Part 6

812 41 0
                                    

Kayira membalikkan badannya dengan tatapan kosong dan syok melihat darah yang menetes dari orang yang telah membantunya.Kayira masih tak percaya dirinya hampir saja kehilangan nyawanya tapi beruntung nasib baik berpihak padanya.

"Kayira...loh gak apa-apa kan?" Tanya Stevi panik.

"I...iya gue gak apa-apa Stev." Ucap Kayira terputus-putus.

"Untung ada Arsen dan teman-temannya.Kalau gak nyawa loh hampir melayang." Ujar Nanda bersyukur.

Arsen dan teman-tema lah yang membantu Kayira menghadapi preman-preman itu dan membuat mereka menyerah.

"Sen...tangan loh gak apa-apa kan?" Tanya Stevi memastikan dan hanya dibalas anggukan oleh Arsen karena tangan Arsen terluka disaat menolong Kayira yang akan di tusuk dengan pisau.

"Gaya udah kayak preman tapi masih aja takut ama darah." Ucap Arsen menyindir Kayira.

"Siapa yang takut dengan darah,orang gue cuman syok doang." Ucap Kayira membalas sindiran Arsen.

"Ngaku aja kali,gak usah gensi." Ucap Arsen masih meledek Kayira.

Mereka yang melihat perdebatan Arsen dan Kayira mulai jengah dengan kelakuan mereka yang seperti tomi and jery.pasalnya Arsen adalah orang yang cuek tapi setelah bertemu Kayira entah mengapa dia berubah menjadi orang yang nyebelin.

"Siapa yang gengsi ema--" ucap Kayira terpotong.

"Bisa gak sih loh berdua kalau ketemu gak usah ribut." Ucap Deren jengah.

"Gak bisa." Ucap Kayira dan Arsen berbarengan.

"Cie... kompak." Ledek Bima yang dibalas tatapan tajam dari Arsen dan Kayira.

"Ngelihatnya biasa aja kali." Celetuk Rio.

"Udah ah kalau kalian ribut mulu kapan kita bisa pulang." Ucap Nanda jengah.

"Lagian kenapa kalian bisa ada disini?" Tanya Rio yang bingung.

"Kita kan naik motornya bertiga.Jadi dari pada takut kena tilang kita cari jalan pintas,elah malah kena sial." Ucap Stevi menjelaskan yang diperhatikan oleh Bima dengan serius.

"Biasa aja kali natap sahabat gue." Ucap Kayira menyindir Bima yang disindir pun hanya acuh.

"Emang siapa yang natap gue Kayi?" Tanya Stevi polos.

"Pohon mungkin." Celetuk Nanda.

"Emang ada ya pohon bisa merhatiin orang?" Tanya Stevi polos.

"Is kenapa loh polos bangat sih." Ucap Kayira kesal.

"Kalau kalian berantem terus,kapan kita pulangnya?" Tanya Arsen kesal.

"Guys gue duluan ya,mau jemput adek gue." Pamit Rio.

"Hati-hati loh." Ucap Deren dibalas anggukan oleh Rio.

"Motor loh tinggal disini aja." Ucap Bima menunjuk Kayira.

"Loh gila,kalau preman ta--" ucap Kayira terpotong.

"Gak usah khawatir bentar lagi teman gue yang bakalan bawa motor loh ke bengkel." Ucap Bima memotong omongan Kayira.

"Loh pulang bareng gue." Ucap Deren menatap Nanda yang di tatap pun malah malu-malu.

"Loh bareng gue." Ucap Bima menatap Stevi yang dari tadi diam.

"Terus gue balik ama siapa?" Tanya Kayira menunjuk dirinya sendiri.

"Bareng Arsen lah masa sama nenek sihir." Ucap Bima sewot.

"Idih gak mau gue." Ucap Kayira menggeleng.

"Loh pikir gue juga mau pulang bareng loh." Ucap Arsen sewot.

"Ayolah Kayi loh balik aja dengan Arsen." Bujuk Nanda.

"Ogah." Ucap Kayira keras kepala.

"Terus loh mau jalan kaki?" Tanya Nanda.

"Iya." Ucap Kayira ketus dan langsung pergi mendahului teman-temannya.

"Ck...ck,kenapa tuh anak keras kepala bangat." Ucap Nanda kesal.

"Biarin aja,gue ama Stevi duluan." Ucap Bima kesal dengan kelakuan Kayira yang mirip bocah.

"Lah terus Kayira gimana?" Tanya Stevi.

"Tuh ada Arsen." Ucap Bima cuek dan langsung pergi meninggalkan teman-temannya.

"Gue juga duluan." Ucap Arsen cuek dan langsung pergi.

"Kayira balik sama siapa?" Tanya Nanda khawatir.

"Gak tau." Ucap Deren acuh dan langsung menyusul teman-temannya.

Tinggal lah Kayira sendiri yang berjalan dengan menghentak hentaka kakinya kesal.jujur dia kesal dengan sahabat-sahabatnya yang meninggalkan dirinya.

"Huh apes bangat hidup gue hari ini,mama Kayira takutt." Gumam Kayira dan terus melangkahkan kakinya

Kayira berjalan sambil menggerutu gak jelas dan menendang nendang batu.

"Huh capek." Ucap Kayira berhenti "perasaan gue udah jalan lama kenapa jalan rayanya belum keliatan,apa gue nyasar?" Tanya Kayira pada dirinya sendiri.

"Pipp..." suara klakson motor.

"Yatuhan apa jangan-jangan ini orang yang mau culik gue." Batin Kayira sambil menutup mukanya.

"Ayoo naik." Ucap orang itu.

Kayira mendongakkan mukanya."loh,ngapain loh disini?"

"Gak usah banyak nanya,ayoo naik." Ucap Arsen kesal.

"Gak mau." Ucap Kayira menolak.

"Emang loh mau berantem sama preman-preman yang tadi?" Tanya Arsen.

"Loh gak usah nakut-nakutin gue deh." Ucap Kayira kesal.

"Siapa yang nakutin loh gue kan cuman nanya,ayoo naik." Ucap Arsen mengajak Kayira.

"gak usah banyak mikir ayo naik." Ucap Arsen menarik tangan Kayira.

"Iya iya gue naik." Ucap Kayira malas dan langsung menaiki motor Arsen.

"Nih tutupin paha loh." Ucap Arsen menyodorkan jaketnya.

"Is dasar mesum." Ucap Kayira memukul pundaknya Arsen.

Sebenarnya Arsen tak betul-betul meninggalkan Kayira.Arsen tak setegah itu meninggalkan cewe seorang diri,dia hanya kesal dengan Kayira yang menolaknya mentah-mentah.setelah kepergian teman-temannya Arsen membalikkan motornya kembali menjemput Kayira.

Setelah menempuh waktu 30 menit Arsen dan Kayira sampai di rumah Kayira.

"Thanks." Ucap Kayira turun dari motor Arsen.

"Cuman thanks doang nih,gak ada yang lain?" Tanya Arsen menaik turunkan alisnya.

"Terus mau loh apasih,duit?" Tanya Kayira kesal.

"Loh gak niat minta maaf ke gue? gitu aja harus dikodein." Ucap Arsen kesal.

"Oke ketos coll saya Kayira mau minta maaf puas loh?" Tanya Kayira ketus.

"Permintaan maaf loh gak diterima." Ucap Arsen menolak.

"Mau loh apasih?" Tanya Kayira tambah kesal.

"Mau gue--" ucap Arsen menggantung omongannya.

                
                            Bersambung...

Yuhu...im comback
Maaf ya aku baru update😁
Yukk... di baca semoga dapat membantu mengisi waktu teman-teman yang lagi menjalankan ibadah puasa😊

Tetap semangat ya menjalankan ibdah puasanya😊

Jangan lupa di vote ya😊
Dan mohon maaf kalau banyak typo dan alurnya acak-acakan.

Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang