Jisoo sama Jennie masuk ke kamarnya Irene. Jangan tanya Joy kemana, yang pasti lagi ngapel dan berbahagia bersama Son Seungwan.Sambil bawa boba kesukaan Irene, Jisoo duduk disebelahnya.
"Tumben diemnya di balkon, biasanya di kasur doang sambil mantengin laporan duit caffe" kata Jisoo, Irene cuma senyum kecil.
"Bintang nya lebih menarik dibanding laporan itu" kata Irene. Jennie ketawa.
Jennie nyeletuk, "Orang galau mah beda, tontonannya bintang trus angin sepoy sepoy"
Irene ngangkat sebelah alisnya, "Emang yang begitu cuma buat orang galau apa?"
"Iyalah. Galau nya bukan soal cinta aja ye, mikirin keberlangsungan hidup juga namanya galau. Waktu hidup lo dirasa ngga sesuai sama planning, pasti galau lah" jelas Jennie.
Irene ketawa trus nyentil jidat Jennie, "Kok tumbenan pinter?"
Jennie ngerlingin matanya.
Abis itu mereka bertiga diem. Ngga ada yang ngebuka percakapan sampe akhirnya Jisoo nanyain soal Seulgi,
"Seulgi udah nemuin orang itu?" tanya Jisoo, Irene geleng lemes.
"Ngga tau. Abis balik dari rumah gue kemaren lusa, dia belum ada ngabarin gue lagi" kata Irene.
Jennie ngusap pundak Irene. "Ngga papa, lagi butuh waktu aja kali"
Irene ngangguk ngerti.
Serius. Irene se-ngerti itu sama keadaan Seulgi sekarang. Ya kemaren itu karena shock aja, trus Irene ngga bisa ngontrol emosi nya.
Sama-sama pernah 'ditinggal'.
Itu alesan Irene pergi dari kota asal. Dia ditinggal sama 'pacar'nya dan itu ngebuat Irene dengan berat hati harus ninggalin kota itu.
Karena rasanya, setiap moment, setiap sudut kota itu selalu ngingetin Irene sama mantan-nya.
Flashback on.
"Kamu kenapa deh, aneh banget" Irene ketawa ngeliat muka manusia di depannya ini ngga secerah biasanya.
Orang itu senyum doang, trus narik Irene ke pelukan. Erat.
Irene bahkan ngerasa pelukan itu beda aja rasanya. Semacem, pelukan perpisahan?
"Yunho?" panggil Irene,
Orang itu ngelepasin pelukan mereka, trus tangannya naik buat nyentuh pipi Irene.
"Kamu jaga diri baik-baik, Hyun"
Irene ngerutin alisnya trus natap Yunho ga santai. "Kenapa sih? Kok gitu ngomongnya? Selama ada kamu, aku baik-baik aja."
Setelah keheningan ngga berujung, Yunho ngeluarin suaranya.
"Minggu depan aku nikah, Hyun"
Irene diem ditempatnya, masih natap Yunho.
"Dan aku berharap, itu sama kamu."
Bahu Irene merosot, sesuatu terjadi dan Irene ngga tau apa-apa.
"Maaf, Hyun. Harapan itu ngga bisa terwujud karena kesalahan aku. Aku harus tanggung jawab."
Irene akhirnya ngga bisa nahan air matanya lagi. Dia nangis senangis-nangisnya. Irene cuma natap Yunho dengan tatapan, setega itu?
Rasanya kepala Irene mau petjah.
Pacar yang selalu Irene banggain ke papa sama mama-nya, apalagi ke Jinyoung. Orang yang paling Irene percaya setelah keluarga nya, berkhianat.
Gimana bisa, Yunho hamilin perempuan lain dan bikin Yunho mau ga mau harus bertanggung jawab sama perempuan itu.
Irene ngga pernah sepatah ini sebelumnya.
Irene ngga pernah serapuh ini sebelumnya.
Irene ngga pernah sesakit ini sebelumnya.
Irene, ngga pernah sepasrah ini sebelumnya.
"Maaf, Hyun-"
Flashback off.
"Rene?" panggil Jennie. Irene balik dari lamunannya trus natap Jennie,
"Ngelamunin apa?" tanyanya,
Irene senyum trus geleng pelan, abis itu diem lagi.
"Seulgi ngga akan ninggalin gue kan, Jen? Jis?" tanya Irene pelan,
Jisoo sama Jennie langsung meluk Irene barengan. Sambil trus trusan ngucapin kalimat Seulgi ngga akan ninggalin lo. Lo ngga akan ngerasa kehilangan lagi untuk kali ini.
Jadi pada akhirnya, Seulgi sama Irene itu seirama.
Senada.
Searah.
Sama-sama manusia yang saling menemukan setelah ditinggalkan. Irene ngga mau egois buat nahan Seulgi nyelesain masa lalunya sama Nayeon.
Irene ngga akan nyerah untuk kali ini.
-tbc.
kalem euy, abi baru aj nonton great seducer. liat umi joy koq kiyowo pisund :(
YOU ARE READING
astrophile, seulrene
Fanfic➳ seulgi cuma suka bintang, tp skrg dia dapet bintang yang lebih nyata. ©tiegurl, 2020