Beberapa bulan telah terlewati. Jeno dan Jaemin sudah menyelesaikan Ujian Nasional sekolah. Acara wisuda mereka juga sudah dilakukan dari dua bulan yang lalu. Bahkan Jaehyun wisuda saat Jeno dan Jaemin baru selesai Ujian.
Kini pasangan muda itu telah sah menjadi suami istri setelah mereka melakukan pemberkatan di gereja tadi pagi. Dan sekarang keduanya sedang menikmati pesta dengan dua pihak keluarga, sahabat, dan juga para tamu.
Sebuah ballroom Hotel milik Papa Donghae menjadi tempat pesta perayaan. Disana tampak ramai dengan tamu dari kolega Papa Donghae dan Papa Siwon. Dekorasi, serta warna putih tulang yang menjadi dasar utama, memberikan kesan yang cerah sekaligus lembut. Berbagai bunga dengan banyak warna juga menghiasi setiap sudut ballroom. Pun sajian makanan yang tersedia di beberapa meja super panjang di sisi kiri dan kanan.
Jeno dan Jaemin tampak serasi di atas panggung pendek yang lebar, dengan setelan jas putih; sesuai dengan tema. Keduanya duduk di tengah sebagai pengantin baru yang akan menyambut tamu untuk bersalaman; sekaligus menerima berbagai ucapan selamat dan doa.
"Logan dimana?" Bisik Jaemin.
"Tuh, lagi sama Kakak-Kakaknya." Jeno mengendikkan dagunya ke arah kanan; ke sebuah kumpulan kursi tanpa meja.
Jaemin melongokkan kepalanya; mencoba mencari-cari bayinya, karena cukup banyak tamu yang berlalu lalang. "Kita kesana aja yuk." Ajaknya.
"Lah? Terus?"
"Tamunya pasti tau lah kita pengantinnya. Jadi ntar salamannya disana aja." Bujuk Jaemin dengan netra cokelatnya yang berbinar.
"Yaudah ayok."
Jeno mengiyakan saja, ia beranjak dari kursi untuk mengikuti langkah Jaemin ke arah kumpulan teman-teman mereka. Namun maniknya masih menyempatkan diri untuk mencari keberadaan orang tua mereka. Setelah memastikan orang tua mereka sibuk dengan tamu, Jeno kembali fokus pada tujuannya.
Pada kumpulan kursi yang saling berhadapan tanpa meja itu, terisi penuh dengan sahabat Jeno dan Jaemin. Ditambah Changbin, Chaeryeong, Somi dan juga Beomgyu. Mereka terdengar berbincang seru meski terkadang ribut untuk menggendong Logan.
"Halo sayang." Sapa Jaemin seraya mengambil alih tubuh Logan dari Chaeryeong.
"Umurnya Logan udah berapa Bun?" Tanya Somi.
"Lima bulan." Jawab Jaemin; menciptakan kernyitan ragu pada seluruh teman dan adik kelasnya.
"Kok masih lima?" Celetuk Hyunjin.
"Ya harusnya sih tujuh bulan, tapi kan Logan harusnya lahir februari. Jadi kita hitungnya harus dari februari." Jeno menjawab.
"Ooohhh.." semua menggumam serentak.
Bayi lima bulan pada gendongan Jaemin itu selalu menarik perhatian banyak orang. Kulitnya semakin lama semakin mirip dengan Jeno; putih pucat. Bahkan wajahnya juga mengikuti Jeno, kecuali matanya yang sedikit bulat dan netranya yang cokelat terang seperti Jaemin.
Logan benar-benar tampan dan lucu dengan pipi tembamnya. Bayi laki-laki itu memakai setelan jas mini berwarna senada dengan orang tuanya. Sedangkan kakinya yang mengenakan celana bahan pendek, dihiasi kaos kaki putih dan sepatu berwarna merah.
"Wha..wha." Celoteh Logan sambil memainkan jas depannya dan jemari Jaemin bergantian.
"Kalian tinggal dimana abis ini?" Tanya Jisung setelah Jeno dan Jaemin mendudukkan diri.
"Di rumah gue." Jawab Jeno lalu meraih tubuh Logan dari Jaemin; mendudukkannya di pangkuan, dengan tangan besarnya yang menyangga perut Logan.
"Kok gak tinggal di apartemen sendiri aja?" Felix ikut bertanya sambil mengunyah dessert.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship [NOMIN]
FanfictionCOMPLETE✔ [School life] [Romance] [Drama] JENO X JAEMIN "Terakhir kali kita berhubungan lo keluarin dimana?" "Diluar." "Masaa?" "Lo pasti tau kapan gua boong yang." Yah, Jaemin tau Jeno sedikit berbohong. Kekasih kurang ajar, batin Jaemin. WARNING! ...