REY & SYANIN - PART 10

4.1K 469 84
                                    

Syanin menuruni tangga rumahnya menuju dapur di lantai satu. Rencananya hari ini Syanin akan memasak untuk Rey, alih-alih minta maaf karena sudah bersungut-sungut tidak karuan.

Beberapa hari yang lalu, ia tersulut emosi karena mendapati Rey jalan dengan perempuan lain, padahal ia sendiri tahu kalau mereka ramai-ramai.

Dari ketiga perempuan yang waktu itu pergi bersama Rey, Syanin langsung tahu mana yang paling mengancam posisinya untuk terus dekat dengan Rey, perempuan yang paling anggun dan cantik bernama Zindy yang Syanin bisa lihat kalau dia menyukai Rey.

Syanin mengakui, bahkan sangat mengakui kalau perempuan itu terlihat lebih unggul darinya, dari segi penampilan. Tetapi, kemudian setelah berpikir, Syanin juga bisa melihat cara Rey melihat ataupun berbicara pada perempuan itu tidak lebih dari sekedar teman.

Maka dari itu, Syanin berniat meminta maaf, tidak secara langsung, tetapi melalui makanan buatannya karena Syanin tahu Rey akan memaklumi.

Syanin membuka kulkas yang ada di dapur rumahnya untuk melihat bahan apa saja yang ada disana yang bisa ia gunakan untuk memasak.

Tepat sekali. Syanin tersenyum.

Semua bahan yang Syanin perlukan untuk memasak menu favorite Rey ada disana.

Pagi ini sebelum berangkat kuliah, Syanin memasak ayam saus asam manis kesukaan Rey, dia bisa membayangkan bagaimana lahapnya Rey setiap disuguhi menu tersebut olehnya.

Dengan cekatan Syanin memotong beberapa bahan kemudian membuat sausnya. Setelah selesai membuat sausnya, Syanin beralih ke pan yang ada di sebelah kanannya untuk menggoreng ayam.

Setelah semuanya selesai, Syanin mengambil dua kotak bekal yang ada di rak piringnya.

Tahap paling akhir adalah plating. Syanin membuat makanan tersebut hingga bentuknya menjadi lebih cantik juga berwarna dengan memberi sedikit dedaunan diatas nasinya.

Biar Rey tahu aku niat bikinnya. Batin Syanin.

***

Saat dosen menutup kuliahnya siang ini, Syanin sudah bersiap untuk beranjak dari kursinya. Kemudian, tepat disaat dosennya baru satu langkah keluar dari ruang kelas, Syanin langsung berdiri dari duduknya dan ikut keluar kelas tanpa peduli pada orang-orang yang sedang menatapnya bingung.

Syanin berjalan menuju parkiran mobil, saat ini istirahat makan siang, ia melajukan mobilnya menuju fakultas ilmu komputer untuk memberikan makanan yang tadi pagi ia buat kepada Rey. Syanin juga berencana mengajak laki-laki itu makan siang bersama di taman kampus.

Syanin menatap tulisan yang ada di depannya dari kaca mobil ketika sampai di parkiran kampus Rey.

FAKULTAS ILMU KOMPUTER.

Kemudian, Syanin merogoh saku jeansnya untuk mencari ponsel yang tadi ia simpan, lalu menghubungi Rey sambil berharap semoga Rey sedang berada di kampus dan tidak akan mendumel jika tahu Syanin datang.

Masalahnya, laki-laki itu sangat tidak suka jika Syanin datang ke kampusnya. Katanya, jika Syanin ingin bertemu lebih baik di rumahnya atau rumah Syanin atau Rey yang akan menghampiri Syanin ke kampusnya.

Padahal akan sama saja jika Syanin yang datang ke kampusnya. Terkadang Syanin sangat tidak mengerti jalan pikiran Rey.

Calling Bangrey<3...

"Kenapa?" Suara Rey dari sebrang telepon langsung menginterupsi Syanin.

"Di kampus nggak?" tanya Syanin.

Rey & Syanin (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang