part 19

623 35 0
                                    

                                             ^ ^
                                              

Sejam berlalu guru yang mereka tunggu tak kunjung masuk sehingga membuat kelas menjadi ricuh seperti pasar kegiatan tersebut terhenti dengan pengumuman yang disampaikan melalui pengera suara.

"Perhatian di harapkan untuk seluruh siswa kelas 10 dan kelas 11 berkumpul di aula sekarang juga!" Perintah dari sang ketua osis.

Mereka semua berhamburan keluar kelas untuk mendengarkan info dari ketos tampan mereka bahkan ada diantara mereka yang masih sempat-sempatnya untuk makeup.

"Kay ayo," ajak Stevi dan Nanda.

Dengan sangat terpaksa Kayira mengikuti ajakan kedua temannya itu. Sesampainya mereka di sana ruangannya tambah ricuh ulah para cewek-cewek liar yang melihat Arsen dan kawan-kawannya.

"Sok kecentilan bangat tuh cewek," gerutu Stevi kalah melihat Bima yang didekati anak osis.

"Sabar Stev begitulah nasib punya pacar anak osis," ucap Nanda mendramatis.

Arsen segera menyampaikan info mengapa mereka sampai di kumpulkan disini.

"Untuk mempersingkat waktu saya memberitahukan bahwa kita kelas 10 dan kelas 11 akan mengadakan camping selama 3 hari. Jika ada yang kurang di pahami bisa di tanyakan kepada sekretaris osis,demikian!" jelas Arsen singkat.

"Yeey..." sorak mereka.

Netra Kayira tak pernah lepas dari sosok cewek yang di dekat Arsen pasalnya cewek itu selalu mencari kesempatan untuk dekat dengan Arsen bahkan sesekali memegang tangan Arsen dengan sengaja membuat Kayira jadi kesal sendiri.

"Kay loh ikut kan?" tanya Nanda.

Bukannya menjawab pertanyaan Nanda Kayira malah balik bertanya. "Siapa wanita itu?"

"Oh itu Anisa sekretaris osis. Jangan bilang loh gak tau?" sergah Nanda.

"Kegatelan..." ucapnya menatap tajam kearah perempuan itu.

"Loh cemburu Kay?" tanya Stevi meledek.

"Siapa yang cemburu," jawabnya berlalu pergi meninggalkan mereka.

Kayira menghentak-hentakan kakinya dengan kesal.

"Loh kenapa? tanya Deren saat melihat Kayira.

"Bukan urusan loh!" cetusnya pergi.

"Tuh anak kenapa lagi,dari tadi marah mulu?" gumam Deren heran dengan sepupunya itu.

Sesampainya di kelas Kayira memukul pintu dengan sangat keras mengakibatkan tangannya menjadi memar.

"Dasar cewe kegatelan,kenapa juga sih Arsen mau-mau aja di pegang-pegang sama tuh cewe. Is nyebelin!" teriak Kayira.

Untung saja kelas itu sepi hingga tak ada yang mendengar semua ucapan Kayira.

"Kay... kantin yuk," ajak Stevi saat sampai di kelas.

"Nanda mana?"

"Itu si Nanda udah duluan ke kantin,"

"Loh duluan aja deh,gue lagi malas ke kantin."

"Loh kan belum sarapan dari ruma Kay." Memaksa Kayira.

"Gak apa-apa,loh pergi aja,"

"Yaudah gue pergi dulu ya," ucap Stevi pergi meninggalkan Kayira.

Sesak itulah yang Kayira rasakan. Dia bingung pada dirinya sendiri mengapa saat melihat Arsen dengan perempuan lain ada perasaan tak relah dan takut kehilangan.

Gadis itu melipat kedua tangannya diatas meja lalu menaruh kepalanya di sela-sela lengannya.

"Stevi... Kayira kemana?" tanya Nanda.

"Kelas," jawab Stevi.

"Masih ngambek?" tanya Nanda di balas anggukan oleh Stevi.

"Ngambek kenapa beb?" tanya Bima merangkul Stevi.

"Gak usah bebeb-bebepan deh loh," sinis Stevi melepas rangkulan Bima dengan kasar.

"Kok gitu sih sayang," ucap Bima memelas.

"Ahahaha mampus loh," ledek Rio.

Mereka semua menertawakan Bima yang diacuhkan oleh Stevi.

"Lagian sih loh jadi cowo gak peka," sindir Nanda.

"Sabar ya bro," ucap Deren meledek.

"Gak peka gimana?" tanyanya bingung.

"Tadi loh dempet-dempetan sama cewek lain sampai cuekin cewek sendiri lagi," jelas Nanda pada Bima.

"Stev,benaran aku gak ada hubungan apa-apa sama dia." Mencoba menjelaskan tapi tak dihiraukan oleh Stevi.

"Eh... itu bukan Arsen,kok bisa dekat bangat ya sama Anisa," celetuk Stevi.

"Bener makin dekat aja mereka," ujar Rio.

"Apa kabar dengan sahabat gue?" lontar Nanda.

"Kayira maksud loh?" tanya Bima.

"Kayira kayaknya gak ada perasaan deh sama Arsen buktinya aja dia selalu cuek kalau Arsen ngasih perhatian yang lebih. Justru malah sering berantem," jelas Deren membuat Nanda jadi kesal mengapa Deren yang sebagai sepupunya Kayira tak pernah peka sama perasaan sepupunya sendiri.

"Emang benar ya cowok itu gak pernah peka." sindir Nanda sebal lalu pindah ke meja sebelah.

"Loh benar Nan,kita sepemikiran," ucap Stevi ikut-ikutan pindah.

"Mereka kenapa?" tanya Rio heran hanya di balas gelengan Bima dan Deren.

Arsen datang menghampiri meja Nanda dan Stevi untuk menanyakan Kayira. "Nan,Kayira kemana?"

"Kelas," jawab Nanda ketus.

Tanpa banyak bicara Arsen langsung pergi menyusul Kayira.

                          Bersambung...

Mohon maaf kalau banyak typo
Semoga kalian suka🙂

Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang