Tetsuya mendekap tubuh kecil Cleo yang masih tetap bergetar. Dia mengangkat kepalanya melihat Falcon yang sedang memegang kamera mengarah pada dirinya.
"Apa yang kau lakukan, Fal?" tanya Tetsuya dengan tatapan bingung.
"One... two... three!" suara jepretan kamera bersama dengan flash yang menyala terarah pada Tetsuya.
Falcon menurunkan kameranya sedikit kemudian menampilkan senyuman kecilnya.
"Ayolah Tetsuya, jangan menampilkan wajah sedih seperti itu," kata Falcon.
"Aku masuk dalam permainannya lagi Fal," kata Tetsuya.
"Mommy, this is fol you!" seruan dari Theo yang baru selesai menggambar itu mengganggu pembicaraan Tetsuya dan Falcon.
Tetsuya tersenyum sambil menerima kertas gambar yang diberikan oleh Theo. Matanya nenyendu melihat gambaran yang diberikan Theo. Dirinya, Seijuro, Cleo, dan Theo. Sebagai keluarga kecil yang sempurna dan bahagia.
Beberapa saat lalu, Seijuro benar-benar membuatnya marah dengan memaksa Cleo. Dia memukul Seijuro dan membentaknya. Secara tidak langsung, ia mengungkapkan kelemahannya yang lain pada Seijuro. Selain Seijuro, Tetsuya juga sangat lemah pada putranya. Dia sangat mencintai putranya dan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Seijuro.
"Terimakasih Theo. Bisa tolong Mommy sekarang?" tanya Tetsuya sambil mengacak surai Theo.
Theo menampilkan wajah manisnya tersenyum tipis dengan tangan menyentuh tangan Tetsuya.
"Theo halus apa Mommy?" tanyanya.
"Theo harus menyampaikan pesan rahasia pada Daddy, isi pesannya adalah deklarasi menyerah dari Mommy dan persetujuan dari Mommy untuk mengikuti apa yang Daddy inginkan," kata Tetsuya seolah mereka sedang bermain perang-perangan.
"Oh? Owkay! Akan Theo sampaikaann!" serunya kemudian berlari keluar dari kamar menuju ke kamar Seijuro.
"Kau tahu? Aku mulai berpikir bahwa ada baiknya kau memberitahu Seijuro tentang siapa dirimu sebenarnya," kata Falcon kemudian meletakkan kamera itu.
"Aku tidak bisa Fal. Dia sudah berbeda. Seijuro yang kukenal tidak akan melakukan hal kasar meski hanya sedikit," kata Tetsuya sedih.
"Aku menemukan ini di berkas kepolisian," Falcon menyodorkan sebuah foto pada Tetsuya kemudian duduk di sisi Tetsuya.
"Apa yang kau temukan?" tanya Tetsuya penasaran.
"Lihatlah, matanya berbeda," kata Falcon sambil menunjuk foto yang ada di genggamannya.
Kerutan di dahi Tetsuya terlihat. Dia segera meraih foto itu dan melihatnya baik-baik.
"Matanya merah delima. Keduanya?" gumam Tetsuya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living Second Chance |AkaKuro|
FanfictionKuroko Tetsuya, seorang polisi yang bekerja pada distrik sembilan Manhattan. Dia memiliki reputasi yang sangat baik dan keahlian yang tinggi. Bakatnya menjadi seorang polisi bukanlah hal yang bisa disepelekan. Namun, tidak selamanya semua berjalan d...