REY & SYANIN - PART 30

3.5K 275 73
                                    

Jatuh cinta itu menyenangkan. Rasanya kita selalu punya kebahagiaan. Sekecil apapun perlakuan pasanganmu terhadap dirimu, itu sudah bisa menjadi kebahagiaan yang tiada tara. Apalagi kalau saling mencintai dan saling menerima.

***

"Teman kamu belum sampai?" tanya Rey ketika ia dan Syanin memasuki area bioskop di lantai paling atas mall tersebut.

Syanin mengedarkan pandangannya mencari temannya, tapi memang belum terlihat sama sekali keberadaan mereka karena mereka juga berangkatnya lebih lambat dari Rey dan Syanin.

"Yaudah kita pesan tiket nonton dulu aja ya, Syanin?" saran Rey.

"Tapi mereka belum datang?"

"Aku yang bayarin."

"Beneran?"

Rey hanya berdeham, lalu ia mengamit tangan Syanin untuk mengantri membeli tiket nonton dengan jadwal satu jam kemudian. Syanin senang, Rey sudah mulai mendekatkan diri dengan teman-teman Syanin, tidak ingin membuat teman-teman Syanin berpikiran buruk lagi tentangnya.

Setelah mengantri, Syanin mengajak Rey ke tempat bermain timezone di lantai bawah. Rey hanya menuruti permintaan perempuan itu.

Ify

Fy

Nanti samperin gue ke timezone aja

Tiket nonton udah dibeliin sama Rey

Ditraktir nih?

Iya

Asik!

Syanin tersenyum, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya melihat balasan dari Ify. Memang, semua temannya paling suka dengan hal yang gratisan. Sama seperti Syanin.

Menyadari Syanin yang tersenyum sendirian, Rey membuka suara, "Kenapa, Syanin?"

"Enggak," jawab Syanin cepat, lalu ia menarik Rey ke tempat bermain basket yang ada di timezone tersebut. "Banyak-banyakan masukin ke ring ya!"

"Emang kamu bisa?" tanya Rey sambil terkekeh dengan nada mengejek.

"Bisa lah!"

"Boleh deh kalau gitu," ujar Rey kemudian. "Tapi kalau aku menang, kamu harus kasih hadiah. Begitu pun sebaliknya."

"Hadiahnya apa?"

"Kalau aku menang, kamu harus peluk aku. Kalau kamu menang, aku yang peluk kamu."

"Gimana sayang?" lanjut Rey dengan sengaja menggoda Syanin.

"ITU SIH MAUNYA KAMU!"

***

Rey, Syanin dan ketiga temannya baru saja keluar dari pintu bioskop setelah selesai menonton. Diluar gedung mall itu, awan sudah berubah hitam menandakan hari sudah malam. Dan malam ini, Syanin sudah berjanji untuk dinner di rumah sakit tempat orang tuanya bekerja karena malam ini Ayahnya piket, sedangkan adiknya ada jadwal les.

"Gue sama Rey nggak ikut makan ya, udah janji mau ke rumah sakit, nih," ujar Syanin pada teman-temannya yang sibuk membahas film action yang barusan mereka tonton.

"Ngapain? Siapa yang sakit?" tanya Putri.

"Enggak ada. Mau dinner disana sama orang tua gue kayak biasa."

Ketiga temannya hanya ber-Oh ria lalu mengangguk mengerti, membiarkan Rey dan Syanin pergi duluan. Syanin langsung menarik pergelangan tangan Rey, berjalan mendahului laki-laki itu karena ingin cepat ke rumah sakit. Tapi, Syanin masih menoleh ke belakang, melihat teman-temannya yang masih berdiri di tempat semula dan ia melambaikan tangannya kepada teman-temannya tersebut sehingga ia tidak sadar kalau hampir menabrak tubuh seorang laki-laki yang lewat di depannya.

Rey & Syanin (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang