BAB 13

3.3K 188 0
                                    

Selesai berlatih pacuan kuda dan mengganti bajunya, Lucio segera menghampiri Cecil dan Theo.

"Lucio, kamu mendapatkan undangan bermain kasino di kediaman Tn. Travis,"

"Pukul berapa?"

"Pukul 10 malam,"

Lucio mengangguk sebagai jawaban.

"Apa aku boleh ikut?"

Kedua pria dewasa itu menengok ke arah Cecil dengan pandangan heran.

"Sure,"

Theo menjawab dan Lucio tidak berkomentar apapun.

***

Lucio berjalan menuju kamar tidur milik Cecil dan memberikan beberapa ketukan pada pintunya.

"Masuk!" Suara Cecil merambat keluar dari sela-sela pintu.

Pria itu menekan ke bawah gagang pintu tersebut dan mendorongnya ke arah dalam kamar Cecil. Lucio menemukan gadisnya sedang berdiri di depan kaca besar seukuran tubuh yang membelakangi pintu.

Lucio melangkahkan kakinya menuju Cecil dan berhenti di belakang punggung milik kekasihnya itu. Cecil yang telah berhasil memasang anting panjangnya, terdiam sebentar melihat Lucio yang berjalan ke arahnya.

Kepala gadis itu masih dimiringkan ke arah kanan, membuat akses besar untuk Lucio bermain-main dengan leher putih jenjang miliknya. Tangan Lucio bergerak menyusuri antingnya, lalu ia melihat ke arah cermin di hadapannya yang menampilkan sosok Cecil.

Gadis itu mengenakan gaun berwarna yang memiliki belahan sampai pangkal paha di sebelah kiri kakinya. Gaun tersebut memiliki tali mungil yang bersandar bahunya, tidak lupa bagian belakang gaun itu yang berhasil memamerkan punggung halus Cecil.

Cecil menggunakan stiletto hitam untuk menyempurnakan penampilannya.

Bibir Lucio yang dikelilingi oleh rambut halus itu menyentuh permukaan leher Cecil perlahan.

Cup!

Cecil menahan napasnya saat napas Lucio terasa di sela antara bahu dan lehernya.

"You look so beautiful,"

Gadis itu memutar tubuhnya menghadap Lucio dan mencium singkat bibir kekasihnya.

"You look great, too,"

Mata Cecil menelusuri pakaian yang digunakan Lucio. Kemeja hitam, vest hitam, celana bahan hitam, pantofel hitam, dan jas hitam yang masih berada di lengannya. Jangan lupakan topi hitam yang biasa ia gunakan untuk menghadiri pertemuan ilegal yang saat ini ia genggam.

Mereka berdua keluar dari pintu utama rumah Lucio dan disambut oleh siulan Theo.

Cecil melepaskan genggamannya pada lengan Lucio dan memutar tubuhnya, membuat bagian bawah gaunnya mengembang sambil tertawa kecil.

Theo tertawa dan menepuk pundak Lucio melihat tingkah Cecil, sedangkan pria itu hanya tersenyum kecil sambil mengernyitkan dahinya.

  "Come this way, Your Majesty,"

Theo membungkukkan tubuhnya dengan satu tangan kanan terlipat di perutnya dan tangan kiri yang mempersilakan Lucio dan Cecil untuk masuk ke dalam mobil. Saat Theo sudah duduk di kursi samping sopir dan menutup pintunya, Cecil mengucapkan terima kasih.

"It's my pleasure, My Queen,"

Cecil kembali tertawa mendengar jawaban Theo.

Sesampainya di kediaman Tn. Travis, mereka segera turun dan berjalan menuju pintu masuk utama. Cecil dan Lucio berjalan di hadapan Theo bersama para pengawal.

Paint On You [21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang