A Fanfiction
.
.
IKIS_37
.
.
Na_Ren
.
.
.
Enjoy
.
.
Klik bintang kalau suka🤗
.
.
Follow juga akun ini hehe
.
.Jaemin terpelenting, punggungnya menubruk tumpukan kardus di belakang, membuat tumpukan paling atas berjatuhan menimpa tubuhnya, beruntung karna isi kardus tidak terlalu berat, itu tidak akan melukai kepalanya.
Yang lebih muda masih terduduk di atas lantai, tawanya terdengar sumbang, anak itu menunduk sehingga tidak ada yang tau bagaimana ekspresinya sekarang, wajahnya yang biasa terlihat ramah kini menampilkan raut datar, ia mendongak, menatap penuh luka pada sosok di depanya.
Cowok pemilik senyum mata sabit membalasnya dengan tatapan sengit, seperti ada kebencian di dalam sana, dan ketika manik mata keduanya bertemu Jeno merubah ekspresinya menjadi bersmirk, ekspresi wajah yang paling Jaemin benci.
"kamu sungguh seperti ini karna ingin mendapat kan Renjun?" tanya Jaemin, ada serak di suaranya, dan jika di perhatikan lebih jelas ada genangan air di sudut matanya.
Tawa Jeno terdengar mengejek "Ya, aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan dia, apa kamu keberatan"
Jaemin membuang muka, pandanganya menatap jendela kecil di ruangan itu, dadanya sudah sakit sejak Jeno mendorongnya tadi.
"jadi hanya sampai disini persahabatan kita?" lagi-lagi Jaemin melayangkan pertanyaan.
Begitu pula dengan wajah Jeno yang sudah memerah menahan amarahnya meledak.
Yang lebih muda terkekeh "seseorang pernah bilang pada ku 'semakin kamu mencintainya maka kamu akan membiarkanya bahagia meskipun tidak bersamanya' awalnya aku akan membiarkan Renjun ada di pihak mu, tapi melihat mu seperti ini sepertinya aku tidak bisa"
Perlahan tangan Jeno yang menggantung bebas mulai mengepal, gigi giginya mulai bergemeletuk di dalam sana, jangan lupakan urat lehernya yang mulai menyembul. Cowok ini menyeringai melihat respon dan mendengar ucapan Jaemin barusan, tentu saja itu membuat amarahnya kian memuncak.
"aku tidak bisa lembut lagi pada mu Jaemin, kamu tau sudah berapa lama aku bersabar untuk mu, memastikan kamu bahagia, tapi apa kamu pernah memikirkan hal yang sama" Jeno berjongkok di depan Jaemin. "dan tanpa sadar kamu udah jalan terlalu jauh, bahkan aku gak bisa menyamai langkah mu lagi, bukankah itu artinya kamu berbohong"
Jaemin terdiam, dia lupa, dia tidak tau dimana letak kesalahanya selain menyukai Renjun.
Jeno mencengkram kerah pakaian Jaemin erat sampai ke pangkalnya, sedikit menahan leher yang lebih muda, tanpa dia tau itu sangat menyakitkan bagi Jaemin, dirinya tercekik.
"sudah ku pas- pastikan. Bahwa Ren Renjun tidak akan pernah ku lepaskan!" seru Jaemin susah.
Bugh
Dua bogeman mendarat di sudut mata dan sudut bibir, tidak menyakitkan. Jaemin bisa menghandle itu semua, yang menyakitkan baginya itu Jeno.
-
" Hyung" panggil dari arah belakang, Jaemin yang sebelumnya duduk di ruang rias menoleh cepat, beruntung karna sudut matanya sudah di poles sedemikian rupa, tidak terlihat ada luka lebam disana. "Renjun hyung" tambahnya.
Jaemin kelur ruangan bersamaan dengan Haechan yang juga muncul "dari mana?" tanya Jaemin.
Haechan menoleh "aku baru datang"
Ketika Haechan dan Jaemin datang, ruang latihan cukup ramai, ada beberapa orang yang tidak Jaemin kenal meskipun begitu mereka adalah staff Sm.
Di ujung sana ada Renjun, Jeno Jisung dan Chenle, di sisi sebelahnya ada staff Sm, manager dan beberapa orang yang tidak di kenal, ada masalah apa sebenarnya, yeah pertanyaan itu menguar di kepala Jaemin dan Haechan, tapi tidak tau harus menanyakan pada siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know I'm stupid ( Jaemren)✅
FanficRj: Bukankah itu artinya kita saling mencintai, kenapa kita tidak bisa bersatu Jaemin ah~ Hyunjin "Tapi bukankah semakin kau mencintainya semakin besar pula keinginan mu untuk membuatnya bahagia, termasuk melepaskan untuk orang yang ia cintai" Jm: t...