bersama Jeno.
"Eh eh!" Jaemin sontak memegang kedua bahu Mayleen; mencegah anak perempuan itu untuk memeluknya.
"Mau peluk Cece dulu. Kangen." Ujar Mayleen manja.
Jaemin cukup cemas karena ia masih memakai celana basah bekas cairannya sendiri yang tertutupi jaket Jeno. "Nanti aja ya peluknya? Kakak keringetan ini." Jaemin tertawa canggung.
"Gak mau. Mau peluk Cece sekarang."
"Panggil Kakak dulu, baru boleh peluk." Ucap Jaemin mencoba menawar, ia bukan perempuan yang harus dipanggil Noona atau Cece.
"Gak mau ih!"
"May.." Jeno memperingati.
"Iya deh. Kak Jaemin." Ucap Mayleen lesu sekaligus sebal.
Jaemin tersenyum manis, menarik pantatnya ke belakang lalu memeluk tubuh kecil Mayleen. Kalau begini, celana bagian depan Jaemin tak akan menempel pada Mayleen.
"Terima kasih Cece!" Mayleen kembali memekik, lalu berlalu darisana setelah berhasil memeluk Jaemin.
"Dia manggil gue Cece lagi." Keluh Jaemin.
Jeno mengulum senyum gelinya, "Emang lebih pantes dipanggil Cece kok."
Jaemin melirik sinis, nyaris saja menggeplak kepala Jeno jika saja Mamanya Jeno; Song Qian, tidak muncul.
"Nana?" Qian terkejut, "Lama nggak kesini, kemana aja?" Tanyanya ramah.
"Baru dua minggu kok Ma." Jawab Jaemin malu.
"Itu lama tau. Mayleen nanyain mulu, biasanya kan dia main bareng kamu."
"Ehe.. iya maaf Ma."
"Ya udah kita mau ganti baju dulu Ma." Sela Jeno sebelum Ibunya kembali bertanya.
Qian mengangguk, "Iya. Mau istirahat dulu juga gak papa. Ntar Mama bangunin buat makan malem."
"Gak boleh! Abis ganti baju Cece harus nemenin aku nonton." Teriak Mayleen dari balik sofa.
"Kakaknya capek loh."
"Ih Mama.." rengut Mayleen.
"Udah anak kecil tidur aja sana." Ujar Jeno sambil membuat wajah mengejek.
"Jeno goblok!" Maki Mayleen.
"May." Qian mendelik, membuat anak perempuan itu beringsut dan menyembunyikan seluruh tubuhnya di balik sandaran sofa.
"Ya udah Jeno ke kamar dulu Ma."
"Iyaa."
Jeno menarik tangan Jaemin ke lantai dua menuju kamarnya. Sampai disana, Jaemin langsung mengacak-acak isi almari berpintu tiga milik Jeno dan mengambil sepasang pakaian. Tanpa kata, anak itu melesat ke kamar mandi, meninggalkan Jeno yang tertawa gemas.
****
Hari ini Jeno bertugas untuk menjemput dan mengantar Jaemin ke sekolah kemudian pemuda berhidung mancung itu segera melesat meninggalkan area sekolah. Ia sudah berencana membolos dari kemarin bersama Hyunjin, Bangchan, Mark, dan Jisung.
Saat ini kelima pemuda yang telah duduk di bangku akhir Senior High School itu berkumpul di apartemen milik Jisung. Berbagai jenis makanan dan minuman menumpuk di atas meja lengkap dengan berbungkus-bungkus rokok dan vape.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship [NOMIN]
FanfictionCOMPLETE✔ [School life] [Romance] [Drama] JENO X JAEMIN "Terakhir kali kita berhubungan lo keluarin dimana?" "Diluar." "Masaa?" "Lo pasti tau kapan gua boong yang." Yah, Jaemin tau Jeno sedikit berbohong. Kekasih kurang ajar, batin Jaemin. WARNING! ...