A fanfiction
I know Im Stupid (IKIS)
.
Na_Ren
.
Panjang poL
.Read it, enyoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.
.Acara dream kali ini benar-benar sampai larut, masih di ruang tunggu, tiga manager dream saling berunding, sedangkan member dream sibuk membereskan barang masing-masing, tentu saja melakukan itu malas malasan, sudah terlanjur lelah dan mengantuk.
Salah satu manager mulai bersuara " Haechan malam ini kamu menginap di dorm Dream saja ya, ini sudah sangat larut"
Haechan mengangguk sembari mengacungkan ibu jarinya, mulutnya sibuk mengunyah donat madu rasa green tea.
" Chenle kamu tidur di dorm juga kan?" tanya manager memastikan.
Chenle melepas satu airphone, si manager mengulangi ucapanya " oke hyung" jawabnya.
Jisung bertepuk tangan riang, " wah dorm akan ramai, sudah lama juga kan" girangnya.
Haechan memeluk lengan Jaemin, kemudian bersikap imut, tentu saja itu membuat alis yang lebih muda bertaut heran " aku rindu masakan buatan mu Jaemin-ah, besok kamu harus memasakan sesuatu untuk ku"
" kamu tidak kangen masakan ku" celetuk Renjun sembari memakai jaket.
Yang lebih muda menoleh tanpa minat, Haechan justru menjulurkan lidahnya lalu mengendus Jaemin di sebelahnya.
Kegiatan dua bocah itu membuat tatapan Renjun tak pernah lepas dari keduanya, setelah Renjun perhatikan, Jaemin itu selalu clingy pada siapapun, baik Jeno maupun Haechan, tapi setelah Renjun telaah rupanya Jaemin jauh lebih berani jika bersama Haechan, mungkin karna Haechan meladeni itu.
Keduanya bahkan pernah adu cium, wah membuat Renjun tidak bisa tidur semalaman.
" kalian berdua ini" Renjun menjatuhkan tubuhnya di antara keduanya, itu pilihan paling tolol yang pernah Renjun lakukan, Haechan pernah bilang, berfikir dulu baru bertindak. Renjun lupa itu dan apa yang dia terima sekarang.
Rambut Renjun meremang, seluruh tubuhnya menegang saat dua bocah itu meletakan dagunya di pundak, jangan lupakan tangan Jaemin yang sudah melingkar di pinggangnya, sesekali mengusap perut tiny Renjun, itu sangat tidak nyaman.
" yak lepaskan aku" pekiknya.
Haechan terkekeh melihat wajah tersiksa Renjun, itu benar-benar lucu, perlahan tapi pasti rona tipis mulai terlihat di pipi. Cowok ini buru-buru menarik tangan Jaemin supaya melapaskan " bahaya kalau ada yang bangun" celetuknya.
Ruangan itu dibanjiri tawa meledek, jelas mereka tau apa yang Haechan maksud, yeah mereka bukan lagi anak polos, bahkan manager tak segan memberi petuah rated 18+
Sial itu membuat wajah Renjun memerah bak kepiting rebus, harga dirinya terjun bebas, awas saya coco ball, tunggu pembalasan Renjun.
" tapi awas saja kalau kalian saling bantu membantu dalam urusan seperti itu, tapi aku juga tidak mengijinkan kalian pergi keluar mencari wanita" kata manager lagi.
" gila aja" protes member kesal.
Manager terkekeh mendengar itu, di tambah celetuk Chenle nyaring " aku masih normal" sepertinya manager harus mempercayai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know I'm stupid ( Jaemren)✅
FanfictionRj: Bukankah itu artinya kita saling mencintai, kenapa kita tidak bisa bersatu Jaemin ah~ Hyunjin "Tapi bukankah semakin kau mencintainya semakin besar pula keinginan mu untuk membuatnya bahagia, termasuk melepaskan untuk orang yang ia cintai" Jm: t...