part 37

505 33 0
                                    

Setibanya dikelas Kayira duduk sambil tersenyum manis dan tak menghiraukan tatapan aneh Stevi. Dirinya masih sibuk dengan pikirannya.

"Kay loh kenapa senyam-senyum sendiri?" Tanya Stevi menatap wajah Kayira. "Jangan bilang loh kesurupan lagi?" Sergah Stevi langsung memegang erat tangan Kayira.

Nanda yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya segera mengalihkan pandangannya kepada kedua temannya itu.

"Stev ... Kayira kenapa?" Tanya Nanda panik. "Gak tau Nan,tiba-tiba dia senyum-senyum kayak gini.Gue takut dia kesurupan," jawab Stevi yang ikutan panik.

"What ... terus kita harus gimana dong?" Tanya Nanda semakin panik. "Bacain surat yasin,ayoo cepetan! Perintah Stevi masih memegang tangan Kayira.

Kayira yang melihat tingkah kedua temannya malah memutar matanya jengah dan masih mengingat kembali moment saat Arsen mengutarakan perasaannya kemarin.Menurut Kayira Arsen terlihat lucu hal itu membuat dirinya terkekeh dan malah menambah kekhawatiran kedua temannya.

"Nanda cepetan loh gak liat apa dia semakin gak jelas!" perintah Stevi yang melihat Nanda malah bengong.

"I--iya bentar," berusaha mengatur nafasnya. "Bismillahirohmanirohim--------- ," ucap Nanda mulai melapalkan doanya dengan takut sambil mengulurkan tangannya ke kepala Kayira saking takutnya dirinya tak menyadari bahwa dia salah melapalkan doa.

"Surat yasin goblok,bukan doa makan," mendelikan matanya dengan tajam. "Yah maaf ... gue gak bisa kosentrasi," cengirnya sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal.

Kayira yang melihat kedua sahabatnya yang makin menjadi-jadi langsung berdiri dari tempat duduknya lalu menjitak kepala mereka dengan kesal.

"Pletak ..."

"Au ... " ringis Stevi dan Nanda. "Kayira ngapain loh jitak pala gue sih?" Tanya Nanda dan Stevi berbarengan.

"Makanya tuh bodoh jangan dipelihara," ucap Kayira acuh dan kembali duduk di tempatnya.

"Nyebelin bangat sih loh, kagak tau apa pala gue itu udah difitrain dari kecil," ujar Nanda dengan kesal.

"Lagian loh berdua oonnya kebangetan," jawabnya dengan acuh dan mengabaikan kedua temannya itu.

"Lagian itu juga sala loh,pura-pura kesurupan segala," ucap Stevi kesal.

"Lah siapa bilang gue kesurupan? Orang gue dari tadi gak ngapa-ngapain," ucapnya tak merasa bersalah.

"Terus loh ngapain senyam-senyum sendiri dari tadi?" Tanya Nanda mengintrogasi Kayira.

"Yatuhan setan apa yang telah merasuki kalian sehingga kalian bisah jadi oon bangat kek gini," ucap Kayira mengusap mukanya dengan kasar. "Gue tanya sama kalian kalau kalian senyam-senyum sendiri apa kalian kesurupan?" Tanya Kayira menatap kedua temannya yang malah menyengir lebar.

"Hehehe maaf abis loh gak biasanya atau jangan--" ucap Nanda terpotong dengan omongan Stevi. "Jangan-jangan apa Nan?" Tanya Stevi antusias.

"Is ... makanya kalau ada yang ngomong jangan di potong dong," Bukannya menjawab pertanyaan Stevi,Nanda malah semakin sebal. "Sotoi loh," pergi meninggalkan kedua temannya dengan senyum misteriusnya.

"Kayira ... ikut," teriak Stevi mengejar Kayira. "Is kok gue ditinggal sih," menghentak-hentakan kakinya.

Tujuan Kayira saat ini adalah ke kantin untuk mengganjal perutnya. Hari ini mereka tak belajar karena mengingat hari senin sudah memasuki ulangan semester hingga hari ini mereka dibebaskan.

"Kay,jalan loh cepat bangat sih." Sungut Stevi.

"Loh sendiri tuh yang jalannya kek kura-kura," cibir Kayira.

"Kay... gue mau nanya sesuatu," ujar Nanda duduk didekat Kayira.

"Nanya apa?" tanyanya.

"Loh udah pacaran 'kan,sama Arsen?" tanyanya memicingkan matanya.

"APA KAYIRA PACARAN SAMA ARSEN!" teriak Stevi dengan kaget.

"Buset nih anak ya," kesal Kayira karena orang-orang sedang memerhatikan mereka.

"Apa loh liat-liat." Judes Kayira kepada mereka hingga mereka takut.

"Maaf Kay,gue cuman kaget aja." Cengir Stevi.

"Jadi benar Kay,loh pacaran sama Arsen?" tanya Nanda penasaran.

"Iya," jawab Kayira singkat.

Nanda dan Stevi yang tau mood Kayira lagi gak baik memutuskan untuk tidak melanjutkan bertanya dan memilih memesan makanan.

Sementara itu Arsen dan ketiga temannya berjalan memasuki kantin dan membuat orang-orang histeris melihat mereka. Tapi mereka hanya acuh kecuali Rio yang membalas dengan menggoda mereka sambil mengedipkan matanya genit.

Keempat pria itu ikut duduk di meja cewek mereka tentunya.

"Ehem pj dong yang baru jadian," celetuk Rio menyesap minuman Kayira.

"Rio itu minuman gue goblok," kesal Kayira.

"Siapa yang baru jadian Ri?" tanya Deren dan Bima penasaran.

"Pak boss kita," jawab Rio acuh.

"Ahahaha akhirnya pak boss kita gak jomblo lagi," ucap Bima mengusap-ngusap lengan Arsen.

"Semoga loh bisa sabar ngadapin sepupu bar-bar gue ini." mengelus rambut Kayira.

Kayira yang kesal menepis tangan Deren kasar.

"Ampun Buk Bos," cengir Deren.

"Jadi gimana nih Sen,kita di traktir 'kan,? tanya Bima.

"Hmm," jawab Arsen.

Mereka semua berteriak senang kecuali Arsen dan Kayira yang menjadi korban porotan mereka.

"Dari tadi kok Pak Bos dan Buk Bos diam aja?" tanya Rio di sela-sela makan mereka.

"Biasa Ri,mereka malu-malu kucing," ledek Deren.

"Yee ternyata Kayira punya urat malu juga ya," cibir Nanda.

"Benar loh Nan," timpal Stevi.

Mereka semua tertawa menertawakan pasangan baru itu.

"Abis makan bayar sendiri," ketus Kayira membuat tawa mereka berhenti.

"Kay,kok gitu sih," protes Nanda.

"Tau nih sih Kayira gak seru," gerutu Bima.

"Sen..." panggil Deren memelas.

"Apa loh manggil-manggil cowok gue?" Sakras Kayira.

Habislah sudah harapan mereka mendapatkan makan gratis kalau seperti ini. Mereka terus membujuk Kayira agar mau membayar makanan mereka.

"Is kalian repot bangat sih. 'Kan,Arsen yang nraktir kita," ujar Stevi tetap menikmati makanannya.

"Siapa loh ngatur-ngatur pacar gue?" Sinis Kayira.

"Udah. Makanan kalian tetap gue bayar kok," ujar Arsen membuat mereka senang. Kayira sangat kesal melihat perbuatan Arsen memilih pergi dari mereka.

"Kay jangan ngambek dong," ucap Stevi menahan tangannya.

"Lepas gue mau pulang," rajuk Kayira.

"Kayira." Panggil Arsen tapi tidak dihiraukannya.

"Nih uangnya. Gue mau nyusul Kayira," ucap Arsen memberikan beberapa lembar uang kepada Deren.

"Selamat berjuang Pak Bos!" Teriak Rio.

Kayira terus saja menggerutu,bukannya ia marah dengan teman-temannya tapi ia kesal sama Arsen yang malah cuek padanya.

                          Bersambung....

Jangan lupa vote dan komennya ya biar aouhor tambah semangat😊

Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang