part 23

618 29 0
                                    


Arsen masih mencerna apa yang barusan terjadi. Jujur dia sedikit kaget melihat keberanian Kayira menampar Bima dihadapan orang banyak. Arsen tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi antara Kayira dan Bima. Ia memutuskan untuk menghampiri sahabatnya yang galau itu untuk meminta penjelasan.

"Arsen...." panggil Rio menghampirinya.

"Apa?" tanya Arsen seperti biasa.

"Loh mau cari Bima kan?" tanya Rio seperti cenayang.

"Hmm..." jawab Arsen dengan deheman.

"Eh buset dingin bangat loh." Dengkus Rio yang tak dihiraukan Arsen.

"Arsen tungguin gue." Pekik Rio mengejar teman collnya itu.

Arsen tak menghiraukan terikan Rio tetap melanjutkan langkahnya.

"Bima..." panggilnya memegang bahu temannya.

"Arsen..." ucapnya mendongak. "Gue salah Sen. Gue adalah laki-laki paling bodoh." Sambungnya tertunduk lesuh.

"Sekarang aja loh baru nyesal,kemarin-kemarin kemana boss?" ledek Deren yang baru saja datang.

"Diam," ujar Arsen.

"Loh kenapa Sen sariawan,ngomongnya singkat mulu?" gerutu Rio. Arsen mendelik tajam kepada sesorang yang baru saja meledeknya.

"Loh minta maaf," ujar Arsen singkat.

"Minta maaf sama siapa Sen?" tanya Bima oon. Arsen tak menjawab ucapan Bima langsung menarik tangan laki-laki itu pergi ketempatnya Stevi.

Bima hanya pasrah mengikuti Arsen. Saat sampai di tempat Stevi Bima merasakan aura yang menakutkan dari Kayira. Cewek itu memandangnya dengan tatapan tajam.

"Ngapain kalian kesini?" tanya Kayira judes.

"Stevi..." panggil Arsen tak menghiraukan perkataan Kayira. Gadis yang di panggil pun hanya menoleh sebentar lalu masuk kembali ketendanya.

"Liat kan Stevi gak mau ketemu sama loh,mending kalian balik aja." Usir Nanda menatap Bima dengan sinis.

"Pliss gue mohon Kay,izinin gue ketemu sama Stevi," ujar Bima penuh penyesalan.

"Gue bukan maknya," jawab Kayira acuh dan masuk kembali kedalam tenda tapi tangannya di cekal oleh Arsen.

"Ikut gue!" Perintah Arsen menarik tangannya.

"Lepasin," ujarnya menolak.

Kayira terus saja memberontak tapi Arsen tak menghiraukannya dan tetap memaksa gadis itu ikut bersamanya.

"Mau ngapain sih loh?" tanya Kayira saat Arsen melepaskan tangannya.

"Gue mau minta maaf soal kemarin," ujarnya tanpa basa-basi.

"Cuman minta maaf doang loh harus ngajak gue ketempat kayak gini?" tanya Kayira tak percaya.

"Loh kenapa nampar Bima?" tanya Arsen mulai mencair.

"Tanya aja tuh sama sahabat loh," jawab Kayira sembari duduk di atas batu.

"Kayira gue tau loh sayang sama Stevi tapi gue gak suka loh terlalu ikut campur dengan urusan percintaan mereka." Terang Arsen.

"Oh,jadi loh ngajak gue kesini cuman mau marah-marahin gue gitu? Loh harus tau Sen,Stevi dan Nanda adalah sahabat dari kecil gue dan gue gak akan trima jika sampai salah satu dari mereka ada yang terluka!" ujar Kayira penuh penekanan.

"Bukan gitu Kay,mereka sekarang kan udah besar pasti mereka bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Gue cuman gak mau lo terlalu jauh ngurusin masalah mereka takutnya itu akan jadi boomerang buat diri loh sendiri. Gue gak mau loh kenapa-napa," ucap Arsen memegang tangan Kayira.

"Gue gak masalah jika gue harus kena imbasnya. Toh mereka udah kayak saudara gue,so gue akan lakuin apa aja buat lindungin mereka," ujarnya acuh.

"Pliss Kayira dengerin gue kali ini. Liat gara-gara loh nampar Bima tadi,nama loh sudah masuk di daftar hitam gue gak mau sampai loh di skors cuman masalah kayak gini dan gue juga gak mau loh sampai di bentak-bentak dihadapan banyak orang," ujar Arsen dengan sayang.

Kayira terdiam mencoba memahami apa yang dikatakan Arsen dirinya tak menyangka masalah yang dia anggap remeh ternyata mampu mempertaruhkan masa depannya.

"Loh gak lagi bohongin gue kan?" tanyanya memastikan.

"Buat apa gue bohong. Pasti loh berpikirkan,mengapa nama loh masuk daftar hitam? Biar gue jelasin benar kita saat ini sedang santai tapi jangan lupa mereka parah guru akan selalu mengawasi tingkah laku kita." Jelas Arsen karena dia tau gadis di hadapannya itu kurang paham dengan sistem yang berada di sekolah mereka,walaupun mereka saat ini di bebaskan bukan berarti mereka dibiarkan bertindak semaunya.

"Terus gue harus gimana dong?" tanyanya dengan frustasi.

"Minta maaf sama Bima di hadapan banyak orang itu bisa meringankan hukuman loh," ujar Arsen santai duduk di samping Kayira.

"What? minta maaf, sama bajingan kayak dia? Ogah!" tolaknya mentah-mentah.

"Serah loh deh," ucap Arsen mulai cuek.

"Is loh juga nyebelin bangat sih," gerutu Kayira. "Ayolah Sen pikirin cara lain." Bujuknya.

"Itu udah cara paling ampuh menurut gue," jawab Arsen.

"Tau ah," kata Kayira manyun.

"Gue bantui asalkan loh--" ucapnya menggantung.

"Gue kenapa?" tanya Kayira kesal.

"Gak usah ikut campur urusan mereka biarkan mereka yang akan menyelesaikannya dengan cara mereka sendiri,Gimana?" tanya Arsen mengangkat sebelah alisnya.

"Oke deh," jawabnya tak yakin. Arsen tersenyum tipis menanggapi ucapan gadis yang ada di sebelahnya ini.

"Sen... itu cewek kemarin gimana?" tanya Kayira penasaran.

"Anisa? Dia baik-baik aja," jawabnya santai.

"Benarkan tuh cewek bohong," gumam Kayira yang di dengar oleh Arsen.

"Siapa yang bohong?" tanya Arsen.

"E--enggak bukan siapa-siapa kok," ujarnya gelagapan. Mereka terdiam dan sesekali saling melirik.

Kayira terlihat tak suka dengan keadaan hening ini mencoba mencari topik lain untuk di bahas. Baru saja ia akan membuka topik malah harus tercekak dan menelan kembali perkataannyan dikarenakan teriakan seseorang.

           Bersambung...

Mohon maaf  bila banyak typo



Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang