Tetsuya terbangun karena tiga hal pagi ini. Yang pertama adalah karena ia memiliki kelas pagi hari ini. Yang kedua karena ia merasa sangat mual akibat terlalu banyak minum alkohol semalam. Dan yang ketiga karena keributan yang dibuat oleh Akashi Seijuro dan Falcon Chamber. Tetsuya tidak melupakan apa yang terjadi semalam dengan Falcon. Dia juga sangat sadar bahwa semalam dia baru saja menggoda Falcon. Dia mabuk, tapi ingatannya tetap ada. Setidaknya urat malunya hanya putus ketika ia mabuk. Jadi dia bisa menjadikan kata 'mabuk' sebagai alasan.
"Kau?! Apa yang kau lakukan ini hah?!" bentak Seijuro.
Pagi-pagi sudah disuguhi oleh teriakan kasar Seijuro benar-benar membuat kepala Tetsuya sakit. Tetsuya perlahan membuka pintu kamar kedua putra kecilnya. Matanya melirik Theo dan Cleo yang masih bergelung dalam selimut dengan nyenyaknya. Sepertinya suara Seijuro tidak sampai masuk ke telinga mereka.
"Pardon? Apa yang kulakukan? Aku hanya berusaha membebaskannya darimu," berbeda dengan suara marah Seijuro, suara Falcon jauh lebih tenang.
Tetsuya kembali menutup pintu kamar itu. Sebuah kebohongan yang ditemukan Tetsuya pagi ini adalah kata bahwa dia tidak merepotkan Falcon Chamber karena kelakuannya semalam. Tetsuya memijit pelipisnya mendengar betapa kerasnya Seijuro berseru marah. Dia benar-benar menyebabkan masalah untuk Falcon.
"You son of a bitch, kau berusaha merebut Tetsuya, sekarang kau juga memerkosa adikmu sendiri?! Dasar bajingan," geram Seijuro.
"Apa bedanya denganmu Akashi Seijuro? Kau mencampakkan Kuroko Tetsuya begitu saja, membuat sahabatnya sendiri menipunya, dan yang lebih parah, kau menjual tubuh adikku pada wanita-wanita tidak bermoral di luar sana dan membuatnya hampir mati bunuh diri!" balas Falcon dengan suara meninggi di akhir.
"Apa yang kau pikirkan?! Aku melakukannya karena aku mencintai Tetsuya! Dan adikmu itu hanya penghalang!" bentak Seijuro tak ingin kalah.
"Apa aku tidak salah dengar? Lalu kenapa kau semarah ini hanya karena aku melakukan sex dengan adikku seolah aku sedang melakukannya dengan Tetsuya?" skakmat untuk Seijuro.
Seijuro terdiam seribu bahasa mendengar kata-kata Falcon. Tetsuya hanya memerhatikan di ujung tangga. Dia melihat kepalan tangan Seijuro yang begitu erat hingga buku-buku jarinya memutih. Ini tidak baik.
"Akashi-kun sudah cukup!" seru Tetsuya kemudian berlari menuju ke arah Falcon.
Sebelum sempat dihentikan, tangan Seijuro meninjuk pelipis Tetsuya. Tetsuya jatuh tersungkur di meja kaca yang ada di sana. Dia meringis merasakan darah mengalir dari pelipisnya.
"Te--Keith!" seru Falcon.
"Jalang. Benar-benar jalang! Hahaha!!!" tawa Seijuro mencemooh.
Tetsuya baru saja berdiri ketika Seijuro menjambak aurai birunya.
"Ahk! Lepas! Lepaskan aku Akashi-kun!!!" jerit Tetsuya.
Tubuhnya melemah dengan rasa remuk redam akibat alkohol yang diminumnya semalam dan tentu saja tumbukan Falcon.
"Bastard! Let him go!" bentak Falcon.
"Apa kau belajar bahasa Jepang sejak hilang ingatan? Dan kau. Selangkah lebih dekat lagi, aku akan membuat Keith bergerak di atas penisku di depanmu!" ujar Seijuro dengan wajah mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living Second Chance |AkaKuro|
FanficKuroko Tetsuya, seorang polisi yang bekerja pada distrik sembilan Manhattan. Dia memiliki reputasi yang sangat baik dan keahlian yang tinggi. Bakatnya menjadi seorang polisi bukanlah hal yang bisa disepelekan. Namun, tidak selamanya semua berjalan d...