Chapter 12

16.4K 1.9K 152
                                    

Chapter ini dan chapter selanjutnya bisa dibilang flashback. Jadi hati2 ya bacanya🤗

_________________________________________
.

.

.

.
.
.

Hari Minggu yang cerah. Jaemin terbangun tanpa alarm dan itu adalah hal yang langka.

Pemuda manis ini tak memiliki tidur yang nyenyak semalam, terlalu menunggu pagi dengan tak sabar hingga menyebabkan dirinya resah. Mungkin bisa di bilang Jaemin yang membangunkan alarm tadi.

Jaemin memiliki rencana pagi ini untuk pergi ke dokter spesialis ahli gizi di sebuah rumah sakit. Ia masih berniat menjalankan dietnya tanpa sepengetahuan Jeno. Karena bisa dipastikan lelaki tampan yang berstatus sebagai kekasihnya itu akan kembali meledak saat tau kebebalannya.

Omong-omong tentang Jeno, Jaemin jadi mengingat kembali saat kekasihnya itu sempat marah dan nyaris meninggalkannya sendirian di Taman Bermain lalu. Jaemin mendengus, kenapa Jeno tidak mau mengerti? Padahal Jaemin kan hanya ingin menjaga bentuk tubuhnya. Sudah cukup Felix mengejeknya, yah meski sebenarnya hanya bercanda.

Saat ini Jaemin sedang mematut dirinya di depan kaca almarinya, memastikan jika penampilannya tak mencolok dan tidak buruk juga. Kemudian Jaemin segera menyambar tas tangannya yang berisi dompet dan ponsel. Kakinya melangkah membawa dirinya keluar rumah setelah berpamitan pada Ibunya.

Sebuah Klinik menjadi pilihan Jaemin karena kebetulan Klinik itu buka setiap hari, kecuali hari besar tentu saja. Sebenarnya Jaemin malas bersusah payah seperti ini, ia bisa saja membeli salah satu produk obat pelangsing di online atau apotik. Namun Jaemin masih memiliki rasa takut, ia tak mau menjadi korban efek samping yang mungkin saja membuatnya mati dini. Jadi Jaemin memutuskan untuk berkonsultasi dulu dengan ahli gizi agar dietnya efektif dan tidak berbahaya.

Butuh waktu tiga puluh menit untuk sampai di Klinik, Jaemin melangkahkan kakinya ke dalam sana dengan ragu. Manik bulatnya mengamati bagian dalam Klinik lalu memberi senyum kecil pada wanita resepsionis.

"Selamat pagi." Sapa sang resepsionis.

"Selamat pagi." Balas Jaemin menyapa. "Saya.., ingin konsultasi dengan Dokter ahli Gizi."

Si resepsionis mengangguk singkat, memberitahu prosedur dan administrasi Klinik lalu meminta Jaemin untuk langsung masuk ke dalam ruangan Dokter.

Jaemin berjalan ke arah kanan menuju ruangan di ujung, mengetuk pintu coklat tua di sana yang menampilkan sederet nama sang Dokter sebelum membukanya dan masuk ke dalam. Senyummya mengembang manis menerima sapaan cerah dari Dokter tampan disana lalu duduk di sebuah kursi putar.

"Saya ingin berkonsultasi untuk program diet Dokter Choi." Ujar Jaemin mengawali, ia sempat membaca nama Dokter tadi di depan pintu. Choi Minho.

Sang Dokter mengangguk, masih dengan senyum cerahnya. "Baiklah, sebelumnya saya akan mengukur Indeks Massa Tubuh anda kemudian akan di lakukan tes darah untuk mengetahui profil lipid (lemak tubuh), gula darah, asam urat, fungsi hati, dan fungsi ginjal."

Jaemin mengangguk, ia mengikuti panduan si Dokter dengan baik. Mulai dari mengukur berat badan, tinggi badan dan tes darah yang membuatnya menunggu selama kurang lebih dua jam.

Crazy Relationship [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang