part 20

617 33 0
                                    


Setibanya di kelas Kayira,Arsen melihat gadis itu duduk tengkurap. Arsen menghampiri gadis tersebut yang belum menyadari kehadirannya.

"Kenapa gak kekantin?" tanya Arsen mengelus rambut Kayira yang terkuncir.

"Malas..." jawabnya lirih mendongakkan kepalanya.

"Nggak baik kalau gak makan," ujarnya menatap Kayira lekat.

"Sejak kapan loh jadi perhatian sama gue?" tanya Kayira tertawa renyah.

"Ayoo ke kantin," ajak Arsen tak menghiraukan pertanyaanya.

"Gak Arsen,gue malas,"

"Ingat,loh itu baru keluar dari rumah sakit! jadi tetap jaga kesehatan," nasehat Arsen penuh perhatian.

"Iya-iya," sahutnya malas.

"Ayo kita ke kantin," ajak Arsen.

Langkah mereka terhenti dengan deringan ponsel Arsen.

"Halo... kenapa?" tanya Arsen.

"................"

"Oke oke gue akan kesana," ucapnya memutuskan panggilan telpon.

"Maaf bangat Kay,kayaknya gue gak bisa nemanin loh ke kantin. Anisa baru ngasih kabar,gue harus rapat sama anggota osis lain untuk acara camping kita." Jelasnya menatap Kayira.

"Iya gak apa-apa," ucap Kayira masam.

"Sory bangat ya,jangan lupa loh harus tetap makan," ucap Arsen mengacak-ngacak poni Kayira beserta perasaannya.

"Tuh kan selalu saja itu si mak lampir jadi pengganggu," gerutu Kayira.

Kayira kembali duduk di tempatnya.baru saja dia merasa senang sekarang malah sirna akibat ulang si pengganggu tersebut.

"Sial... kenapa sih semua cowok gak ada yang peka!" teriak Stevi memukul-mukul Nanda.

"Loh kenapa sih,kesal sama Bima kok malah lampiasinnya ke gue?" mendelik tajam.

"Is pokokknya gue kesal," geram Stevi.

"Loh kenapa Stev?" tanya Kayira heran.

"Biasa Kay masalah hati," celetuk Nanda.

"Kay,kenapa sih semua cowok itu gak pernah peka?" tanya Stevi duduk di samping Kayira.

"Mana gue tau," jawab Kayira acuh.

"Udah kali Stev,gak mungkin si Bima selingkuh orang cintanya cuman buat loh doang kok." Kata Nanda menenangkan Stevi.

"Em kalian gak lupa kan sama tantangan kalian semalam?" peringat Stevi.

"Gue lagi malas sama Deren," ucap Nanda. "Gue juga," sambung Kayira.

"Enak aja loh berdua. Gue kagak mau tau pokokknya kalian harus nyelesaiin tantangan kalian." Ancam Stevi memandan kedua sahabatnya.

Tanpa menjawab pertanyaan Stevi,Kayira segera keluar dari kelasnya sambil membawa tasnya karena hari ini mereka cepat di pulangkan mengingat besok ada acara camping.

Kayira mengedarkan pandangannya di seluruh penjuru sekolah hingga dirinya mendapati objek yang sedang di carinya. Terlihat Arsen begitu serius berbicara dengan Anisa sekretaris osis yang selalu cari kesempatan.

"Arsen." Panggil Kayira.

"Eh... Kay,tumben kesini?" mengalihkan pandangannya lalu menatap Kayira.

"Loh bisah antarin gue pulang?" tanya Kayira penuh harap.

Bodoh amat Arsen menganggap dirinya apa,yang terpenting sekarang dia bisa menjauhkan Arsen dari perempuan semacam Anisa.

"Boleh kok,bentar gue ambil tas gue dulu," ucap Arsen hangat.

"Oke," senyum Kayira mengembang. Dilihatnya Anisa yang menatapnya dengan sinis.

"Ayo..." ajak Arsen menggandeng tangan Kayira. Baru beberapa langkah mereka pergi tiba-tiba Anisa menjerit kesakitan membuat Arsen membalikan badannya menghampiri Anisa.

"Loh kenapa Nis?" tanya Arsen panik.

"Perut gue sakit Sen," ringis Anisa. Kayira tersenyum sinis melihat Anisa yang purah-purah keskitan.

"Kay,loh pulang sendiri aja. Gue mau antarin Anisa ke rumah sakit," ucap Arsen menggendong Anisa. Terlihat gadis itu nampak tersenyum mengejek ke arahnya.

"Dasar drama queen." Umpat Kayira.

Kayira tau tipu muslihat semacam Anisa terlalu pasaran untuk mengelabuinya dan Arsen. Walau dengan hati dongkol Kayira pergi dan menunggu ankutan umum yang bisa mengantarnya pulang.
 
                                 Bersambung....

Jangan lupa vote dan komen ya😁

Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang