REY & SYANIN - PART 32

4K 255 56
                                    

Aku percaya denganmu karena kamu sudah bertahun-tahun membuktikan kalau kamu pantas dan bisa melindungiku. -Syanin Daffilyana Alden

***

"Kamu.. beneran ngomong gitu ke Ayah?"

"Iya. Hebat ya aku?" tanya Rey dengan nada penuh percaya diri setelah menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu saat ia dinner di rumah sakit dengan orang tua Syanin. "Ayah bisa langsung kasih restu gitu ke aku."

"Mantanku dulu banyak banget ditanya-tanya, padahal cuma mau ajakin jalan doang," jawab Syanin yang masih keheranan.

"Berarti aku udah dipercaya banget sama Ayah." Rey menaikkan kedua alisnya menggoda Syanin.

Melihat kelakuan Rey, Syanin berlagak pura-pura ingin muntah dibuatnya. Sebenarnya Syanin masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Rey, Syanin jadi memikirkan kehidupannya beberapa minggu belakangan, semuanya terasa beda, tapi Syanin menyukainya. Syanin sangat menyukai sosok Rey yang benar-benar terbuka dengannya kali ini. Dan sekarang, apakah benar Rey tunangannya? Syanin masih tidak percaya.

"Yuk, sayang. Makan dulu," ajak Rey membuyarkan lamunan Syanin. "Nanti dingin makanannya."

Rey menarik kursi untuk diduduki oleh Syanin, baru kemudian ia duduk di depan wanita itu. Saat mereka sedang sibuk dengan makanan masing-masing, Syanin sibuk dengan pikirannya, Rey memencet remot yang terletak di sebelah piringnya sedari tadi.

Cahaya proyektor yang mengarah ke dinding putih pembatas taman, tadinya hanya menampilkan background hitam dengan tulisan 'EPSON', kemudian berubah jadi menampilkan sebuah video setelah Rey memencet remot kontrolnya.

Syanin menghentikan aktivitas makannya sejenak untuk menonton video yang diputar oleh Rey. Di dalam video itu ada orang tuanya, Rey, teman smp, teman sma, teman kuliah dan teman Rey yang dekat dengannya, satu per satu dari mereka memberi ucapan selamat ulang tahun dan doa terbaik untuk Syanin. Beberapa orang juga memberikan kesan saat mereka pertama kali bertemu Syanin, beginilah kata mereka saat pertama kali bertemu Syanin.

Aku yang ngajak kamu kenalan pertama kali ya, Syanin? Soalnya aku lihat waktu itu kamu seperti peri, diam dan pasti hatinya baik banget.

Makin hari aku makin dekat sama kamu. Tapi ternyata kamu nggak pendiam, ya?

Orang yang bicara dalam video tersebut sedikit terkekeh saat mendengar ucapannya sendiri, membuat Syanin yang melihatnya langsung mengembangkan senyum. Syanin juga sangat mengingat perkenalan mereka waktu itu, saat Syanin tiba-tiba memaksa asisten rumah tangganya untuk menemaninya main di taman kota karena adiknya sedang malas keluar. Disanalah ia ketemu orang itu, berakhir tukaran nomor ponsel. Sungguh klise, memang. Tapi, itulah kenyataannya.

Kemudian orang tersebut melanjutkan ucapannya.

Nggak papa, aku jadi senang karena tahu sifat asli kamu. Kamu seru walaupun kadang ngeselin!

Dan, yang penting, satu dugaan aku benar. Hati kamu baik, Syanin. Kayak peri.

Aku ingat satu momen, waktu kamu kelas tiga smp, pulang sekolah kamu main ke rumah aku diantar Ayah kamu, terus kamu bilang kalau habis berantem di sekolah. Jambak-jambakan. Aku mau ketawa saat itu, tapi nggak tega karena kamu serius banget ceritanya, semangat banget.

Terus aku tanya, kenapa bisa berantem?

Kamu jawab dengan lantangnya, "Siapa suruh dia gangguin teman aku! Berarti dia sama aja gangguin aku! Aku nggak akan tinggal diam kalau dia gangguin teman-teman aku!"

Rey & Syanin (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang