27: Lembaran Baru

2.3K 144 24
                                    


"Saya terima nikahnya Hanindiya Arunika binti Husain dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai", Dengan satu kali nafas Birru mengucapkan kalimat ijab sambil memegang paman Hanin mantap.

"Sah!" suara saksi diikuti kalimat hamdalah menggema di seluruh ruangan.

Birru menghela nafas lega dan mengucapkan kalimat hamdalah berkali-kali dalam hatinya. Hatinya berdebar sekali mengingat wanita yang duduk disampingnya telah berganti status menjadi istrinya. Penghulu meminta Hanin menyalaminya dan tangannya segera diraih Hanin untuk dicium,sebagi gantinya Birru mengecup dahi Hanin yang separuhnya tertutup kerudung. Ada perasaan hangat yang ingin meledak saat Hanin mencium tangannya. Sungguh, ini jenis perasaan baru yang belum pernah Birru rasakan. Bahkan untuk sekedar mendeskripsikanya rasanya saja Birru kesulitan merangkai kata.

Setelah mereka saling paling pandang dan tersenyum malu, tangan Birru menggenggam tangan Hanin erat.

Birru melihat Bunda, Haikal, dan keluarganya tersenyum penuh haru.

Setelahnya mereka digiring untuk menuju panggung untuk prosesi selanjutnya. Banyak sekali teman-temannya yang datang baik geng KMY, anak-anak Derap Lengkah dan teman-temannya yang lain, Damar juga hadir.

Setelah acara lamarannya satu setengah bulan yang lalu, sehari setelahnya Damar datang sendiri untuk menyampaikan niatnya melamar Hanin ke Hanin dan bunda. Namun tentu saja ditolak secara halus karena Birru datang terlebih dahulu. Damar terlihat cukup kecewa tentu saja, tapi dari awal Birru tau dia orang baik, ia bersikap legowo dan berkata bahwa mungkin Hanin memang bukan jodohnya.

Mega dan anak-anak Derap Langkah adalah orang-orang yang paling antusias ketika mereka mengatakan rencananya untuk menikah. Mereka tidak kaget mendengarnya karena Hanin dan Birru memang born to marry each other,kata mereka saat itu dan Birru tentu tertawa mendengarya.

Malamnya, untuk pertama kali mereka tidur dalam satu ruangan berdua. Tunggu dulu, kalian jangan berpikiran macam-macam karena tidak terjadi apa-apa saat itu. Hanin is on period, jadi mereka menghabiskan malam dengan bercerita banyak hal yang belum sempat mereka ceritakan.

"Buka Nin, hadiah buat kamu". Birru menyodorkan dua amplop warna merah hati ke Hanin.

"Apa ini Ru?"

"Buka aja Nin", Birru tersenyum.

Hanin membuka salah satu amplop tersebut dan membacanya. Tiket dan Itterinary liburan ke Bromo!!!

Mata Hanin berkilat terharu,"Birru..."

"Aku udah janji ajak kamu ke Bromo kan sebelumnya?" Hanin tersenyum dengan mata berkaca-kaca, tersentuh. Ia tidak menyangka Birru masih mengingat perkataannya untuk mengajaknya liburan ke Bromo,"buka juga yang satunya Nin"

Hanin mengangguk dan membukanya, melihat isinya Hanin sontak melihat Birru. Ia segera menghambur memeluk Birru hingga Birru terjengkang di tempat tidur dengan Hanin diatasnya. Satu tangan Birru memeluk pinggang Hanin dan satunya lagi mengelus sayang punggungnya. Birru sadar Hanin belum sadar dengan apa yang ia lakukan saking menikmati euforia rasa senangnnya. Ia memberikan tiket nonton konser One Oke Rock di Jakarta, band kesukaan Hanin dan Birru. Hanin berkali-kali bilang padanya bahwa ia ingin sekali menonton live Taka dkk, dan Birru ingin sekali mewujudkannya.

"Terimakasih", bisik Hanin di telinganya, Birru tersenyum dan mendekap Hanin lebih erat.

--@@--

Suasana venue konser sangat sesak dipenuhi orang-orang yang juga ingin nonton konsernya One Oke Rock. Untungnya panitia penyelenggara cukup bagus mengkondisikan penonton, sehingga penonton cukup ruang untuk menyaksikan konser dengan cukup nyaman tanpa berdesak-desakan. Sepanjang masuk venue, Birru tidak melepaskan genggaman tangannya pada Hanin. Ia hanya takut gadis yang tingginya hanya sepundaknya nanti terpencar dengan dirinya mengingat banyaknya penonton.

Bang Taka dkk sudah memasuki panggung untuk bersiap menanyikan lagu pertama di konser ini. Hanin sangat antusias, sungguh fokusnya hanya pada panggung. Kalau Birru tidak menggenggam tangannya, ia yakin Birru pergi pun Hanin tidak akan sadar.

I'm telling you

I softly whisper

Tonight, tonight

You are my angel

Aishiteru yo

Futari wa hitotsu ni

Tonight, tonight

I just to say

Wherever you are, I'll always make you smile

Wherever you are, I'm always by your side

Whatever you say, kimi wo omou kimochi

I promise you forever right now

Hanin dan banyak penonton lainnya mengikuti nyanyian sang vokalis. Birru tau bahwa lagu ini adalah laku kesukaan Hanin diantara lagu One Oke Rock lainnya. Ia sungguh gemas melihat tingkah Hanin sekarang yang dengan sedikit heboh memekik di dekat telinganya.

"Birruuu, Mas Taka!!!! Ya Alloh kelihatan lebih charming dilihat langsung!!!"

"Aduuuhh, suaranyaaaa sweet banget itu... Biruuu!!!"

"Duhhhh, senyumnya mas taka manis banget.. Biruuu!!"

Birru tertawa, sungguh ia gemas dengan sisi Hanin yang ini. Lebih ekspresif.

Birru menjulurkan tangannya ke depan bahu Hanin, menariknya ke dadanya. Mendekap dari belakang, kemudian membisikkan sebuah kata di dekat telinganya "Aku sayang kamu Hanin, terimakasih sudah menemani selama ini. Let's grow old together in the entire of our life"

Hanin sedikit menoleh ke Birru yang kepalanya ia letakkan di sela-sela ceruk leher Hanin,"Aku sayang kamu juga Birru"

Birru tersenyum dan mendekap Hanin makin erat. "Jadi mau buat anak berapa?"

"Awww ..", Birru langsung mengaduh ketika mendapat sikutan Hanin di perutnya. Kemudian mereka tertawa bersama.

-THE END-

Menua BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang