.
.
.
Review baca sendiri ya, Jan manja.
Panjang banget ini.
Kalau suka teken bintang
✨✨✨
.
.
.
.Jisung, Jeno, Renjun refleks menoleh ketika suara bib-bib pintu terdengar, mereka kira itu Chenle yang baru saja kembali dari rumah mamanya, rupanya Jaemin.
Penghuni ruang tengah saling pandang, Jisung terlihat berfikir sepertinya dia tidak melihat Jaemin keluar rumah, lantas dari mana hyung manis mirip kelinci ini.
" hyung dari mana?" tanya Jisung, mulutnya penuh tempe mendoan.
Jaemin ikut berfikir " dari hati mue" cowok ini setengah berlari menghampiri sofa, memeluk si magnae sampai wajahnya pucat kehabisan nafas, ah Jaemin menyukai itu.
Jeno bergidik ngeri sambil menyerahkan botol air putih untuk si magnae, sementara Renjun cukup terhibur melihat kericuhan yang timbul setelah itu, intinya apapun yang Jaemin lakukan, Renjun menyukainya.
" Ronjonii"
Jantung Renjun rasanya hampir copot, bersaut-sautan namun hanya Renjun yang menyadari artinya, dia merasa bahagia hanya dari panggilan itu dan sukses mengundang desiran halus di dada.
Cowok itu nyengir lucu lalu duduk di depan Renjun tanpa meredupkan senyumnya, begitu juga dengan Renjun, dia benar-benar tidak bisa menahan tarikan di bibirnya sendiri, kedatangan Jaemin menjadi boomerang tersendiri " masih melanjutkan itu" tanya Jaemin heran, kalau di ingat ini lukisan yang Jaemin tanda tangani waktu itu. " kamu sudah membeli cat air baru rupanya" Jaemin menatap bungkusan-bungkusan di atas meja.
Renjun meletakan kuasnya " gara-gara kalian berdua, Jeno yang membelikan ku cat air ini, besok-besok kalian harus mentraktirnya makan malam" ah wajah Jaemin benar-benar menggemaskan, seperti anak kelas 1 SD.
" itu bisa di atur" jawab Jaemin percaya diri " lalu bagaimana dengan tanda tangan ku itu" tunjuk Jaemin pada sisi bawah kanan.
Kedua matanya turun menatap tanda tangan Jaemin " aku tinggal memberi tanda tangan ku di sebelah punya mu, anggap saja ini punya kita berdua" jawab Renjun ramah, jujur ucapan dan perlakuan Renjun ini membuat dua orang di depan tv menoleh, bagaimana tawa keduanya mampu membuat ruangan itu berubah hangat.
Jisung tersenyum kecil, dia memandang keduanya dengan mata berbinar, wajah keduanya tampak memancarkan sinar tersendiri, kecurigaan Jisung semakin besar, sudah di pastikan kalau Renjun hyung menyukai Jaemin, sayangnya Jisung tidak bisa menebak bagaimana perasaan Jaemin, sejauh ini Jaemin dan Jeno cukup dekat.
Tapi- Jisung melirik cowok di sebelahnya, ia terkikik pelan, bagaimana wajah itu memiliki gurat kecemburuan, pada siapa dia cemburu.
Jaemin tampak girang, dia melebarkan wajahnya hingga deretan gigi putihnya terekspos sempurna " kalau gitu aku ingin mencoba"
Renjun menoleh cepat " enggak" jawabnya ketus. Cowok ini buru-buru menarik kanvasnya, sayang Jaemin lebih dulu menahan benda itu.
" whee?" protes Jaemin lucu. Melihat betapa lucunya Jaemin saat ini membuat jantung Renjun berdetak cepat lagi, tapi Renjun malah menunjukan raut terganggu dan kesal, dia tidak ingin membuat karyanya hancur.
Renjun menghela nafas sabar "seni tidak cocok untuk mu, aku tidak akan mengijinkan mu" tangan lentik Renjun mencoba menarik kanvas itu, sayangnya Jaemin kembali menariknya.
" wheee" protes yang lebih muda membuat Renjun kehilangan kata-kata.
Yang lebih tua menatap Jaemin serius, cowok satunya juga melakukan hal yang sama bedanya bibir Jaemin maju beberapa senti, membuat debaran di jantung Renjun semakin menggila ditambah maniknya berbinar, seolah menciptakan bintang di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know I'm stupid ( Jaemren)✅
FanfictionRj: Bukankah itu artinya kita saling mencintai, kenapa kita tidak bisa bersatu Jaemin ah~ Hyunjin "Tapi bukankah semakin kau mencintainya semakin besar pula keinginan mu untuk membuatnya bahagia, termasuk melepaskan untuk orang yang ia cintai" Jm: t...