Nine

1.9K 288 13
                                    

Ga panjang banget sih.
Mabok gak kalian we up dua Chap.
BTW we namain chapter nya random banget huhu ga papa lah.

BTW we namain chapter nya random banget huhu ga papa lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jeno dan Chenle tertawa dari depan pintu kamar, melihat bagaimana Renjun memarahi dua anak nakal, predikat anak nakal milik Chenle berpindah tangan ke Jaemin, salah siapa merusak perlengkapan lukis milik Renjun, bagaimana dua orang itu mengacak-acak meja kerjanya, membuat air berceceran dimana-mana.

Renjun berkacak pinggang sembari menatap dua bocah itu kesal, ia menggerutu lagi dan lagi, jemari kecilnya menyisir rambutnya dengan gerakan acak, dia frustasi.

Pliss Renjun lelah seharian di depan mic, dia lelah ngomong gak jelas supaya mulutnya gak belibet pas rekaman radio besok dan sekarang dia harus berkutat dengan hal konyol kaya gini. Ingin pergi dari dorm rasanya.

Tawa Jeno Chenle dari ujung ruangan sebenarnya juga mengganggu gendang telinga, mulut Renjun ingin mencibir dua orang itu sayangnya dia sudah terlalu lelah dan tanpa sadar dia terkekeh dalam hati.

Jisung dan Jaemin dia strap layaknya seorang guru menghukum muridnya, tangan keduanya terentang ke atas, tidak boleh turun kalau Renjun belum mengijinkan, sementara Renjun sedang merapikan meja kerjanya.

Renjun meringis antara tawa dan merengek mau menangis, dia menunjukan gambar hasil karya dua anak itu, merentangnya dengan wajah memelas " aku merasa kasian pada kertas dan cat air ku"

Tawa Chenle kembali meledak " itu mirip ubur-ubur, bukan deng tapi mirip anu" dia tidak mampu melanjutkan kata-katanya digantikan tawa lumba-lumba.

" aku gak mau tau kalian berdua harus gantiin ini cat air, mubazir tau!" seru Renjun.

" Jisung tau yang mulai" protes Jaemin, bibirnya maju beberapa senti. Jisung hanya diam, ide itu memang dasarnya dari si magnae.

Renjun maju beberapa langkah membekap mulut Jaemin gemas, dari tadi dia gak mau mengakui kesalahan, melempar kesalahanya pada Jisung, sedangkan anak satunya memasang wajah cemberut tapi imut.

" capek banget ngurusin kalian tuh, Jen suruh tidur luar aja ni dua anakan kadal"

Jeno meringis. Renjun tuh nyeremin sumpah " ntar aku iket di depan dorm deh biar jadi badut"

Brakkk/ cowok itu menyerah, masuk kamar tak lupa membanting pintunya kasar.

Hal menyenangkan yang Jisung maksud tuh ya ini, merusak cat air milik Renjun, karna Jaemin gabut akhirnya dia meladeni si bungsu, tak segan dia membubuhkan tanda tanganya di salah satu karya milik Renjun, lancang dan kurang ngajar.

" hyung" Jaemin mengetuk pelan kamar Renjun.

" biar tenang dulu si Renjun, kalian sih ada-ada aja" Jeno yang mengatakan ini. " yuk main game yok" ajak Jeno mendinginkan suasana. Dua kurcil langsung menyambangi kamar Jeno, sedangkan Jaemin memilih meratapi kesalahan, duduk di ruang tengah sendirian, tapi sebelum itu dia menyiapkan teh hangat, biar rileks gitu.

I know I'm stupid ( Jaemren)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang