Tetsuya melebarkan matanya ketika ia sudah terkungkung oleh tubuh kekar Seijuro. Matanya menatap Seijuro dengan tatapan nyalang. Dari sekian banyaknya kemungkinan, kenapa ini yang terjadi?! Kenapa dia bertemu lagi dengan Akashi Seijuro?! Kenapa Seijuro ada di kota yang berjarak sekitar tiga puluh menit dari kotanya!?
Parahnya lagi, Akashi Seijuro juga bersama dengan putra sulung mereka, Akashi Seishu atau Akashi Theo. Iya mereka. Kuroko Tetsuya adalah lelaki yang tiga tahun lalu melahirkan sepasang anak kembar keturunan Akashi Seijuro. Fakta lainnya, dia tahu nama lelaki pemilik tubuh ini adalah Keith Wilson.
"Bajingan sialan!" Tetsuya sebenarnya berniat menampar pipi mulus Seijuro, namun tangannya sudah lebih dulu dikunci oleh tangan besar Seijuro.
"Kau tahu, dulu kau anak yang manis Keith," kata Seijuro datar.
"Dan aku akan mengatakan kau adalah lelaki bajingan sejak dulu," lalu kaki Tetsuya berayun melingkar di pinggang Seijuro dan membalik posisi mereka menahan rasa sakitnya.
Tetsuya mengunci tangan Seijuro di atas kepala Seijuro. Kakinya kini dalam posisi tertekuk di kedua sisi pinggang Seijuro. Mata mereka kembali bertemu. Untuk sesaat, Tetsuya berhasil menyelami memori yang selama ini selalu berusaha ia singkirkan. Dia berdecih kesal melihat mata heterochromia Seijuro.
"Benar-benar bajingan," gumam Tetsuya kemudian menyingkir dari atas tubuh Seijuro.
Namun, sebelum Tetsuya beranjak, Seijuro menarik pinggang Tetsuya agar tetap pada posisi itu. Dia memandang mata Tetsuya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kukira kau akan menggerakkan pinggulmu di atasku," kata Seijuro dengan seringai kecilnya.
Alis Tetsuya menukik tajam. Sesaat, dia melupakan bahwa dia tidak lagi ada di tubuhnya. Dia ada di tubuh Keith Wilson. Tetsuya memutuskan untuk tidak menanggapi Seijuro. Dia takut, semakin ia menanggapi Seijuro, semakin ia terjatuh dalam masa lalu mereka.
"Apa kau berpikir untuk melakukannya sekarang?" pancing Seijuro lagi.
Tetsuya melirik tangan Seijuro yang ada di pinggangnya. Sebelum ia sempat memaki Seijuro lagi, deringan bel mengganggu. Tetsuya menepis tangan Seijuro kasar kemudian menjauh begitu saja. Jantungnya tidak bisa ia kendalikan. Setelah sekian lama. Setelah tiga tahun berlalu. Setelah semua yang ia lalui. Lalu, kenapa dia masih merasakannya? Rasa ingin mendekap Seijuro dan menjadikan Seijuro miliknya lagi. Sama seperti dulu.
"Kuharap itu adalah Daiki atau mungkin yang lebih baik," gumam Seijuro.
Tetsuya hanya bisa memperhatikan ketika Seijuro memeriksa interkom. Dari wajah Seijuro, Tetsuya bisa melihat bahwa yang datang bukan yang diharapkan Seijuro.
"Siapa?" tanya Tetsuya.
"Kau akan senang," gerutu Seijuro malas.
Apa dia selalu bersikap seperti ini pada anak bernama Keith itu? batin Tetsuya melihat kelakuan Seijuro. Seijuro yang lembut padanya, sekarang terlihat seratus delapan puluh derajat berbeda. Pintu terbuka dan Tetsuya tersentak melihat siapa yang berkunjung.
"My Gosh, Keith! I almost thought that this Akashit was fooled me!!!" melihat orang yang berkunjung, Tetsuya melemas.
"Ba-bagaimana... bisa...?" bisik Tetsuya setelah merasakan tubuhnya didekap.
Keterkejutan Tetsuya belum selesai sampai di sana, sosok lain muncul dan terkihat berbincang dengan Seijuro. Dua sosok yang dikenalnya. Apa-apaan ini? Kenapa ada Falcon Chamber dan Kagami Taiga di sini?!
.
..
...
....
.....
....
...
.Tetsuya tidak tahu mana yang lebih buruk. Mengetahui bahwa tubuh aslinya benar-benar mati, atau mengetahui bahwa sahabat seperjuangannya adalah mata-mata Seijuro. Tetsuya menyentuh kepalanya yang seketika terasa nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living Second Chance |AkaKuro|
FanfictionKuroko Tetsuya, seorang polisi yang bekerja pada distrik sembilan Manhattan. Dia memiliki reputasi yang sangat baik dan keahlian yang tinggi. Bakatnya menjadi seorang polisi bukanlah hal yang bisa disepelekan. Namun, tidak selamanya semua berjalan d...