Tangan Lucio mengangkat tubuh Cecil dan menggendong gadis itu tanpa melepaskan cumbuannya pada payudara Cecil. Pria itu menghimpit tubuh Cecil di antara tubuhnya dan dinding hotel.
Dengan cekatan, Cecil mengepit pinggang ramping Lucio dengan kedua pahanya.
Bibir Lucio kembali menyusuri leher Cecil dan beranjak menuju bibir gadis itu, melumatnya dengan rakus. Pria itu menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Cecil yang hangat itu dengan salah satu tangannya yang meremas kuat payudara Cecil dan satu tangannya lagi untuk menopang tubuh gadis itu.
Cecil mengerang nikmat, mendesah. Tangannya kembali meremas kuat rambut pria itu.
Merasa tidak kuat, gadis itu turun dari gendongan sang kekasihnya. Tangannya dengan lihai melepas seluruh pakaian yang digunakan Lucio. Cecil menikmati pemandangan di hadapannya sambil menggigit bibir bawahnya.
Lucio menghembuskan napas rendah melihat ekspresi Cecil.
Cecil segera berlutut dan menyentuh bukti gairah sang pria. Lidahnya terjulur menyentuh kepala kejantanannya.
Suara erangan milik Lucio terdengar oleh Cecil dan dengan cepat gadis itu memasukkan seluruh bukti gairah Lucio ke dalam mulutnya.
Kepala Cecil bergerak maju mundur, sementara mulutnya penuh dengan milik pria itu.
Saat Lucio merasakan bahwa ia hampir mencapai puncaknya, pria itu meraih tubuh Cecil dan mendorongnya ke arah kasur.
"Membungkuk,"
Cecil seperti anjing saat ini dengan badan menelungkup dan pinggul yang dinaikan. Gadis itu membuka lebar kakinya dan menyentuh kewanitaannya dengan tangan kecil milik Cecil.
Lucio mencium punggung telanjang Cecil dan segera melepaskan celana dalam yang masih tersisa di tubuh gadisnya itu. Lidah Lucio diarahkan menuju kewanitaan Cecil.
Desahan milik Cecil terlontar begitu saja dari mulutnya.
Tidak menunggu lama, pria itu, Lucio memasuki Cecil dengan sekali hentak. Erangan keduanya tidak bisa tertahan.
Cecil menggerakan tubuhnya ke depan dan belakang. Mendesis nikmat saat bukti gairah Lucio memasukinya semakin dalam. Lucio mencengkeram erat pinggul Cecil, bergerak liar di tubuh gadis itu.
Lucio semakin cepat menghentakan tubuhnya berulang kali. Menggerakan kejantanannya dengan keras dan kasar. Tidak lupa dengan tangannya yang menjambak seluruh rambut Cecil dan menariknya.
Keduanya terengah, mengerang nikmat sebelum akhirnya tubuh mereka menegang dan mengejang saat mencapai puncaknya masing-masing.
***
"Cecil, hari ini ibu dan ayah akan kembali ke London,"
Keluarga De Luca dan Keluarga Jones pagi itu sedang sarapan bersama di restoran hotel yang mereka Lucio sewa.
"Kenapa buru-buru sekali, Ibu?"
Cecil yang ingin menyuapkan sendok pertamanya terhenti saat Hannah mengutarakan maksudnya.
"Ayah ada pekerjaan mendadak, Sayang,"
Anak semata wayang Keluarga Jones itu pun mengerucutkan bibirnya. Ia ingin menolak pernyataan ayahnya, namun karena Noah adalah orang yang sangat sibuk, sama seperti Lucio, Cecil jadi tidak bisa membantah apapun.
Noah dan Hannah Jones menyelesaikan sarapan mereka dengan cepat untuk mengejar penerbangan pagi ini. Hal itu disebabkan karena ramalan cuaca yang mengatakan bahwa ada badai di siang hari dan semua jalur udara terpaksa ditunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paint On You [21+] ✓
RomanceJika dunia ini dimonopoli oleh orang-orang yang berkehidupan gelap, apa yang akan terjadi? Musuh terbesar, ketakutan. Rasa yang timbul dari antisipasi kejahatan yang bersumber dari dalam ataupun luar. Dalam gelapnya terang bulan, terdapat cahaya red...