part 43

471 30 2
                                    


Vote dulu

Arsen masih saja terdiam kaku sepeninggalan Kayira. Apalagi melihat gadisnya mengatakan membencinya. Ia benar-benar merasa bersalah tapi ini mungkin yang terbaik untuk mereka.

"Loh mending pergi dari sini," usir Rio kepada Anisa dengan tatapan tak bersahabat.

"Sen kenapa loh gak bilang aja yang sejujurnya?" tanya Rio setelah Anisa pergi.

"Gue gak mau nyakitin dia," ujar Arsen mengusap wajahnya.

"Gak mau nyakitin justru loh bersikap kek gini itu malah nambah ia sakit hati goblok." Kesal Rio karena ia tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya ini.

Flasback on

Arsen sedang berkutak dengan ponselnya tiba-tiba saja neneknya datang menghampirinya karena Arsen hanya tinggal bersama neneknya sementara orang tuanya berada diluar negri.

"Arsen nenek mau mau bicara sama kamu," mengusap punggungnya.

"Ada apa nek?" tanya Arsen.

"Kamu disuruh mama sama papa balik ke Amerika," ujar neneknya.

"Tapi Arsen 'kan masih sekolah nek," gusarnya.

"Kamu disuruh lanjut sekolah disana nak. Nenek gak bisah apa-apa ini perintah langsung dari papamu," ujarnya kembali.

"Kapan nek?" tanya Arsen dingin.

"Secepatnya. Setelah urusan kamu disekolah selesai kamu akan pergi." Jelas neneknya.

Arsen benar-benar pusing ia tak mau meninggalkan Kayira,tapi jika sudah papanya yang bicara ia bisah apa. Tiba-tiba ide gila muncul di kepalanya,ia akan mencoba mendekati Anisa supaya Kayira akan membencinya. Dengan begitu ia bisah meninggalkan Kayira dengan tenang.

Flasback of

"Emang loh gak bisah nolak Sen?" tanya Rio kembali.

"Loh gak tau Ri,gimana kerasnya bokap gue." Tertawa renyah.

Rio diam mendengar penuturan Arsen. Ia tau bagaimana kehidupan Arsen. Pria itu selalu dituntut oleh orang tuanya melakukan sesuatu yang bahkan diluar kemampuannya.

"Terus loh kapan berangkatnya?" tanya Rio.

"Besok mungkin. Gue mohon loh janji bakal jaga dia." Memandang Rio penuh permohonan.

"Urusan loh sama Anisa gimana?

"Gue cuman manfaaitin dia agar Kayira bisa ninggalin gue. Tapi nyatanya dia orangnya keras kepala." Kekeh Arsen.

"Kalau gitu gue bantuin loh untuk ngefaking bareng-bareng loh."

"Sampein permintaan maaf gue ke mereka semua,terutama Kayira." Sambungnya.

Mereka pergi meninggalkan sekolah. Arsen tau Kayira saat ini sedang sakit,ia pun sama seperti dia. Meninggalkan seseorang yang benar-benar dicintai itu hal yang sangat sulit.

                                                  ***

Kayira terus saja berlari hingga meninggalakan motornya dan mencoba menulikan telinganya dari teman-temannya. Setelah lama berlari Kayira berhenti ditaman waktu pertama kali Arsen mengatakan cintanya kepadanya. Ia tau hubungannya dengan Arsen terbilang singkat tapi kenangan dan harapan saat mereka bersama itu terlalu banyak dan sulit untuk ia lupakan.

"Kayira plis jangan gini," ucap Nanda merangkul sahabatnya ini.

"Sakit Nan," ucapnya lirih.

"Kay,loh itu wanita hebat dan gue percaya loh bisa lewatin ini semua." Stevi mencoba menyemangatinya.

Deren mengepalkan tangannya dirinya tak menyangka sahabat yang ia percayakan bisah menjaga sepupunya ternyata malah mengecewakannya.

"Arsen biadab." Umpat Deren.

"Deren gue mohon jangan sakitin Arsen," ucap Kayira.

"Tapi dia harus terima balasannya Kay." Tolak Deren.

"Sebelum loh nyakiti Arsen loh harus lawan gue dulu," ujar Kayira.

Bukannya ia bodoh tapi dia tak akan terimah jika orang lain berani menyentuh Arsen. Deren terdiam mendengar penuturan Kayira buatnya Kayira adalah wanita hebat walau sudah disakiti berkali-kali tapi dirinya tetap saja melindungi bajingan tersebut.

"Gue mau pulang." Melepaskan rangkulan teman-temannya.

Mereka mengantar Kayira pulang ke rumahnya sementara motornya dikendarai oleh Bima.

Sesampainya dirumahnya Kayira langsung masuk dan tidak mengajak teman-temannya. Terpaksa mereka pulang karena tak mendapat izin masuk dari pemilik rumah.

"Kayira!" Panggil mamanya melihat anak itu menyelonong masuk.

"Ada apa ma sama Kayira?" tanya papanya khawatir.

"Mungkin capek pa." Menenangkan suaminya.

Berbaring diatas kasur adalah hal yang sering ia lakukan jika ada masalah. Gadis itu memutuskan untuk memejamkan matanya sampai seketika mata terbuka kembali. Ia langsung mengambil bunga yang diberikan Arsen waktu itu,dipandang bunga itu dengan lekat.

"Kata Arsen jika bunga ini layu,berarti dia udah gak mencintai gue. Tapi kenapa bunga ini gak gue siram malah subur kek gini." Bingungnya. "Sial mulut buaya didengerin," sambungnya lagi lalau menaruh kembali bunga itu.

Matanya semakin sembab apalagi mengingat Arsen membentaknya di hdapan orang banyak. Kayira masih terima jika Arsen akan berpindah hati tapi kenapa harus sama Anisa,wanita yang benar-benar Kayira benci. Sudahlah ia memutuskan untuk tidur saja dan berharap besok akan lebih indah.

                     Bersambung...

Typo bertebaran
Bayy sampai jumpa

Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang