Setibanya dirumah senyum Kayira semakin mengembang,mamanya bingung melihat ia seperti itu.
"Kay kok mama liat kamu senyum-senyum sendiri,ada apa?" memandang wajah Kayira teduh.
"Gak apa-apa kok ma,cuman lagi senang aja." Merangkul mamanya.
"Ini kamu dapat bunga dari mana?" tanya mamanya.
"Ada deh," ucapnya tersenyum manis.
"Mama makin curiga sama kamu. Hm... mama tau nih kamu abis jadian kan sama Arsen?" tebak mamanya.
"Is mama sok tau tapi benar sih," kekehnya.
"Cie...cie... jadi anak mama gak jomblo lagi." Ledeknya membuat pipi Kayira bersemu malu.
"Apasih." Kesalnya.
"Kasian Arsen," ucap mamanya prihatin.
"Kasian kenapa ma?" kepo Kayira.
"Punya cewek bar-bar kayak gini," meledek Kayira.
"Is mama nyebelin!" menghentak-hentakan kakinya dengan kesal.
"Dasar anak durhaka orang tua masih ngomong malah ditinggalin," gerutunya.
Kayira merasa kesal sama mamanya bisa-bisanya malah mengkhawatirkan Arsen seolah-olah dirinya seperti macan yang akan menggigit mangsanya. Dia terus saja menggerutu dan selalu mengingat perkataan mamanya.
"Is siapa sih yang nelpon? Gak tau apa gue lagi kesal." Sambil melihat layar ponselnya.
["Hallo ini siapa? Kalau gak penting gue matiin!" Bentaknya dengar kasar.]
["Loh gak save nomor gue?"tanya orang itu dengan kesal. Seketika raut wajah Kayira berubah panik dia kelihatan gelagapan.]
"Mampus gue," ucap batinnya seakan-akan meledeknya.
["Em... sory Sen,nomor loh belum sempat gue save," ucapnya tak enak.
["Hmm. Gue cuman mau ingatin,loh jangan lupa minum obatnya," peringat Arsen.]
[Siap komandan,perintah akan dilaksanakan," jawab Kayira lantang.]
[Pulang sekolah besok bareng gue." Titah Arsen.]
[Gak usah Sen,gue kayaknya bakal di jemput sama pak supir." Tolak Kayira halus.]
["Gue gak nerima penolakan," ujar Arsen dingin.]
["Iya deh," jawabnya pasrah karena percuma ia menolak Arsen pasti akan memaksanya.]
["Udah dulu. Jangan lupa obatnya diminum," ucap Arsen dingin dan mengingatkan Kayira.]
Ia menatap layar ponselnya dengan malas.
"Segitu doang?" ungkap Kayira tak percaya. "Jadi cowok kok dingin bangat,gak ada manis-manisnya" gerutu Kayira.
Lalu ia mengambil bunga pemberian Arsen ditatapnya bunga itu dengan lekat. Ia tak menyangka cintanya dan Arsen berwal dari sebuah benci walau begitu ia berharap semoga kisahnya dan Arsen akan berakhir indah.
"Kayira... makan dulu sayang!" teriak mamanya dari lantai bawah.
"Iya ma,bentar lagi Kay turun kok," sahut Kayira.
Sesampainya di meja makan dirinya mendapati kedua orang tuanya yang tersenyum kearahnya.
"Duduk sayang!" Perintah mamanya.
"Wah... enak nih," ucapnya berbinar-binar melihat makan dihadapannya.
"Khusus hari ini mama masak menu spesial buat kamu," ucap mamanya.
"Thakyou mama," memeluk mamanya manja. Beginilah Kayira saat bersama orang tuanya sifat manjanya akan keluar.
Mamanya mengambilkan makanan untuk Kayira dan papanya yang diam sedari tadi. Sehabis makan mereka bertiga duduk diruang tamu sambil menonton TV.
"Pa,papa tau gak kalau anak papa ini udah punya pacar loh," ucap mamanya memulai percakapan.
"Apa itu benar Kayira?" tanya papanya datar.
"Em... i---ya pa," jawabnya canggung. Demi Tuhan Kayira sangat membenci situasi ini rasanya ia ingin menghilang saja.
"Papa gak marah kamu pacaran asalkan kamu tau batasannya. Apalagi kamu bentar lagi mau kelas 12,papa mau kamu tetap fokus sama pelajaran." Nasehat papanya mengelus lembut rambutnya.
"Makasih pa,Kay akan ingat kok sama pesan papa," ucapnya memeluk sosok ayah yang sudah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya ini.
"Jadi gitu,mama dilupain nih?" ucap mamanya cemberut menatap mereka.
"Is mama ganggu aja." Sungut Kayira.
"Eit... harusnya tuh mama yang ngomong kek gitu,kan itu suami mama," ujar mamanya ketus.
"Tapi ini kan juga papa Kayira," balasnya tak mau mengalah dan alhasil terjadilah perdebatan sengit diantara mereka.
"Suami mama."
"Papa Kayira."
Ucap mereka saling berebutan,papanya yang semakin pusing memilih meninggalkan kedua wanita itu. Percuma saja melerai mereka tak akan mau mengalah biarlah mereka berdebat,kalau capek pasti akan berhenti sendiri.
"Udah ma,Kay capek," katanya menghela nafasnya.
"Sama mama juga capek."
"Lah papa kemana ma?" Celingak-celinguk mencari ayahnya.
"Tidur kali," sahut mamanya.
"Kalau gitu Kay juga mau tidur." Pergi ke kamarnya.
"Besok kamu mama yang antar!" Teriak mamanya.
Sehabis perdebatan itu mereka memilih untuk istirahat karena besok akan beraktivitas kembali.
***
Pagi ini Kayira sudah siap diantar oleh sang ibu tercinta. Dalam perjalanan mereka selalu bercanda hingga sampai disekolah.
"Ma,Kay masuk dulu ya." Pamitnya mencium sebelah pipi ibunya.
"Iya sayang. Ntar mulang pak supir akan jemput kamu." Mengecup dahi Kayira.
"Gak usah ma,Kay pulang bareng Arsen hari ini," ujarnya tersenyum.
"Oke deh yang kasmaran," cibir mamanya lalu menjalankan mobilnya.
Kayira berjalan ke kelasnya sambil bersenandung ria dan sesekali menyapa orang yang berjumpa dengannya. Sungguh kekuatan cinta mampu mengubah Kayira dari cewek tomboy dan judes menjadi orang yang ramah.
Bersambung...
Sekedar info aku akan update dua kali sehari . Jangan lupa vote dan komennya
Tolong akun wp aku juga di follow ya😁
Bay see you in the next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Coll Vs Cewek Tomboy (End)
Novela JuvenilWarning!! Banyak typo bertebaran dan alur acak-acakan jika anda ingin lanjut silakan yang terpenting saya sudah mengingatkan. Dia adalah cowo yang paling nyebelin yang pernah gue temuin,bukan cuman itu dia juga cowo yang sok coll dan parahnya lagi d...