A Fanfiction
.
.
IKIS_31
.
.
Na_Ren
.
.
Ada Hyunjin!!!!
Candylab kemaren ada konten Jaemren🥳🥳
.
.
Klik bintang kalau suka🤗
.
.
Follow juga akun ini hehe.
.
.
.Karna waktu latihan semakin padat, Chenle lebih banyak menghabiskan waktunya di dorm, begitu juga Haechan, ramai sekali dorm Dream, bahkan belum sampai 1 minggu mereka sudah di tegur dua kali, pertama orang penghuni lantai bawah dan satu lagi penghuni kamar sebelah.
Tidak heran, mereka itu 6 orang bermulut 12, perkelahian kecil bahkan sering terjadi, seperti tidak ada rasa lelah sama sekali, begitu seterusnya.
Satu persatu member mulai memenuhi ruang makan, menunggu roti panggang buatan Jeno, mentang mentang punya roti sobek, sekarang dia seperti penjual roti, wajah lelah terpampang jelas, maklum masih pagi.
Tapi ada satu orang yang sudah rapi dengan setelan hitam, tak lupa helm di kepala.
"kamu mau sepedaan?" tanya Haechan setengah sadar.
Jaemin mengangguk "aku ambil sepeda ku" pekik Jaemin sembari menyambangi kamar Jeno.
Member yang lain saling pandang, lalu menoleh kearah Jaemin.
"sendirian?" tanya Renjun.
"tidak" Jawah Jaemin membari membenarkan tasnya.
Diam-diam Jeno mengepalkan tanganya "sarapan dulu" ucapnya setenang mungkin.
Pemilik rambut biru menggeleng "aku sarapan di luar sama Hyunjin, dia bilang mau makan bubur ayam, hubungi aku kalau kalian pergi ke perusahaan, aku pergi dulu"
Suara bib bib pintu mengalihkan perhatian mereka semua, keterdiaman mulai menyelimuti, helaan nafas terdengar kasar, masing-masing mereka saling introspeksi diri, bertanya pada diri mereka apa mereka melakukan kesalahan hingga yang satu memilih pergi bersama orang lain.
"aku rasa kita harus bicara sama Jaemin" tukas Haechan tegas.
Jisung dan Chenle saling pandang "gak perlu" ucap mereka serempak. " kalau udah urusan perasaan tuh bakal susah, besok juga balik lagi" tambah Chenle.
Dahi Jeno mengkerut "apa maksud mu?"
"tanya saja pada diri sendiri" timpal Jisung.
Jelas Jisung tidak tau harus memihak yang mana, membiarkan Jeno dan Renjun atau—
.. dia tidak ingin melihat Jaemin hyung sakit hati dan terluka, Jaemin terlalu baik padanya, itu tidak adil jika Jaemin yang harus merasakan itu, disisi lain dia juga tidak ingin melihat Jeno hyung patah hati, ini sangat sulit.
.
Bersepeda.
Salah satu kegiatan favorite Jaemin, cowok ini terlihat asik mengayuh sepedanya mengikuti Hyunjin di belakang, selain tidak tau jalan, Jaemin itu buta peta.
Cowok satunya pun terlihat menikmati sesi jalan berdua bersama Jaemin ini, sabar menunggu ketika Jaemin tertinggal cukup jauh, terkekeh ketika Jaemin mengeluh kelelahan, Hyunjin sempat heran, kenapa cowok semanis Jaemin ini tidak punya banyak teman.
Setelah colaborasi acara akhir tahun. Hyunjin masih sering menghubungi Jaemin, keduanya masih tukar kabar sekedar promosi lagu baru, nyuruh streaming sampai minta saran kado paling cantik untuk orang yang disukai.
Ah- dia tidak menyukai Jaemin kok, hanya kagum akan kemanisanya, bagaimana dia memperlakukan orang lain sebaik mungkin, membuat Hyunjin yang hanya berhubungan lewat ponsel pun bisa merasakan betapa perhatianya seorang Na Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know I'm stupid ( Jaemren)✅
FanficRj: Bukankah itu artinya kita saling mencintai, kenapa kita tidak bisa bersatu Jaemin ah~ Hyunjin "Tapi bukankah semakin kau mencintainya semakin besar pula keinginan mu untuk membuatnya bahagia, termasuk melepaskan untuk orang yang ia cintai" Jm: t...