part 41

467 27 1
                                    


Hari ini mereka telah resmi duduk di kelas 12, bahagia itulah yang mereka rasakan apalagi Kayira beserta kedua sahabatnya mereka sangat senang karena mereka tak jadi pisah kelas. Untung saja sekolahnya tidak mengadakan pengacakan kelas sehingga mereka tidak pusing untuk beradaptasi kembali.

"Kalian tau gak kalau Anisa pindah ke kelasnya Deren," ujar Nanda sebal.

"Pindah kelas? Bukannya itu gak boleh?" tanya Kayira.

"Loh tau kan si Anisa anak emas. Jadi diturutin deh," sebal Stevi.

"Udah mending kita kekelas mereka. Kita pastiin apa benar Anisa ada disana." Usul Nanda. Mereka bertiga memutuskan untuk pergi kesana.

Dari jauh mereka melihat Anisa berjalan beriringan dengan Arsen. Terlihat mereka sedang berbicara serius dan sesekali Arsen tersenyum tipis membuat hati Kayira panas.

"Kok akhir-akhir ini gue liat Anisa sama Arsen makin dekat aja," celetuk Stevi.

"Stevi." Tegur Nanda.

"Udahlah Kay,gak usah didengerin." Nanda mencoba menenangkannya.

"Loh harus hati-hati Kay,sama dia," ujar Stevi. Nanda sangat kesal dengan Stevi sengaja menginjak kaki gadis itu agar diam.

"Gue percaya sama Arsen. Lagian mereka dekat,memang ada urusan yang lagi mereka kerjain." Mencoba berpikir positif karena Kayira paham dengan tugas Arsen.

"Tapi gak gitu juga kali. Ntar kalau Arsen udah nyaman dengan dia loh gimana?" masih menatap Arsen dan Anisa.

"Intinya gue akan mencoba bertahan sebelum dia sendiri yang minta gue pergi," jawabnya.

"Gue percaya Arsen bukan pria seperti itu mengingat dia telah berkorban banyak buat loh." Timpal Nanda.

"Kita jadi gak nih ke kelas mereka?" tanya Stevi.

"Kayaknya gue mau balik ke kelas," sahut Kayira.

"Yaudah gue ama Nanda mau kesana dulu." Pamit Stevi.

Kayira memutar kembali badannya menuju kelasnya. Ia mengingat semua ucapan Stevi ada benarnya juga. Apa Arsen akan merasakan itu kepada Anisa tapi melihat kedekatan mereka itu hal yang mungkin akan terjadi bukan. Ia terus saja melamun hingga tak sengaja menabrak seseorang.

"Eh sory-sory gue gak sengaja," ucapnya membantu Kayira berdiri.

"Makanya jalan tuh pake mata." Omel Kayira.

"Sekali lagi gue minta maaf," ujarnya menyesal.

"Emang kalau loh minta maaf bisa bikin badan gue gak sakit?" Sakras Kayira menatap pria itu dengan tajam.

"Gak sih tapi kan gue udah minta maaf," ucapnya kembali.

"Minggir gue mau lewat." Judesnya.

"Eit nama loh siapa?" tanyanya. Kayira malah mengacuhkannya tapi pria itu cukup berani hingga ia menahan tangannya.

"Apa-apan sih loh!" Bentak Kayira.

"Tenang gue cuman mau nanya nama loh." Sambil memojokan badan Kayira kedinding.

"Kayira," ucapnya lalu mendorong tubuh laki-laki itu.

"Nama gue Ikbal," ucapnya mengenalkan diri.

"Gue gak nanya." Judesnya lalu pergi.

Tanpa Kayira sadari bahwa Arsen melihat adegan dimana ia dipojokan Ikbal ke dinding. Arsen berniat menyusulnya tapi ia mengurungkan niatnya itu dan kembali ke kelasnya. Mukanya memerah apalagi melihat pacarnya bersama pria lain.

Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang