Aware!

690 73 8
                                    

÷×÷×
3 years ago...
÷×÷×

Seijuro dengan kuat meninju cermin di depannya. Mata heterokromnya berkilat dipenuhi amarah.

"Apa maksudmu kau akan mengorbankan Tetsuya hanya agar kau bisa masuk ke kepolisian?!" jeritnya marah.

"Impianmu dan impianku jauh lebih penting. Kita bisa..."

"Apa yang kau harapkan dari tua bangka itu?! Dia tidak akan membiarkan kita masuk dalam kepolisian! Dia hanya ingin kau menikah dengan Keith Wilson! Aku tidak akan mau menerimanya!" teriaknya kian emosi.

Sisi lain dalam dirinya, sang oreshi, tidak bisa menjawab apa pun lagi. Jari jarinya yang berdarah tidak membuatnya gentar sedikit pun. Rasa marah dalam dirinya, kenyataan bahwa sisi lain dalam dirinya, dan kepalsuan terbodoh ini membuatnya gila.

"Dia... tidak akan pernah membiarkan tubuh ini menginjakkan kaki di kepolisian..." lirih Seijuro dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Kenapa kau tidak paham juga?"

Dijodohkan dengan Keith Wilson dengan iming-iming sesuatu yang sangat diimpikan Seijuro. Sekarang kalian tahu darimana sifat brengsek Seijuro berasal. Ayahnya sendiri.

"Aku tidak bisa meninggalkan Tetsuya dan juga putraku," lirih Seijuro sekali lagi.

Tubuhnya merusut begitu saja. Matanya perlahan mengeluarkan air mata, dia menyentuhkan tangannya yang dipenuhi darah ke kepalanya. Membayangkan dirinya berpisah sepenuhnya dari Tetsuya saja rasanya begitu sakit. Dia... benar-benar tidak bisa melakukannya.

Sementara itu, di rumah sakit, Tetsuya sedang berbaring dengan perasaan resah. Dia tidak bisa merasa tenang hari ini. Entah apa yang akan terjadi, yang jelas perasaannya sangat tidak enak. Putra kembarnya berada di ruangan khusus karena mereka lahir prematur. Saat itu, Tetsuya benar-benar tenggelam dalam pikirannya sehingga tidak menyadari seorang lelaki dewasa yang mengintip dari celah pintu.

"Kuroko Tetsuya?" panggil seseorang.

Tetsuya menoleh ke arah pintu. Matanya mengedip kecil melihat orang yang dikenalnya. Akashi Grale, ayah dari Akashi Seijuro.

"Pa-paman..." cicit Tetsuya.

Tetsuya menunduk merasa tertekan dengan tatapan Grale. Kenyataannya, Grale tidak pernah menyukainya. Lelaki itu sering sekali memperingatinya untuk segera menjauhi Seijuro, tapi dia tidak pernah mengindahkan ucapan lelaki dewasa bersurai merah itu.

"Ternyata benar itu kau. Aku kemari untuk memberitahumu sesuatu," ujar lelaki itu dengan tampang angkuhnya.

"Su-sumimasen," lirih Tetsuya takut.

"Aku tidak akan berbasa-basi. Aku hanya ingin memberitahumu. Jauhi putraku mulai detik ini juga," kata Grale dengan tatapan yang datar.

"Apa...? Maaf Paman, tapi aku..."

"Putramu akan tetap berada dalam tanggung jawab Seijuro. Kau hanya perlu menjauhinya. Dia sudah memiliki calon istri," sela Grale.

Dunia Tetsuya benar-benar hancur detik itu juga. Calon istri katanya? Apa... itu benar? Lalu kenapa Seijuro masih... di sisinya...?

Living Second Chance |AkaKuro|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang