REY & SYANIN - PART 23

3.6K 358 64
                                    

Hallo semuanyaa! Finally update lagi!

Jangan lupa tinggalin jejak ya (vote dan komen hehe)

Happy reading❤️❤️

***

Rey baru saja menyambar kunci mobilnya di rak sebelah televisi ketika tiba-tiba ponselnya berdering menandakan sebuah pesan masuk. Saat melihat nama sang pengirim pesan tersebut, Rey buru-buru melihat isinya.

Syanin Rempong

Aku udah sembuh.

Beneran, deh!

Kamu nggak perlu ke rumah, ya.

Aku kuliah lagi hari ini.

Makasih Abang, udah datang kemarin-kemarin!

Rey tersenyum melihat pesan dari Syanin, jika perempuan itu sudah mengirimi banyak pesan lagi padanya, artinya ia sudah tidak marah lagi. Dan, dia sudah baik-baik saja. Setidaknya begitu yang ada di pikiran Rey.

Rey tidak tahu dan tidak akan pernah tahu bahwa Syanin malah sedang merasakan sebaliknya, mencoba memberi jarak padanya.

Disaat Rey mulai bisa memfokuskan dirinya pada perempuan itu, perempuan itu malah sebaliknya.

Kenapa mereka selalu bertolak belakang? Padahal jalan untuk mereka bersama terbuka lebar, jika mereka berdua tidak menyimpan ego masing-masing. Terkadang, jika orang bilang diam lebih baik, pada kasus Rey dan Syanin malah lebih baik jujur mengatakan yang sesungguhnya.

***

Siang ini Rey sedang berada di butik Ibunya, tidak ada yang dia kerjakan lagi selain menunggu jadwal wisudanya, juga wawancara pekerjaan. Rey memang sudah mengirim beberapa dokumen ke perusahaan-perusahaan yang ia tuju untuk mencari pekerjaan.

Rey merebahkan dirinya di ruangan khusus Ibunya yang ada di butik ini, sendirian karena Ibunya sedang makan siang bersama klien di luar.

Ketika merasa sendirian dan tidak tahu ingin melakukan apa, Rey mengotak-ngatik ponselnya, lalu teringat bahwa ia belum membalas pesan Syanin dari pagi tadi.

Seketika ia menepuk keningnya sendiri. Kebiasaan deh gue.

Syanin Rempong

Aku ke kampus kamu ya, sekarang?

Lagi break, kan?

Tanpa menunggu balasan dari perempuan itu, Rey segera beranjak untuk menghampiri Syanin di kampusnya karena butik Ibunya lumayan dekat dengan kampus tersebut. Rey yakin Syanin berada di kampusnya siang ini karena jadwal kuliah Syanin sudah berada di luar kepala Rey.

***

Syanin baru saja memasuki kantin.

Sehabis kuliah tadi, Syanin langsung ngacir ke kantin sendirian tanpa memperdulikan panggilan dari teman-temannya. Ia lupa jika sudah berbaikan dengan mereka, pada akhirnya teman-temannya yang menghampiri Syanin yang sudah duluan duduk di salah satu kursi yang ada di kantin fakultasnya.

"Handphone lo, Syanin," ujar Dhara yang duluan menyadari bahwa ponsel Syanin yang diatas meja mereka berdering saat mereka sedang menikmati makan siang.

Rey & Syanin (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang