Pikiran Cecil melayang mendengar pernyataan Lucio. Terlebih lagi sekarang pria itu kembali membenamkan wajahnya di leher milik Cecil.
Tiba-tiba kedua tangan Lucio menelusup ke belakang punggungnya dan dalam hitungan detik gaun merah mahal serta indah yang Cecil gunakan itu robek, tidak berbentuk.
Cecil membulatkan matanya tidak percaya.
Ini akan menjadi malam yang panjang.
Mata biru safir milik Lucio menggelap, dipenuhi gairah. Cecil merasa begitu sempurna di bawah tatapan Lucio. Lucio benar-benar seperti seorang raja yang sangat berkuasa di atas tubuhnya.
Lalu dengan cepat Lucio menyingkirkan gaun yang sudah rusak itu dari tubuh indah milik Cecil.
Cecil hanya menggunakan celana dalam dan leg harness sekarang, sedangkan Lucio masih berpakaian lengkap dengan jasnya.
Tatapan tajam Lucio membuat kulit Cecil seperti terbakar, Cecil tidak menutupi tubuhnya, membiarkan Lucio mengaguminya dengan puas.
Lucio mengerang rendah.
"Why are you so beautiful?"
Pertanyaan itu keluar bersamaan dengan remasan kuat yang Cecil rasakan pada bokongnya. Lucio kembali mencium dan menghisap leher Cecil seperti vampir, Cecil mendesah.
Dirinya yakin bahwa itu akan membekas untuk waktu yang cukup lama tapi Cecil sudah tidak peduli lagi.
Setelah puas dengan leher Cecil, ciuman Lucio turun sampai dada milik Cecil, Lucio menatapi dada Cecil dengan pandangan kagum yang menurut Cecil berlebihan sehingga membuat gadis cantik itu memerah.
Lalu tanpa menunggu beberapa detik lagi dan izin Cecil, Lucio sudah menjilati puncak dada Cecil dengan begitu lembut, Cecil ingin mengeluarkan airnya matanya merasakan betapa nikmatnya kegiatan tersebut.
Lucio mengecupi payudara Cecil dengan lembut. Cecil mengerang merasakannya, ditambah lagi sensasi kasar dari rambut-rambut halus yang ada di sekitar bibir pria berengsek itu.
Tangan kanan Lucio turun dan menyentuh bagian bawah Cecil yang sensitif, Cecil mendesah kaget. Lucio mengerang.
"You're ready for me," bisik Lucio.
Lalu pria itu kembali mencium bibir Cecil. Tangan kiri Lucio ia gunakan untuk mengelus-elus puncak payudara Cecil yang mengeras, Cecil menatap mata Lucio dengan mencoba mengatur napasnya.
"I'm always ready for you,"
Lucio tidak membohongi dirinya kalau ia sangat menginginkan gadis itu. Bibir Lucio kembali bergesekan pada payudara Cecil. Tidak menunggu lama, pria itu menghisap kuat bagian puncaknya dan Cecil mengerang keras.
"Argh!"
Cecil menggenggam bahu Lucio menggunakan ujung jarinya. Kedua tangan Cecil memaksa jas Lucio untuk melepaskan pemiliknya. Mengerti maksud Cecil, Lucio bergerak melepas seluruh pakaiannya dan meninggalkan celana panjang yang masih ia gunakan.
Jari-jemari Cecil beranjak turun mengelus otot-otot perut Lucio dan membuat pria itu kembali mengerangkan namanya.
Tangannya terus turun dan berhenti di kancing celana panjang milik pria itu. Ia membuka celana panjang milik Lucio dengan lincah dan meloloskannya dari tubuh sang jantan.
Cecil mencoba mendorong Lucio dan membalikkan posisi sehingga Cecil berada di atas tubuh Lucio yang berbaring, mata pria itu penuh dengan gairah dan kegembiraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paint On You [21+] ✓
RomanceJika dunia ini dimonopoli oleh orang-orang yang berkehidupan gelap, apa yang akan terjadi? Musuh terbesar, ketakutan. Rasa yang timbul dari antisipasi kejahatan yang bersumber dari dalam ataupun luar. Dalam gelapnya terang bulan, terdapat cahaya red...