REY & SYANIN - PART 6

4.5K 510 117
                                    

Setelah Rey pamit untuk menunggu di mobil, Syanin langsung berlalu dari Geri sambil terus menyunggingkan senyumnya.

Syanin kembali bergabung dengan para panitia untuk mempersiapkan lomba dan penutupan acara hari ini. Tentunya dengan senyuman yang tidak luntur sedikitpun, sampai semua orang terheran-heran padanya.

Jarang sekali Syanin seperti ini. Meskipun Syanin orang yang ramah, ia tidak akan tersenyum jika tidak perlu, berbeda dengan sekarang.

Syanin sedang membantu teamnya mempersiapkan sound acara di lapangan futsal ketika tiba-tiba seseorang menghampirinya.

"Woi, bae-bae kerasukan lo," ujar Ketua BEMnya yang juga teman sekelas Syanin.

"Apaan, sih?! Orang lagi bahagia didoain kerasukan," jawab Syanin kesal.

"Ya abis, gitu amat. Gara-gara cowok yang lo peluk tadi, ya?"

"Menurut lo?"

"Emang dia siapa? Bukannya lo dekat sama Kak Geri?" tanya Ikhsan, si Ketua BEM.

Sebenarnya Rey sering datang ke fakultas Syanin, hanya saja biasanya laki-laki tersebut tidak pernah turun dari mobilnya. Oleh karena itu, tidak ada yang tahu jika Syanin sangat dekat dengan Rey.

"Sahabat gue itu. Dan, gue sama Kak Geri dekat cuma karena dia nebengin gue pulang aja. Orang mah suka banget gitu gosip, heran gue."

"Yakin cuma sahabat? Kok bisa senang banget gitu? Orang-orang yang lihat tadi pasti pada ngira itu cowok lo."

"Kepo banget lo, San." Syanin langsung pergi meninggalkan Ikhsan untuk mengecek persiapan penutupan acara di tenda pinggir lapangan.

Setelah dirasa semuanya sudah siap, perlombaan dimulai. Syanin berniat menghampiri Rey ke mobilnya untuk makan. Tetapi, sebelum itu dia menghampiri teman-temannya untuk pamit, takutnya nanti ada hal penting dan tidak ada yang tahu Syanin dimana.

Ketika Syanin bergabung, ketiga orang itu langsung menimbulkan smirk di bibir mereka.

"Look who's here, guys," kata Ify.

"Gue tau maksud kalian, nanti aja ngomelnya, gue capek banget. Sakit perut juga belum makan."

"Gue ke mobil Rey dulu. Kalau ada apa-apa telfon aja, nanti gue datang," lanjut Syanin sembari meninggalkan ketiga temannya. Teman-temannya hanya bisa menggeleng melihat kelakuan Syanin.

Nggak ada yang bisa bantah dia kalau soal Rey.

***

Syanin memasuki mobil Rey ketika laki-laki itu sibuk dengan laptopnya. Ia menghiraukan Syanin.

"Ngapain?" tanya gadis tersebut sambil membuka kotak bekal yang diberikan Rey tadi.

"Revisi skripsi," jawab Rey tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptopnya.

"Kamu udah makan? Mau?" tawar Syanin.

"Enggak. Nanti juga makan."

Tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka, Syanin sibuk dengan makanannya sembari mengawasi jalannya acara lomba. Ya, Syanin bisa mengawasi apa yang terjadi di lapangan futsal karena parkiran mobil tepat berada di depan lapangan futsal.

Setelah selesai makan, Syanin langsung menutup kotak bekalnya dan meletakkannya di bangku belakang mobil Rey. Syanin merasa kepalanya agak sedikit pusing, tapi ia tidak mau memberitahu Rey.

Yang ada nanti diomelin sama dia. Paling juga kecapekan.

"Bang," panggil Syanin kemudian, tetapi Rey tetap tidak menoleh.

Rey & Syanin (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang