Rio yang di landa rasa penasaran langsung duduk disamping Kayira.
"Kenapa Kay,ada masalah?" tanya Rio.
"Gak apa-apa kok," jawab Kayira mencoba menormalkan kembali wajahnya. Rio yang mendengar ucapan Kayira terdiam tidak berani lagi untuk bertanya.
"Kay,gue takut," ucap Stevi memeluk erat Kayira.
"Tenang Stev. Lo--h pasti salah liat," ujar Kayira terbata-bata.
"Weit... kalian berdua peluk-pelukkan aja," celetuk Nanda baru saja datang.
"Stevi kenapa?" tanya Bima khawatir.
"Tadi Stevi ketakutan,katanya dia liat Dinda," jelas Rio menjawab.
"Apa? Dinda? Stevi Stevi loh kebanyakan nonton horor makanya jadi kayak gini," ujar Nanda terkekeh.
Stevi tetap saja diam dan makin mengeratkan pelukannya kepada Kayira.
"Kay,nyokap loh mau ngomong," kata Deren menyodorkan ponselnya.
Kayira menerima ponsel Deren dan tetap membiarkan Stevi memeluknya.
["Hallo ma."]
["Kabar kamu gimana sayang?"]
["Baik kok ma,mama sama papa gimana?"]
["Baik. Kay,kamu hati-hati ya sayang kalau mau pergi kemana-mana jangan pergi sendiri."]
[Emang kenapa ma?"]
[Gak kenapa-napa kok. Mama sama papa besok akan balik."]
[Lah bukannya mama sama papa tiga hari lagi baru balik?"]
[Kerjaan papamu udah beres. Udah dulu ya,ingat pesan mama kalau mau kemana-mana jangan sendiri!]
Sambungan telpon berakhir. Kayira merasa ada sesuatu yang mamanya sembunyikan darinya apa benar Dinda sudah keluar? Itulah yang ada di pikiran Kayira.
"Kay loh kalau mau kemana-mana izin dulu sama gue." Peringat Deren mengambil ponselnya. Nanda merasa aneh dengan Deren segera menghampirinya untuk menyakan apa yang disembunyikan laki-laki itu.
Kayira semakin yakin semua pasti ada hubungannya dengan Dinda.
"Der... kamu kenapa?" tanya Nanda.
"Sini." Menarik Nanda untuk menjauh dari mereka.
"Ada apasih?" tanyanya penasaran.
"Dinda kabur dari penjara dan kata polisi kondisi kesehatan jiwanya terganggu. Kemungkinan besar dia akan mencari Kayira," ujar Deren menjelaskan yang di dengar oleh Rio dan juga Bima.
"Jadi yang Stevi liat tadi itu benar Dinda?" tanya Nanda panik dibalas anggukan oleh Deren.
"Jadi Dinda ada disini?" seru Rio membuat Deren dan Nanda kaget.
"Berarti ini bahaya," celetuk Bima.
"Gue mohon sama kalian jangan kasih tau ini sama Kayira. Gue gak mau tuh anak akan tertekan." Pesan Deren.
"Kayaknya Kayira udah tau deh," kata Rio.
"Maksud loh?" tanya Deren.
"Tadi dia kayak neriman pesan gitu dari orang dan mukanya langsung pucat,gue yakin itu pasti dari Dinda." Jelas Rio.
"Pokokknya kalian pura-pura gak tau aja,oke." Pinta Deren.
"Kita harus kasih tau ini sama Arsen," usul Nanda.
"Loh benar,biar gue yang kasih tau," ujar Deren pergi mencari Arsen.
"Ingat kita harus jaga Kayira,jangan sampai kita kecolongan." Peringat Nanda.
Deren menghampiri Arsen yang rupanya sedang istirahat. Kasian juga Arsen pasti ia kelelahan mengurus ini semua.
"Sen..." panggil Deren.
"Hmm..." sahutnya.
"Gue mau ngasih tau hal penting," ujar Deren.
"Apa?" tanyanya.
Deren berbisik kepada Arsen. "Dinda kabur dari penjara dan dia ada disini."
"Beneran?" tanyanya tak percaya.
"Benar. Gue baru dapat telpon dari orang tuanya Kayira yang mengatakan bahwa Dinda kabur,kita harus menjaga Kayira karena Dinda ngincar dia," ujar Deren.
"Oke. Gue bantuin loh untuk jaga dia," ucap Arsen. Mereka berdua pergi ketempat dimana Kayira berada.
Sementara dari jauh ada orang yang sedang mengawasi mereka dibalik pohon.
"Kalian gak akan bisa melindungi dia. Dia akan berakhir di tangan gue ahahaha," ujarnya tertawa renyah.
Bersambung.....
Maaf pendek😁
Jangan lupa di baca yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)
Teen FictionWarning!! Banyak typo bertebaran dan alur acak-acakan jika anda ingin lanjut silakan yang terpenting saya sudah mengingatkan. Dia adalah cowo yang paling nyebelin yang pernah gue temuin,bukan cuman itu dia juga cowo yang sok coll dan parahnya lagi d...