Kayira mulai mengerjap-ngerjapkan matanya tanda bahwa dirinya sudah sadar dari pingsannya.Seketika dirinya merasa heran karena berada di ruangan yang asing dan kotor dengan tubuhnya yang diikat seperti seorang tawanan.
"Dimana gue?" Gumam Kayira mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan yang kotor. "Kok gue bisa ada disini sih? Seingat gue,gue kayaknya lagi jalan ke toilet deh," tanya Kayira pada dirinya sendiri.
"Ehem udah sadar loh?" Menatap sinis ke arah Kayira. "Dinda ... kok loh bisa ada disini,atau jangan-jangan loh yang nyulik gue?" Tanyanya mentap Dinda yang masih tersenyum sinis kearahnya.
"Pintar,seratus buat loh," jawabnya terkekeh. "Lepasin gue anj*ng gue gak pernah ada masalah sama loh," bentak Kayira menatap Dinda dengan emosi.
Dinda malah tertawa terbahak-bahak mendengarkan ucapan Kayira yang menurutnya sangat lucu.
"Ahahaha Kayira sayang loh lupa ya dengan apa yang pernah loh perbuat ke gue?" ucapnya menghampiri Kayira dan segera menjambak rambut Kayira.
Mendapat perlakuan seperti itu Kayira memberontak bahkan dirinya menggerak-gerakan kakinya yang terikat dengan kasar.
"Cih ... lepasin gue bang*at!" umpat Kayira menatap Dinda yang semakin menarik rambutnya dengan kasar.
"Gak akan,gue gak akan pernah bebasin loh,sebelum loh ngerasain pembalasan dari gue!" Teriak Dinda menampar pipih Kayira dengan sangat keras.
"Dinda ... gue ingetin sama loh jangan pernah main-main sama gue!" ucap Kayira dengan nyalang.
"Gys ... ternyata dia masih punya nyali juga," ledek Dinda menatap anak buahnya yang ikut-ikutan tertawa mengejek Kayira.
Kayira menatap mereka dengan dingin dan menusuk memperhatikan setiap wajah yang mengejeknya saat ini.
"Kalian berdua hajar dia!" Perintah Dinda kepada preman yang telah menyulik Kayira.
Segera kedua preman tersebut menuruti perintah Dinda.mereka mulai memukuli dan menjambak rambut Kayira bahkan menampar pipinya beberapa kali hingga sudut bibirnya robek mengelurkan darah segar Kayira hanya dapat meringis kesakitan dan sekuat tenaga menahan air matanya yang akan menetes karena dirinya tak mau di pandang lemah.Dinda dan kawan-kawannya malah tertawa puas melihat Kayira yang tersiksa.
Ingin rasanya Kayira melawan namun apalah daya dirinya yang terikat menyulitkan baginya untuk melawan kedua preman yang sedari tadi memukulinya habis-habisan.
"Cukup ..." teriak Dinda menghentikan kedua preman tersebut.
"Ahahah rasain tuh wanita murahan," cibir salah satu anak buahnya Dinda.
"Udah guys ... gak usah diledekin kasian gue ngeliat mukanya udah kayak kaleng rombeng," jawab anak buah Dinda kembali yang membuat mereka semua tertawa mengejek.
"Ayo ... cabut," ajak Dinda kepada teman-temannya tapi langkah mereka terhenti mendengar ucapan Kayira.
"Apa kalian bilang gue murahan? Harusnya kata-kata itu cocok untuk kalian.Seenggaknya gue gak pernah ngejar-ngejar cowok yang gak pernah sama sekali suka sama gue," Ucap Kayira pedas menatap Dinda yang mulai emosi.
"Jaga yah ucapaan loh!" Ucap Dinda mecekal rahang Kayira.
"Ngapain gue harus jaga ucapan gue? Orang gue ngomong fakta.Ingat ya Dinda cinta boleh tapi bodoh jangan,dan jangan cuman gara-gara cinta loh ngelakuin tindakan kriminal yang bahkan bisa buat loh menyesal!" Peringat Kayira.
Inilah saat-saat yang Kayira tunggu melihat wajah dari lawannya terdiam kaku hanya dengan ucapannya.Tubuhnya mungkin tak bisa melawan tapi tidak dengan ucapannya.
"Loh gak usah nakut-nakutin gue," ucap Dinda berusaha tegas tapi sayang wajahnya tidak dapat membohongi ketakutannya itu.
Dinda memutuskan meniggalkan Kayira sebelum Kayira akan mengeluarkan kata-kata yang lebih pedas lagi.
Selepas kepergian mereka Kayira masih berusaha melepaskan ikatan yang ada di tangannya dengan sisah tenanga yang dia miliki.Untung saja Kayira melihat pisau yang tak jauh darinya segera ia menghampiri pisau tersebut walau sulit Kayira bisa mengambil piasau itu dan segera memotongkan ke tali yang sedari tadi melilit tangan dan kakinya.
"Auu ..." ringis Kayira memegang wajahnya yang sudah tak berbentuk dengan darah yang sudah mengering di sudut bibirnya.
Tak menyia-nyiakan waktu Kayira segera keluar dari ruangan terkutuk itu walau dengan langkah gontai dia tetap tak menyerah dan terus berjalan sampai menemukan jalan raya.Namun semakin Kayira berjalan kepalanya terasa pening penglihatannya pun mulai tak jelas mengakibatkan Kayira ambrud di jalanan.
Bersambung...
Mohon maaf bila feelnya kurang dapet semoga kalian suka dengan cerita saya😐
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)
Novela JuvenilWarning!! Banyak typo bertebaran dan alur acak-acakan jika anda ingin lanjut silakan yang terpenting saya sudah mengingatkan. Dia adalah cowo yang paling nyebelin yang pernah gue temuin,bukan cuman itu dia juga cowo yang sok coll dan parahnya lagi d...