Menua Bersamamu

1: Awal

" Menurut kamu, kapan awal cerita sepasang manusia dimulai?
Ketika mereka lahir, ketika mereka bertemu, atau ketika mereka mulai merasa kehadiran masing-masing itu penting?" (Anonymous)

Untuk anak kuliahan yang sedang pusing ambil skripsi, tempat mana yang paling sering kamu kunjungi?

Ruang dosen. Ya, dan disinilah Birru sekarang, menunggu Prof. Dharma di kursi depan ruangannya, dosen yang jadi pembimbing skripsinya sejak 2 bulan yang lalu. Jam ditangan Birru menunjukkan pukul 11 siang, artinya sudah satu setengah jam dia menunggu kehadiran Prof. Dharma untuk konsultasi proposal penelitian. Sebenarnya Birru sudah berniat pergi sejak tadi jika bukan Prof. Dharma sendiri yang memberi pesan kepadanya untuk menunggu beberapa saat lagi.

Ada beberapa adik tingkat organisasi yang menyapa Birru ketika melihatnya. Birru memang mengikuti beberapa organisasi di kampus dan menjabat di jabatan yang cukup strategis selama kuliah jadi banyak aktivis kampus dan junior yang kenal Birru dan Birru kenal mereka. Namun banyak juga mahasiswa dengan wajah tidak familiar yang berlalu lalang di sekitar koridor gedung. Makin banyak semester kuliah, makin banyak wajah baru yang nggak ku kenal ternyata, batin Birru.

Ini baru kali kedua Birru mengkonsultasikan proposal ke Prof. Dharma karena terlalu sibuk dengan Derap Langkah, studio produksi film pendek di kanal youtube yang ia bangun bersama teman-teman yang punya interest yang sama; Birru, Kai, Bang Tegar, Elang, Nada dan Hanin. Diantara mereka hanya Elang yang satu fakultas dengan Birru, Hanin sendiri berada di fakultas yang berbeda. Bang Tegar dan Kai adalah anggota senior yang sudah lulus beberapa tahun yang lalu bahkan sudah pernah bekerja secara professional di bidang perfilman, sedangkan Nada kuliah di kampus yang berbeda.

Tidak mudah membangun Derap Langkah di usia yang masih cukup muda apalagi ia juga kuliah di universitas yang punya standar nilai cukup ketat sehingga mengharuskannya untuk sungguh-sungguh belajar. Namun Birru bersyukur, timnya cukup solid dan dapat diandalkan sehingga berbagai macam kesulitan bisa mereka tanggung bersama.

Sambil menunggu, Birru membuka pesan-pesan di ponsel yang notifnya ramai sekali.

Geng Kantin Mbak Yati (KMY)

Raka : Gilaaak, lo semua pada tau nggak si Dodit abis bikin dramaaaa di kantin Mbak Yati

Dodit : -_-

Brian : WOW

Dewi : apaan? Spill the tea buruan

Raka : Si Mbak mantan nglabrak calon gebetan coy

Brian : auuuuu

Raka : Gurih gurih sedap

Dewi : wah, ada bau bau gagal punya pacar baru aseek

Birru : HAHA syukurin

Dodit : Tinggal cari gebetan baru , orang ganteng mah bebas

Raka: ada kresek nggak?

Raka : Wah Mas Birru muncul,

Brian: Masih jadi satpam jaga ruangannya Prof Dharna?

Dodit : Udah berubah jadi lumut belum? Kan lumutan kelamaan nunggu.. WKWK

Birru : hmmmmm

Mega : Lagian lo Dit, cari cewek satu aja, yang setia doong...

Dodit : Lhah, kan sudah ada Mas Birru yang setia sama Mbak Mega seorang.. hiya hiya hiya

Brian : Awww so sweet

Mega : Apasih..

Brian : Apasih..(2)