BAB 20

2.6K 154 0
                                    

"Baik,"

Dengan cepat Theo mengambil kembali ponsel yang ia lempar dan segera melaksanakan perintah bosnya itu.

Saat nada dering terdengar, ia menyalakan mode pengeras suara dan meletakkannya di atas meja di antara dirinya dan Lucio.

Lucio menyandarkan tubuhnya dengan pikiran pria itu yang menerawang jauh sampai bunyi dering itu berubah menjadi suara matang pria yang sudah ia kenali.

"Halo? Ada apa, Theo?"

"Lucio ingin berbicara denganmu, Komandan,"

"Ke mana ponsel miliknya? Kenapa menggunakan milikmu?"

"Haha.. Ponselnya dicuri setan,"

Terdengar tawa menggelegar dari sang komandan. Mereka memang sudah begitu dekat sehingga dapat bercanda seperti itu,"

"Ekhm!"

Lucio berdeham untuk menghentikan tawa Theo dan juga Komandan Rivera.

"Rivera,"

"Ya, Ada apa, Don Lucio?"

"Bagaimana pendapatmu jika aku menyelundupkan narkotika jenis baru ke dalam Italia?"

Terjadi keheningan untuk beberapa saat. Lucio mendengar suara kursi yang ditegakkan dan nada bicara Rivera menjadi serius.

"Jenis apa yang kau maksud?"

"GXP,"

"Tidak!" Tanpa menunggu lama, Rivera segera mengutarakan pendapatnya, menolak ide Lucio.

"Kenapa?" Lucio kembali angkat bicara.

"Itu adalah jenis narkotika yang saat ini sedang gempar-gemparnya diincar oleh para polisi. Aku tidak akan bertanggung jawab kalau kamu nekat menjual narkotika jenis ini,"

"Apa sebahaya itu?"

"Ya! Itu dapat memusnahkan nyawa orang dalam 3 hari. Jangan berhubungan dengan jenis itu, Lucio,"

Melihat Lucio yang terdiam cukup lama dan seperti memikirkan sesuatu yang rumit, Theo mengalihkan pembicaraan.

"Terima kasih atas pendapatmu, Rivera, aku dan Lucio akan mempertimbangkannya dengan baik,"

"Tolong jangan terlibat, Kawan, aku hanya tidak ingin membahayakanmu, kamu pasti mengerti maksudku,"

"Selamat tinggal, Rivera,"

Tanpa menunggu jawaban, Theo segera mematikan sambungan telepon itu.

Beberapa menit berlalu dan Lucio masih diam.

"Apa keputusanmu?"

"Bagaimana menurutmu?" Saat inilah pekerjaan Theo sebagai consigliere atau penasihat dijalankan.

Theo menegakkan dan memajukan tubuhnya ke arah Lucio. Nada bicaranya pun berubah menjadi sangat serius karena ini adalah masalah pekerjaan dan bukan suatu hal yang remeh.

"Aku akan berada di pihak yang sama dengan Rivera,"

"Tapi Tn. Hernandez—"

Ucapan Lucio terpotong dengan kalimat penjelas Theo.

"Aku tahu. Tn. Hernandez adalah orang penting yang kerja samanya harus kita setujui tapi ini sudah kelewat batas, Lucio. Kau sendiri tahu bagaimana longgarnya Rivera kepada keluarga kita,"

"Dengan mudahnya pria itu mengizinkan kita melakukan ekspor dan impor hal-hal ilegal tanpa syarat apapun. Namun jika pria itu sudah mengatakan tidak, maka itu adalah hal yang besar Lucio,"

Paint On You [21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang